Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Thursday, November 12, 2020

KEKUATAN ELEKTORALNYA, DAN BANGSA YANG MENCARI IDENTITAS

MAGNET HABIB RIZIEQ, 
KEKUATAN ELEKTORALNYA, DAN BANGSA YANG MENCARI IDENTITAS

Denny JA

Akankah Habieb Rizieq menjelma menjadi kekuatan yang menyatukan Indonesia? Ataukah Ia justru menjadi kekuatan yang membelah Indonesia dalam pro dan kontra yang emosional? Bahkan membelah secara ideologis?

Pertanyaan ini yang datang ketika saya melihat antusias ribuan penduduk menjemput kepulangannya dari bandara.

Massa menyemut dengan dominasi warna putih. Salawat Nabi, Shallallāhu 'alayhi wa as-sallām. Juga takbir  Allahu Akbar. 

Dari ekspresi wajah yang menjemput, terasa itu kerinduan, penghormatan, dan girah yang otentik dari massa yang menyemut kepada pemimpin agama. Kepada pemimpin sebuah paham.

Dalam sejarah politik Indonesia, setidaknya sejak era reformasi, tak pernah ada tokoh yang mendapatkan penjemputan mengharu biru seperti itu. Tidak presiden. Tidak super star musik. Bahkan tidak juga ulama lain.

Tapi seberapa besar kekuatan elektoral Habieb Rizieq sebenarnya jika panggung politik nasional yang dihitung? Lebih banyak yang pro atau yang kontra padanya?

Apakah Ia hanya berpengaruh di sebagian kecil segmen dengan basis “tafsir Islam” tertentu saja? 

Jika seorang capres mendapatkan dukungan terbuka Habieb Rizieq, itu akan menguntungkan Capres itu atau justru merugikannya?

-000-

Itu fakta yang sudah terbukti berkali dalam pemilu bebas di Indonesia. Mayoritas penduduk Indonesia, walau 85 persen beragama Islam, tapi lebih banyak tak menyukai terlibatnya agama di ruang publik.

Tak heran, yang selalu menang dalam pemilu bebas, sejak tahun 1955, 1999, 2004, 2009, 2014 dan 2019 selalu partai nasional. Partai terbuka. Bukan partai dengan aura agama.

Yang menang pemilu 1955: PNI, 1999: PDIP, 2004: Golkar. 2009: Demokrat. 2014: PDIP. 2019: PDIP. Semua partai pemenang itu bukan partai yang menampilkan diri sebagai partai agama.

Bahkan ketika semua partai dengan basis agama Islam digabung menjadi satu, kekuatannya paling banyak hanya di bawah 40 persen.

Lihatlah tahun 2004. Gabungan seluruh Partai Politik dengan basis Islam (7 Partai): PBB, PPP, PNUI, PKS, PBR, PAN, PKB. Total suara yang diperoleh hanya 38.4 persen.

Lihatlah evolusinya di tahun pemilu 2019. Gabungan seluruh partai dengan basis Islam (5 partai); PPP, PKB, PAN, PKS, PBB. Total perolehannya merosot tinggal 30 persen.

Lihat pula dengan capresnya yang kemudian menjadi presiden. Dalam empat kali pilplres langsung: 2004, 2009, 2014, 2019. Yang terpilih sebagai presiden adalah SBY dan Jokowi. 

Baik SBY ataupun Jokowi bukanlah pemimpin yang basisnya “Islam Politik.” Bukan yang personifikasi pemimpin yang akan menerapkan syariat Islam di ruang publik. 

Sebaliknya kedua pemimpin itu lebih dikategorikan sebagai pemimpin nasionalis. Paling jauh: Nasionalis- Religius. 

Akar dari fenomena di atas adalah psikografis penduduk Indonesia. Ini kultur politik yang sudah terbentuk lama sejak leadership Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, apalagi Megawati. Juga diteruskan oleh SBY dan Jokowi.

Kultur politik yang dominan dalam pemilih Indonesia untuk mudahnya kita sebut saja kultur politik Pancasila. Ia bukanlah kultur sekuler model negara Eropa. Tapi Ia juga bukan kultur negara Islam model Timur Tengah.

Pemerintah Indonesia ikut mengatur soal agama, dengan adanya kementrian agama. Kementrian agama tak dikenal di dunia demokrasi barat. 

Tapi juga Indonesia bukan negara satu agama. Ruang publik dinetralkan dari dominasi satu agama.

Itulah kultur dominan yang perlu diketahui siapapun jika ingin mengambil the heart and the mind dari mayoritas pemilih.  Yaitu: Pancasila.

Tapi apa itu Pancasila? Ini kultur yang terus tumbuh. Ia hanya bisa didefinsikan dengan kata “bukan.” Pancasila adalah Bukan Negara Islam. 

-000-

Habieb Rizieq dan Gus Dur sama sama pemimpin Islam. Gus Dur bahkan pernah menjadi ketua umum Ormas Islam terbesar di Indonesia: NU. Habieb Rizieq pemimpin Ormas FPI.

Namun pemimpin Islam yang sama dapat mengsosialisasikan tafsir yang berbeda soal hubungan Islam dan Politik. Hubungan Islam dan Negara. Hubungan dengan kelompok minoritas seperti Ahmadiyah, Syiah, dan lain lain.

Gus Dur sangat dikenal sebagai bapak pelindung kaum minoritas. Para pemeluk agama minoritas, bahkan juga schism dalam dunia Islam seperti Ahmadiyah, Syiah, sangat nyaman bersama Gus Dur.

