Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Monday, November 23, 2020

HATI-HATI, RESIDU POMPEO ITU PEMBENTUKAN PROKSI DI INDONESIA

HATI-HATI, RESIDU POMPEO ITU PEMBENTUKAN PROKSI DI INDONESIA
(Versi WhatsApp)

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Wongsodidjojo Ramelan. Pengamat intelijen, www.ramalanintelijen.net

Mencermati geliat situasi dan kondisi stabilitas keamanan, dimana beberapa waktu terakhir, TNI mulai berbicara dan bersikap tentang kesatuan dan persatuan, jelas masalahnya serius menyangkut kesatuan dan persatuan bangsa. Sumber masalah muncul sejak kedatangan Muhammad Rizieq Shihab (HRS) yang lebih dikenal sebagai Habib Rizieq, Imam Besar FPI, disambut dan dielu-elukan pendukungnya, membuat Bandara Soekarno-Hatta  macet beroperasi, dan kawasan Petamburan dipenuhi pengikut serta simpatisan saat peringatan Maulid Nabi dan acara mantu HRS.

Pamor HRS semakin naik karena ada tokoh-tokoh politik dan Ulama diantaranya Ketum PKS, Waketum Gerindra Fadli Zon, Amin Rais, Titiek Prabowo hadir saat acara mantu. Entah karena over confident atau sudah terskenario, Sang Habib saat berorasi menyentuh beberapa pihak dan institusi negara. Tagline revolusi akhlaq yang diusung mulai digeserkan kearah jihad dan kata bersayap perang. Motivator dengan ukuran urat takutnya putus jelas dinilai semakin berbahaya. Aturan tentang protokol kesehatan tidak diindahkan para pendukung serta simpatisannya.

Menurut Sherman Kent's Strategic Intelligence pada situs CIA, intelijen mengutamakan basic intelligence atau dasar intelijen yang terdiri dari "the basic descriptive element, current reporting dan estimates of the speculative evaluative element". Penulis menyertakan perkiraan unsur evaluatif spekulatif atau bahasa sederhananya sebuah ramalan dengan menggunakan dasar intelijen yaitu menganalisis fakta dan data elemen dasar masa lalu dikaitkan dengan kejadian masa kini. Nah, dalam 
current reporting, penulis mencoba menganalisis dengan contoh kasus Arab Spring dan pembentukan ISIS oleh intelijen tiga negara sekitar tahun 2013.

Dari persepsi intelijen, bila muncul indikasi ATHG di level nasional, maka analisis intelijen strategis juga harus membaca sikon regional dan internasional, di era globalisasi dan digital, semua saling terkait sesuai kepentingan masing-masing pihak. Ancaman disintegrasi serta political pressure bisa diciptakan oleh kekuatan intelijen sebuah negara demi kepentingan dan keamanan nasionalnya, umumnya dilakukan dengan kekuatan proxy (proksi). Kasus regional yang sudah umum diketahui adalah konflik AS versus China (RRT) dan menjurus ke arah perang dingin. Mari kita bahas bersama.
( teruskan baca sambungan narasi di bawah ini...penting...👇 )
Perang Dingin AS versus China dan Proxy War

Secarta konseptual, perang dingin tidak berarti konflik bersenjata. Ini  termasuk agitasi dan propaganda publik yang menggunakan teknik pemerintah untuk menyebarkan ideologi tertentu dan / atau secara kritis mengeritik ideologi musuh. Dalam perang dingin antar negara, para pihak akan menarik negara lain menjadi sekutunya. AS mempunyai sekutu yaitu Korea Selatan, Jepang, Australia, India  dan sangat menginginkan Malaysia serta Indonesia sebagai mitra. Beberapa negara dijadikan proksi AS untuk melawan China. Amerika merasa belum ada jawaban tegas sikap Indonesia, yang dinilainya masih besar kaitannya dengan China.

