Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Saturday, July 18, 2020

Kisah Wartawan Yang Perlu Anda Baca...Sebarkan.


***Tiurmaida Tampubolon - Wartawan Senior.

⚘🌸Tiurmaida Sharing selasa 14 Juli 2020

Sekarang banyak sekali orang mengirim video dan berbagai info yang menjelek2kan pemerintahan Jokowi dan menyanjung setinggi2nya pemerintahan orba sewaktu Pak  Harto jadi Presiden kita.

Yang menyebarkan siapa lagi kalau bukan pembenci / haters Pak Jokowi yg dikenal sebagai Kadrun..

Karena gemar sekali menyebarkan info gak jelas datanya ..asal njeplak..Beberapa hari lalu aku tanya dong ke Si Kadrun pembenci Pak Jokowi tsb ttg video yg bolak balik dia share sekaligus aku beberkan  data.. fakta kebenaran ttg pemerintahan Pak Harto yg dipuja2nya jauh lebih bagus dr Pemerintahan Pak Jokowi..

Aku share juga di FB ku ini karena beberapa Kadrun juga sering menyerang wall ku ..
Jadi spy clear dan fair... tolong dibaca baik2..

Sumber video menjelek2kan Pak Jokowi  dari mana sih Pak?

Saya ingin tau..data yg dipakai Valid atau tidak...

Tambah lagi disebutkan Pemimpin itu hrs tau geopolitics negara lain especially China yg di video ini jd stressing point = China menjajah Indonesia dg kolonialisasi 5.0 .

Artinya Pak Jokowi sebagai Presiden tidak tau geopolitics negara lain termasuk Tiongkok..He..he..koq bisa  narasi video ini menyimpulkan spt itu..

Terus di awal mengagung2kan pemerintahan orba dg kecanggihan dalam menyusun GBHN dijewantahkan  menjadi APBN sehingga perekonomian era orba  tsb tidak sehancur Perekonomian era pemerintahan sekarang..😊

Lha kalau perekonomian di era Orba tsb bagus..rakyat sejahtera adil makmur..Kenapa suhunya Kadrun , Pak Amien Rais menjatuhkan Pak Harto dg orde barunya yg hebat sekali disanjung dalam video ini..

Jadi please sy mau dong info siapa Pembuat video ini..berikut sources data yg dimiliki..Karena saya dkk setiap hari bertugas jadi Wartawan  Istana Kepresidenan meliput kegiatan Pres.Soeharto...Jadi khatam dg situasi sosial politik jg berbagai masalah ekonomi  era Pres. Soeharto...

Bahkan saya terus stand by bertugas di masa2  keterpurukan Pak Harto  sampai   saat  detik2 Pak Harto dipaksa turun Harmoko di Cendana krn pressure dr orang2 spt Amien Rais suhu para Kadrun yg sekarang berbalik lagi mesra2nya dg Cendana untuk menjatuhkan Pak Jokowi..

Detik2 Pak Harto menyatakan mundur jadi Presiden RI pun saya ada di Istana setelah mendengar desakan sejumlah tokoh pemuka agama al.Cak Nur

Supaya ingat kembali keterpurukan era Presiden Soeharto memerintah saya share deh data validnya ya Pak..Simak ..dan maknai baik2.

🌸21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB, saya dkk Wartawan Istana Kepresidenan ada di credentials room di Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dg pidato  singkat.

 Pak Harto antara lain katakan, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini pada hari ini, Kamis 21 Mei 1998.

Pengumuman pengunduran diri Soeharto tsb sdh kami prediksi  karena sehari sebelumnya sudah ramai dibicarakan bahwa Presiden Soeharto akan mengundurkan diri.

Pertanyaannya ..apa yang mendorong Pak Harto akhirnya memutuskan untuk mundur? Karena, beberapa hari sebelumnya, masih yakin dapat mengatasi keadaan.

Diawali oleh keterangan pers Ketua DPR/MPR Harmoko usai Rapat Pimpinan DPR, Senin 18/5

🌸18 Mei 1998

Pukul 15.20 WIB, Harmoko di Gedung DPR,  dikepung ribuan mahasiswa

Walau sebelumnya dia yg minta Pak Harto maju lagi jadi Presiden tp spt Brutus Harmoko dengan suara tegas katakan :

Demi persatuan dan kesatuan bangsa, pimpinan DPR, baik Ketua maupun para Wakil Ketua, mengharapkan Presiden Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.