Dalam aneka pernyataan publiknya, terasa Gus Dur membawa Islam selaras dengan demokrasi barat, dan hak asasi manusia.

Bahkan Gus Dur dikenal bukan dengan mengIslamkan Indonesia. Tapi justru mempribumikan Islam. Paham Gus Dur dilanjutkan Ormas Terbesar NU dengan jargon Islam Nusantara.

Habieb Rizieq dikenal cukup sering mengkampanyekan “NKRI Bersyariah.” (1). FPI dikenal banyak hubungan yang tak mesra dengan kelompok minoritas, misalnya Ahmadiyah. (2).

Apapun yang sebenarnya dimaksud oleh Habieb Rizieq dengan NKRI Bersyariah, kalangan minoritas tak nyaman dengan Habieb Rizieq.

Tak heran, ketika Habieb Rizieq menyatakan dukungan terbuka atas Prabowo sebagai capres, aneka survei menunjukkan mayoritas dari kaum minoritas pergi dari Prabowo.

Jokowi menang sangat telak di daerah yang mayoritasnya bukan Muslim.

Jokowi menang di Bali (mayoritas Hindu) 92 persen (3). Jokowi menang di NTT (mayoritas Katolik): 90 persen (4).  Jokowi menang di Papua (mayoritas Kristen): 90 persen. (5)

-000-

Habieb Rizieq akan tetap menjadi tokoh fenomenal di kalangan pemilih Islam yang satu paham dengannya. 

Tapi mayoritas muslim dari tradisi Islam Gus Durian (Gus Dur), Islam Cak Nurian (Cak Nur), Islam Nusantara (NU), apalagi dari kalangan Ahmadiyah, Syiah, justru kontra dengan Habieb Rizieq.

Super mayoritas dari pemilih agama minoritas (sekitar 15 persen polulasi) juga akan kontra dengan Habieb Rizieq.

Habieb Rizieq sangat dihormati, bahkan dipuja, oleh mereka yang sepaham dengan pentingnya  memperjuangkan NKRI Bersyariah.

Sebaliknya, asosiasi dengan Habieb Rozieq akan dijauhi oleh pemilih minoritas, dan mayoritas Muslim yang merasa nyaman dengan demokrasi barat, hak asasi manusia, dan Pancasila yang NKRI saja (tanpa embel- embel syariah di dalamnya).

Secara elektoral: banyak yang pro Habieb Rizieq. Tapi jauh lebih banyak yang kontra. *

-000-

Indonesia bangsa yang belum terkonsilidasi. Akan kemana negara ini menuju? 

Data menunjukkan semua negara yang maju baik diukur dari World Happiness Index, ataupun Human Development Index, adalah negara Barat. 

Negara Barat menjaga ruang publik netral dari sisi agama. Publik dibebaskan dan dilindungi untuk memiliki kepercayaan apapun. Bahkan bebas juga untuk tak beragama.

Di Indonesia, paham yang ingin membebaskan ruang publik dari dominasi satu agama belum kokoh. 

Karena satu dan dua hal, segmen penduduk Indonesia yang menginginkan lebih banyak syariah Islam mewarnai ruang publik juga bangkit.

Tapi gejala bangkitnya girah agama di ruang publik tak hanya terjadi dengan agama Islam. Juga terjadi dengan agama Hindu. 

Di India, girah ini bahkan dominan secara nasional. India kini dinilai merosot kualitas demokrasinya akibat terlalu dominannya agama (Hindu) di ruang publik.(6)

Girah agama di ruang publik juga  terjadi dengan agama Protestan di Amerika Serikat. Namun di negeri Paman Sam, gerakan ini hanya minoritas saja. (7)

Bagaimana dengan Indonesia? Akankah girah agama di ruang publik tetap minoritas (seperti Indonesia sekarang, juga seperti di AS)? Atau Ia akan membesar menjelma mayoritas seperti di India?

Sikap semua kita hari ini yang akan menentukan. *

November 2020

CATATAN

1. Habieb Rizieq acapkali mengkampanyekan NKRI Bersyariah

https://www.google.co.id/amp/s/amp.suara.com/news/2019/08/24/200744/serukan-nkri-bersyariah-habib-rizieq-agar-tak-tercabik-komunis-kapitalis


2. Beberapa kasus membuat citra FPI tak ramah dengan kaum minoritas (seperti Ahmadiyah)

https://www.google.co.id/amp/s/www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2012/04/120420_fpiahmadi.amp



3. Jokowi menang 92 persen di provinsi mayoritas Hindu, Bali

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190509064029-32-393237/jokowi-menang-mutlak-92-persen-di-bali-selisih-2-juta-suara



4. Jokowi menang 90 persen di provinsi mayaritas Katolik, NTT

https://www.google.co.id/amp/s/amp.tirto.id/hasil-pemilu-2019-jokowi-maruf-menang-90-persen-di-ntt-dmBE


5. Jokowi menang 90 persen di provinsi mayoritas Protestan

https://m.liputan6.com/pilpres/read/3970146/jokowi-maruf-raup-9066-persen-suara-di-papua

6. Kualitas Demokrasi India merosot ketika agama (Hindu) menguasai ruang publik

https://globalvoices.org/specialcoverage/who-is-paying-the-cost-of-indias-declining-democracy/

7. Christian Coalition juga memperjuangkan nilai kekristenan untuk dunia publik di AS. Tapi ini gerakan yang efeknya hanya minoritas, tak mempengaruhi sistem demokrasi makro

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Christian_Coalition_of_America


-000-

Asal tulisan dari Facebook DennyJA_World https://www.facebook.com/322283467867809/posts/3390888647673927/?d=n

No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)