Pompeo menggambarkan Partai Komunis Tiongkok (CPC) yang berkuasa sebagai "aktor jahat." Dia mengatakan tindakan Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa berarti ada "ancaman terhadap India, ancaman terhadap Vietnam, ancaman terhadap Malaysia, Indonesia, dan tantangan Laut Cina Selatan."

Amerika dalam kondisi tertentu akan memainkan kartu proxy war, yang merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan pemikiran mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko timbulnya kehancuran fatal. Secara teori, dalam proxy war, tidak bisa terlihat siapa lawan dan siapa kawan. Pembentukan dilakukan melalui serangkaian operasi intelijen clandestine.

Dari sejarah proxy war, ISIS adalah organisasi proxy  badan intelijen dari tiga negara  Amerika, Israel dan Inggris. ISIS dibentuk di Syria dan Irak, untuk mengacau dan menekan pemerintahan Basyar al Assad (Syria) agar tidak menjadi ancaman terhadap Israel. Secara teori salah satu cara menghilangkan ancaman adalah dengan cara menciptakan masalah di garis belakang lawan.

Basic Descriptive Intelligence ISIS terkait Mossad, CIA dan MI6

Edward Snowden, mantan pegawai badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), yang juga mantan agen CIA, pembocor rahasia intelijen AS yang bermukim di Rusia mengungkapkan bahwa bahwa Islamic State of Irak and Syria (ISIS) bukan murni organisasi militan Islam. Organisasi ini merupakan bentukan kerjasama dari badan intelijen Israel (Mossad), Inggris (MI6) dan Amerika (CIA).

Snowden mengatakan ketiga badan intelijen itu secara khusus menciptakan sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstremis dunia untuk bergabung di suatu tempat, dengan menggunakan strategi yang disebut "the hornet's nest" atau sarang lebah. Menurut Snowden, dokumen NSA itu terlihat mengimplementasikan strategi sarang lebah untuk melindungi entitas Zionis dengan menciptakan slogan-slogan keagamaan dan Islam.

Mossad menjadi pengendali utama dalam strategi pembentukan ISIS. Mossad sangat lekat dengan strategi False Flag (FF) untuk menjatuhkan lawan-lawan perangnya. Strategi FF adalah salah satu operasi intelijen yang mengambing hitamkan dan menyalahkan kelompok atau bangsa lain untuk menutupi tindakannya baik operasi intelijen serta kegiatan lainnya.

Aksi brutalisme dalam bentuk teror juga dilakukan oleh ISIS, dimana sangat patut dicurigai bahwa Abu Bakr al-Baghdadi, pimpinan ISIS sejak awal dikatakan sebagai agen Mossad yang dilatih di Yordania. Untuk menaikkan derajatnya, Baghdadi yang berasal dari Samarra selalu diberitakan  sebagai keturunan Nabi Muhammad.  ISIS bukanlah aliran agama yang berisi ajaran teologi dan ritual keagamaan. ISIS atau faham Islamic State Baghdadi adalah gerakan politik, termasuk dalam kategori gerakan transnasional politik agama. Itulah sebabnya organisasi ini yang dinilai sangat kaya, dikelola bak sebuah negara dengan pola intelijen menjadi semakin berbahaya dan membesar pada 2014, menguasai ladang-ladang minyak dan merampok bank.

Walaupun kuat dalam pertempuran darat, mampu menarik minat dengan menggaji Jihadis dari negara-negara di luar Suriah dan Irak, konsep operasional ISIS oleh koalisi intelijen tiga negara tersebut tetap dibatasi kemampuannya,  ISIS hanya unggul dalam pertempuran darat serta aksi teror. Akan tetapi menyisakan sebuah titik rawan dengan tidak dimilikinya alutsista pertahanan udara maupun kekuatan udara. Inilah titik lemah ISIS yang akan mudah dihancurkan oleh superioritas kekuatan udara koalisi apabila mereka sudah tidak dibutuhkan lagi. Pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi dilaporkan tewas meledakkan bom bunuh diri bersama tiga anaknya dalam serangan pasukan khusus Delta Force Amerika pada Sabtu 26 Oktober 2019, di Idlip, Suriah Barat.