Harmoko saat itu didampingi seluruh Wakil Ketua DPR, yakni Ismail Hasan Metareum, Syarwan Hamid, Abdul Gafur, dan Fatimah Achmad.

Namun, kejutan yang disambut gembira oleh ribuan mahasiswa yang mendatangi Gedung DPR itu, tidak berlangsung lama.

Mengapa? Sebab,  malam harinya, pukul 23.00 WIB Menhankam/ Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto mengemukakan, ABRI menganggap pernyataan pimpinan DPR agar Presiden Soeharto mengundurkan diri itu merupakan sikap dan pendapat individual, meskipun pernyataan itu disampaikan secara kolektif.

Walaupun sikap ABRI itu disampaikan setelah Wiranto memimpin rapat kilat dengan para Kepala Staf Angkatan dan Kapolri serta para panglima komando, tetapi diketahui bahwa pukul 17.00 WIB Panglima ABRI bertemu dengan Presiden Soeharto di kediaman Jalan Cendana. Dengan demikian, muncul dugaan bahwa apa yang dikemukakan Wiranto itu adalah pendapat Presiden Soeharto.

Pukul 21.30 WIB, empat Menko diterima Presiden Soeharto di Cendana untuk melaporkan perkembangan. Mereka juga berniat menggunakan kesempatan itu untuk menyarankan agar Kabinet Pembangunan VII dibubarkan saja, bukan di-reshuffle.

Tujuannya, agar mereka yang tidak terpilih lagi dalam kabinet reformasi tidak terlalu "malu". Namun, niat itu--mungkin ada yang membocorkan--tampaknya sudah diketahui oleh Presiden Soeharto. Ia langsung mengatakan, "Urusan kabinet adalah urusan saya." Akibatnya, usul agar kabinet dibubarkan tidak jadi disampaikan. Pembicaraan beralih pada soal-soal yang berkembang di masyarakat.

🌸19 Mei 1998

Pukul 09.00-11.32 WIB, Presiden Soeharto bertemu ulama dan tokoh masyarakat, yakni Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Abdurrahman Wahid, budayawan Emha Ainun Nadjib, Direktur Yayasan Paramadina Nucholish Madjid, Ketua Majelis Ulama Indonesia Ali Yafie, Prof Malik Fadjar (Muhammadiyah), Guru Besar Hukum Tata Negara dari Universitas Indonesia Yusril Ihza Mahendra, KH Cholil Baidowi (Muslimin Indonesia), Sumarsono (Muhammadiyah), serta Achmad Bagdja dan Ma'aruf Amin dari NU.

Usai pertemuan, Presiden Soeharto mengatakan akan  mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi.

Pak Harto juga akan bentuk Komite Reformasi.  Sore harinya Cak Noer  ungkapkan bahwa gagasan reshuffle kabinet dan membentuk Komite Reformasi itu murni dari Soeharto bukan usulan mereka.

Dalam pertemuan tsb, sesungguhnya tanda-tanda  Pak Harto akan mengundurkan diri sudah tampak. Tp ada dua orang yang tidak setuju dg argumentasi bila Pak Harto mundur  dianggap tidak akan menyelesaikan masalah.

Pukul 16.30 WIB, Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita dan Menperindag Mohamad Hasan melaporkan kepada Pak Harton soal kerusakan jaringan distribusi ekonomi akibat aksi penjarahan dan pembakaran. Bersama mereka juga ikut Menteri Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng yang laporkan soal kekacauan  rencana penjualan saham BUMN krn beberapa peminatnya menyatakan mundur.

Pada saat itu, Menko Ekuin juga sampaikan reaksi negatif para senior ekonom : Emil Salim, Soebroto, Arifin Siregar, Moh Sadli, dan Frans Seda, atas rencana Soeharto membentuk Komite Reformasi dan me-reshuffle kabinet. Mereka intinya menyebut, tindakan itu mengulur-ulur waktu.