Cipta Kondisi Versi Pompeo

Saat kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Indonesia, Kamis (29/10/2020), penulis mengingatkan pada artikel terdahulu, waspadai operasi intel clandestine yang menyertai. Pompeo ke Jakarta setelah pergi ke India, Sri Lanka dan Maladewa. Pertemuannya dengan Presiden Jokowi dan Menlu Retno lebih berupa bicara basa-basi diplomasi bilateral, soal ekonomi dan pertahanan.

Memang permintaan Indonesia soal GSP mereka setujui dan secara formal Menko Marves Luhut Panjaitan bertemu Presiden Trump, walau kalah oleh Joe Biden dalam pilpres, Trump masih duduk di White House hingga awal Januari 2021. Tetapi inti kunjungan Pompeo tersebut untuk mendengar langsung jawaban Indonesia soal visi bersama tentang IndoPasifik yang bebas dan terbuka.

Pemerintahan Trump senelumnya telah menjatuhkan sanksi kepada pejabat China yang bertanggung jawab atas penumpukan militer Beijing di Laut China Selatan, berupa lapangan terbang, stasiun radar, instalasi rudal di pulau-pulau pada terumbu karang. AS khawatir serta alergi klaim China atas penguasaan 80 persen LCS dapat mengganggu kebebasan navigasi di perairan internasional, sebagai urat nadi mereka (SLOC). China mencoba menjadi sherrif dalam konsep hegemoni, bergeser dari konsep prosperity ke security.

Menlu Pompeo di era Trump adalah ujung tombak cipta kondisi kawasan Indo Pasifik dalam menghadapi China (RRT). Dia menlu yang memiliki visi intelijen kuat sebagai mantan Direktur CIA. Ditegaskannya, "Saya pikir terus berjalan, jangan hanya berbicara tetapi bertindak," kata Pompeo.

Indikasi cipkon Pompeo di Indonesia terbaca dengan mengunjungi GP Ansor, ormas yang berafiliasi ke Nahdlatul Ulama (NU). Dia berbicara masalah peradaban dan menyinggung ancaman Partai Komunis China ke Indonesia. Pompeo dengan keras menyinggung isu Muslim Uighur di Xinjiang, dan menuding China sebagai "Ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama".

Pompeo ingin kekuatan Islam di Indonesia terpengaruh dan menerima masukannya, mengharapkan muncul anti Partai Komunis China sebagai sasaran antara, dengan target berupa signal dan political pressure terhadap pemerintah. Tetapi dari GP Ansor menanggapi dengan dingin. Pompeo lupa bahwa para generasi muda Islam moderat di Indonesia semakin cerdas dan rasional, mengerti bahwa faham komunis bahkan sudah kalah pamor dengan faham khilafah. Komunis bukan ancaman seperti masa lalu karena mereka tidak memiliki partai untuk berkuasa di Indonesia.

Dalam operasi intelijen conditioning, jelas ada plan B, yaitu bila pendekatan dan pengondisian kelompok muda moderat gagal, lakukan cipkon kepada kelompok garis keras Islam. Pertanyaannya apakah demikian? Sangat sulit untuk mendapatkan bukti fakta sebuah proxy war. Kalau benar memang diciptakan, maka tujuannya untuk menumbuhkan anti PKT, lebih spesifik anti komunis. Proksi yang dibentuk tersebut di Indonesia untuk menekan pemerintahan dibawah Presiden Jokowi, bahwa rakyat tidak setuju kita terlalu dekat dengan RRT.

Apakah Pompeo sebagai pakar intelijen (CIA) akan mengulangi seperti pembentukan ISIS? Konsepnya terlalu beresiko, bila anak-anak muda aliran keras yang kini punya idola HRS tetap di cekoki dengan pemikiran anti pemerintah dengan tagline 'keadilan', bukan tidak mungkin akan terjadi gesekan- gesekan berbahaya. Principle agent yang mendanai proxy faham bahwa sebagai negara dengan faham demokrasi hak berbicara dan berkumpul tidak dilarang, tidak akan ditangkap.