🌸20 Mei 1998

Pukul 14.30 WIB, 14 menteri bidang ekuin mengadakan pertemuan di Gedung Bappenas. Dua menteri lain, yakni Mohamad Hasan dan Menkeu Fuad Bawazier tidak hadir. Mereka sepakat tidak bersedia duduk dalam Komite Reformasi, ataupun Kabinet Reformasi hasil reshuffle. Semula ada keinginan untuk menyampaikan hasil pertemuan itu secara langsung kepada Presiden Soeharto, tetapi akhirnya diputuskan menyampaikannya lewat sepucuk surat.

Pukul 20.00 WIB, surat itu kemudian disampaikan kepada Kolonel Sumardjono. Surat itu kemudian disampaikan kepada Presiden Soeharto.

Pak Harto langsung masuk ke kamar dan membaca surat itu. Pak Harto saat itu benar-benar terpukul. Ia merasa ditinggalkan. Apalagi, di antara 14 menteri bidang Ekuin yang menandatangani surat ketidaksediaan itu, ada orang-orang yang dianggap telah "diselamatkan" Soeharto.

Ke-14 menteri yang menandatangani--sebut saja Deklarasi Bappenas--itu, secara berurutan adalah Ir Akbar Tandjung; Ir Drs AM Hendropriyono SH, SE, MBA; Ir Ginandjar Kartasasmita; Ir Giri Suseno Hadihardjono MSME; Dr Haryanto Dhanutirto; Prof Dr Ir Justika S. Baharsjah M.Sc; Dr Ir Kuntoro Mangkusubroto M.Sc; Ir Rachmadi Bambang Sumadhijo; Prof Dr Ir Rahardi Ramelan M.Sc; Subiakto Tjakrawerdaya SE; Sanyoto Sastrowardoyo M.Sc; Ir Sumahadi MBA; Drs Theo L. Sambuaga; dan Tanri Abeng MBA.

Isi surat tersebut sangat tegas meminta Presiden Soeharto mundur. Mulai dr alinea pertama surat itu, secara implisit meminta agar Soeharto mundur dari jabatannya.

Pak Harto sangat sedih..Perasaan ditinggalkan, terpukul, telah membuat Pak Harto tidak mempunyai pilihan lain kecuali memutuskan untuk mundur.

Pak Harto benar-benar tidak menduga akan menerima surat seperti itu. Persoalannya, sehari sebelum surat itu tiba, ia masih berbicara dengan Ginandjar untuk menyusun Kabinet Reformasi. Ginandjar masih memberikan usulan tentang menteri-menteri yang perlu diganti, sekaligus nama penggantinya.

Saking kecewanya dg Ginanjar , seluruh keluarga Cendana dendam terhadapnya. Bahkan waktu Pak Harto wafat, Ginanjar sebenarnya tidak diterima keluarga saat datang melayat..Tapi beliau pintar..beliau dekati Pak SBY dan mepet2 seolah2 ikut rombongan Presiden SBY..makanya tidak mungkin disuruh keluar dr Cendana..

Aku tau persis krn aku ada di ruangan tempat Pak Harto disemayamkan di Cendana

Setelah mendapat surat dr Ginandjar spy Pak Harto mundur,  Pak Harto kemudian bertemu dengan tiga mantan Wakil Presiden; Umar Wirahadikusumah, Sudharmono, dan Try Sutrisno.

Pukul 23.00 WIB, Pak Harto memerintahkan ajudan  memanggil Yusril Ihza Mahendra, Mensesneg Saadillah Mursjid, dan Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto. Soeharto sudah berbulat hati menyerahkan kekuasaan kepada Wapres BJ Habibie.

Wiranto sampai tiga kali bolak-balik Cendana-Kantor Menhankam untuk menyikapi keputusan Soeharto. Wiranto perlu berbicara dengan para Kepala Staf Angkatan mengenai sikap yang akan diputuskan ABRI dalam menanggapi keputusan Soeharto untuk mundur. Setelah mencapai kesepakatan dengan Wiranto, Soeharto kemudian memanggil Habibie.

Pukul 23.20 WIB, Yusril Ihza Mahendra bertemu suhu alumni 212, Amien Rais. Dalam pertemuan itu, Yusril menyampaikan bahwa Soeharto bersedia mundur dari jabatannya. Yusril juga menginformasikan bahwa pengumumannya akan dilakukan Soeharto 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB.

Dalam bahasa Amien, kata-kata yang disampaikan oleh Yusril itu, "The old man most probably has resigned". Kabar itu lalu disampaikan juga kepada Nurcholish Madjid, Emha Ainun Najib, Utomo Danandjaya, Syafii Ma'arif, Djohan Effendi, H Amidhan, dan yang lainnya.

Coba kita perhatikan baik2.. Bagaimana perlakuan Pak Amien kepada Pak Harto saat itu..Pak Amien dg tidak menaruh hormat sama sekali menyebut Pak Harto dg sebutan " The Old Man" padahal saat itu Pak Harto masih menjadi Presiden RI.

Sementara sekarang mendekatkan diri lagi ke Cendana ..😊Yah..Pak Amien memang begitu karakternya..😊

Saya lanjutkan lagi..kemudian Pak Amien dkk segera mengadakan pertemuan di markas para tokoh reformasi damai di Jalan Indramayu 14 Jakarta Pusat, yang merupakan rumah dinas Dirjen Pembinaan Lembaga Islam, Departemen Agama, Malik Fadjar. Di sana Cak Nur--panggilan akrab Nurcholish Madjid--menyusun ketentuan-ketentuan yang harus disampaikan kepada pemerintahan baru.

Pak Harto yang sudah merasa ditinggalkan orang2 kepercayaan dan yang dia besarkan
sangat feel lonely dan tidak bisa lagi menilai siapa yang dapat dipercaya sungguh2 tulus mendukungnya..

Itulah yang aku rasakan dan 3 Wartawan cetak lainnya yang malam itu masih bertahan di Cendana.

Aku masih sangat ingat keheningan dan kehampaan tengah malam itu saat Jendral R Hartono ..satu2nya yang dipanggil Pak Harto malam itu ke Cendana.

Saya masih ingat Pak Hartono dengan wajah tegang menyampaikan topik pembicaraannya dg Pak Harto..

Dalam wawancara ekslusif ( aku satu2nya reporter TV yg masih bertahan di Cendana tengah malam itu ) Pak Hartono menyampaikan padaku bahwa Pak Harto merasa ditinggalkan orang2 yg semula justru mendorong2 spy Pak Harto maju lagi menjadi Capres pd Pilpres kemarin to akhirnya mrk juga yg mendesak mundur..

Ketika kutanya lagi apakah Pak Harto akhirnya akan mengikuti desakan org2 tsb  spy mundur, Jendral Hartono katakan..Masih melihat perkembangan detik per detik..

Oh ya.. entah pertanda atau tidak..saat menunggu Pak Harto bertemu Jendral Hartono tengah malam itu..aku dan bbrp Wartawan cetak dikejutkan suara sesuatu terjatuh dg bunyi bedebum..

Kami yang duduk di teras kediaman Pak Harto di persis di depan ruang tunggu Wartawan di Cendana,  sempat kaget dan pandang2an karena koq bisa suasana sepi sunyi ada suara benda keras jatuh ..Setelah kami selidiki ke arah asal  suara, ternyata buah kelapa dr Pohon kelapa di teras rumah Pak Harto jatuh.

Sontak saja kawan Wartawan berkata dg mimik serius  , ini pertanda Si Bapak akan jatuh ...Yah sempat kami semua tercenung sambil berpendang2an..

Pukul 01.30 WIB, Amien Rais dkk mengadakan jumpa pers. Dalam jumpa pers itu Amien mengatakan, "Selamat tinggal pemerintahan lama, dan selamat datang pemerintahan baru". Keduanya menyambut pemerintahan transisi yang akan menyelenggarakan pemilihan umum hingga Sidang Umum MPR untuk memilih pemimpin nasional yang baru dalam jangka waktu enam bulan.

🌸21 Mei 1998 Hari kejatuhan Orba dan  Pak Harto

Presiden Soeharto  mengumumkan pengunduran dirinya didampingi Mbak Tutut.. Kekecewaannya tergambar jelas dalam pidato pengunduran dirinya..

... Saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan ke-7, namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan komite tersebut.

Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara-cara sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi, maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.

Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan secara sungguh-sungguh memperhatikan pandangan pimpinan DPR dan pimpinan Fraksi-fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI.