Kini TNI sudah menegaskan tidak akan mengambil resiko terjadinya kisruh seperti yang disebutkan Panglima TNI, kemungkinan munculnya Arab Spring. Statement Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto keras, narasinya jamak, tidak hanya memperingatkan kemungkinan adanya proxy di dalam negeri, juga mengingatkan mereka yang ada di luar negeri, bahwa TNI sangat faham dengan kondisi yang berlaku serta siap apabila ada niat buruk dari luar yang akan mengganggu stabilitas keamanan Indonesia. Kalau beberapa waktu lalu para pimpinan yang bertanggung jawab keamanan mereka nilai lembek, segan dengan isu politik serta HAM, kini Jakarta sebagai barometer Indonesia dipercayakan kepada mereka yang lebih tegas dalam bersikap.

Jalan Keluar

Bagi aparat keamanan, memang dibutuhkan ketegasan dalam melarang  pengumpulan dan kerumunan massa. Kini aparat keamanan mempunyai dasar hukum yaitu larangan pengumpulan orang dalam jumlah besar saat pandemi Covid19. Laksanakan protap atau SOP tanpa pandang bulu. Bagi para tokoh-tokoh agama, tokoh politik sementara cooling down, juga bagi HRS, tidak semua orang Indonesia suka dengan kekerasan.

Siapapun tokoh atau organisasi yang dimainkan sebagai bagian proxy , perlu mengetahui bahwa mereka hanya dimainkan sesaat, sebagai alat dan cut out, bila dinilai tugasnya selesai maka oleh penyandang dana, mereka akan dihabisi (kasus Abu Bakr al Baghdadi, disergap Delta Force, dan akhirnya bunuh diri dengan bom adalah contoh konkrit).

Penutup

Operasi clandestine versi Pompeo menurut penulis  nampaknya tidak akan dilanjutkan, karena Donald Trump kalah dan akan berhenti pada bulan Januari 2021, Pompeo juga akan berhenti menjadi Menteri Luar Negeri. Tetapi residu operasi clandestine harus dimonitor berhubung perintah ke kontraktor sudah berjalan.

Joe Biden pemenang pilpres di AS dari Partai Demokrat adalah politisi senior saat menjadi Wapres Obama (2009-2017), pendekatan politik luar negeri AS tidak akan jauh seperti saat dia menjadi Wapres, karena dialah sebagai arsiteknya saat itu.Biden, akan memulai memimpin Amerika yang baru dan berbeda selama empat tahun masa kepemimpinannya. Saat berpidato pada Kamis (20/8/2020) malam waktu setempat Biden menegaskan,"Presiden saat ini telah terlalu lama menyelubungi Amerika Serikat dalam kegelapan. Terlalu banyak amarah. Terlalu banyak ketakutan. Terlalu banyak perpecahan," katanya.

Dalam hal kepentingan nasionalnya AS jelas tidak bergeser, Laut China Selatan, perjanjian nuklir dengan Iran, perbaikan hubungan dengan WHO, penilaian ancaman Keamanan Nasional, serta hubungan multilateral diprediksi akan mengalami perubahan. Untuk itu pemerintah Indonesia mesti bersiap atas segala kemungkinan dan peluang yang dapat muncul, mampu menjadi mitra seperti yang pernah diinginkan dan disebutkan Presiden Obama saat mengumumkan rebalancing tahun 2009. Pendekatan ke Indonesia akan lebih soft, berbeda dengan gaya Trump dan Pompeo.

Kebutuhan shake hand intelijen Indonesia dengan Intelijen Amerika sangat diperlukan, khusus yang berkemampuan dan capable di tataran intelijen strategis, wilayah yang valid untuk membicarakan kondisi nasional, regional dan internasional.  Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.

Jakarta, 23 November 2020

No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)