Usai  Pak Harto mengundurkan diri dari jabatannya, BJ Habibie mengucapkan sumpah sebagai Presiden, Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto dalam pidatonya menyatakan, ABRI akan tetap menjaga keselamatan dan kehormatan para mantan Presiden/Mandataris MPR, termasuk mantan Presiden Soeharto dan keluarga.

Kondisi di Istana Merdeka saat itu sangat2 hening dan terasa asing..

Karena kami para Wartawan Istana Kepresidenan sudah terbiasa menyebutkan dalam laporan kami sebutan Presiden Soeharto..jadi janggal saat kami on camera menyebut Presiden RI adalah Presiden Habibie..Bahkan ada satu reporter Televisi masih slip of the tongue menyebutkan Presiden RI masih dg sebutan Presiden Soeharto.

Tapi itu lah kehidupan.. Fakta yg terjadi..Pak  Harto harus turun dr tahtanya  ..ya karena dinilai Pemerintahannya sudah tidak dapat memberikan kebaikan bagi rakyat Indonesia.
Pak Harto dinilai telah gagal mewujudkan kebaikan bagi rakyat ..baik di bidang sosial, politik terlebih di bidang ekonomi .

Bukti kongkritnya, para Begawan Ekonomi spt Prof DR Emil Salim, Moh.Sadli dkk juga meminta Pak Harto untuk mundur saja krn sdh tidak mendapat kepercayaan memperbaiki perekonomian Indonesia ..bahkan pasarpun bereaksi negatif spt disampaikan Menko Ekuin kala itu sebagaimana penjelasan di atas.

🌸Jadi clear ya  para Kadrun..
Sebaiknya sebelum Sharing info apapun apalagi sudah sangat tendensius menjelekkan  kinerja Pak Jokowi sangat jauh pencapaian kinerjanya dibanding era Pak Harto , sangat cerdas dan luhur bila Pak Akbar dan para Kadrun  tau persis fakta sebenarnya sebelum memuji2 Orba dan Pak Harto dan menyalahkan Pak Jokowi dg segala kebijakannya..

Sebagai seorang yang berlatar belakang jurnalistik dan ditempa diskusi dg Gus Dur, Pak Taufiq Kiemas, Bang Akbar Tanjung, Pak Oso , dan tokoh2 lainnya , saya  memiliki prinsip Nobody's perfect dan sangat menaruh hormat pada  para Presiden kita .

Pasti ada plus minus seseorang apalagi Presiden kita mulai dr Bung Karno Pak Harto sampai Pak Jokowi.. Jadi  please... doktrin Kadrun bahwa Pak Jokowi HARUS DITURUNKAN,  mbok ya jangan membutakan mata dan  membunuh hati nurani Bapak dkk dong  . Akibatnya tidak berpikir jernih lagi ..mau benar kek ..mau berhasil kek..mau tidak korupsi kek dan segala kebaikan Pak Jokowi tidak berarti apa2 ..Akibatnya ..Yang ada di otak Kadrun..Pak Jokowi salah aja ..karena itu tadi goal nya adalah turunkan Jokowi..dan ironisnya memuja2 setinggi langit Pak Harto dan era Orba nya..

Sangat2 tidak cerdas dan apa ya...ridiculous gitu jadinya..😊

Semoga tulisan panjang lebar ini dapat menambah pemahaman para Kadrun pembenci Pak Jokowi dan pemuja2 Pak Harto spy lebih berpikir jernih ..bijak dan cerdas..Salam sehat🙏🙏🙏

🌸Saya sengaja memakai foto saya berkebaya dg senyum spt ini spy bisa menyejukkan hati  saudara2ku para Kadrun/haters Pak Jokowi 😊🌸

Yah..spy saudara2ku lebih fair menyikapi berbagai hal berkaitan dg Pak Jokowi dan kebijakannya, sehingga rasa benci gak puguh2 kepada Pak Jokowi bisa hilang berganti dg sikap fair ,arif bijaksana  sehingga bisa bersama berbuat terbaik bagi Indonesia yg kita cintai ini terutama dimasa pandemi Covid saat ini.🙏🙏🙏

#jokowidodo #
Jokowi #PresidenJokowi.
POLITIKANDALAN.BLOGSPOT.COM

No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)