Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Wednesday, December 9, 2020

Aparat Polisi menembak mati enam anggota Laskar Khusus FPI

 Laskar Khusus FPI yang kawal Habib Rizieq di Tol Japek, ternyata paramiliter terlatih

Aparat Polisi menembak mati enam anggota Laskar Khusus FPI. Keenam orang itu rupanya tengah mengawal Habib Rizieq di Tol Cikampek, Senin 7 Desember 2020. Di mana Habib Rizieq turut berada di rombongan tersebut.

Akibatnya, Polisi melakukan penembakan terhadap mereka lantaran berusaha menyerang petugas dengan senjata api dan senjata tajam.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, tindakan tegas dilakukan sebagai respons atas upaya penyerangan yang dilakukan kelompok itu terhadap Polisi.

“Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat orang melarikan diri,” kata Fadil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 7 Desember 2020.

Menurut mantan Kapolda Jatim ini, para korban merupakan anggota Laskar Khusus. “Yang menyerang ini diidentifikasi sebagai laskar khusus yang selama ini menghalang-halangi proses penyidikan,” kata Fadil.

Profil Laskar Khusus FPI

Publik tentu penasaran dengan sosok dari Laskar Khusus FPI ini. Seperti apakah laskar ini? Ternyata, dari data yang dihimpun, laskar ini adalah anggota pengamanan FPI yang acap melakukan penjagaan jika ada kegiatan yang dilaksanakan mereka.

Mereka adalah para militer yang dimiliki oleh FPI. Di mana tugasnya berbeda dengan Laskar Pembela Islam (LPI). Apabila LPI hanya bertugas mengamankan acara dan mengatur lalulintas.

Para Laskar Khusus memiliki pelatihan sendiri dan ditugas mengawal pimpinan mereka seperti Habib Muhammad Rizieq Shihab (MRS) atau pimpinan lainnya. “Sebagai pengawal buat MRS,” kata Kapolda Irjen Pol Fadil Imran.

Front Pembela Islam. Foto: Dok Antara.

Selain itu, kebanyakan dari Laskar Khusus juga dibekali bela diri yang mumpuni. Bahkan, dari penangkapan tadi malam diketahui ternyata Laskar Khusus juga dibekali senjata api serta senjata tajam guna mengawal Habib Rizieq Shihab.

Sejauh ini, disitat Sindo, belum diketahui berapa jumlah dari Laskar Khusus yang dimiliki oleh FPI. Begitu juga di mana mereka melatih secara khusus para militernya tersebut.

Selain mengawal petinggi FPI Laskar Khusus juga ditempatkan di kediaman pimpinan FPI guna menjaga dan melindungi para pimpinan FPI dari berbagai gangguan.


--------------------
https://m.caping.co.id/news/detailvi/8061113?utm_content=1023090960&utm_campaign=414d0b1c-8190-4908-8662-b9a00f3a0a5d



Saya mengutuk tindak terorisme terhadap alat Negara yg sedang menjalankan tugas mengamankan Negara.

Ini sudah masuk dalam Clear & Present Danger yg perlu segera ditumpas oleh Polri & TNI. 

Untuk Itu Saya menyerukan dukungan pada Polri & TNI sebagai penjaga Keamanan negara untuk bertindak lebih tegas & membawa pimpinan mereka ke meja hijau, demi menjaga Kehormatan, Keamanan & kewibawaan Negara tercinta kita, Indonesia.

Mari Kita berdoa untuk kesuksesan TNI & POLRI dalam membawa MRS ke meja pengadilan. Mereka adalah pedang tajam keadilan Ibu Pertiwi.

Good Hunting Boys!

Dr. Connie Rahakundini Bakrie
Pakar Pertahanan & Terorisme

--------------------------------------------------

"Dudung Efek dan Kejutan-Kejutan Politik Kekinian" 

 
Oleh : Raylis Sumitra ( Aktivis 98 dan Penulis )

Harus diakui, pencopotan baliho memecah kebekuan situasi politik nasional akibat polarisasi politik agama yang berlangsung sejak Pilkada DKI 2018. Tindakan berani yang dilakukan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurahman ini. Tentu saja diharapkan mampu memberikan efek kejut bagi elite politik nasional lainnya untuk sadar. Bahwa konflik ontologis kenegaraan hanya akan menjadikan bangsa ini semakin terpuruk.

Tindakan tegas tersebut mulai terasa dalam kontiliasasi politik nasional. Mengurai semua motif kepentingan elit yang bersembunyi dalam perjalanan bangsa ini dalam bernegara. Yang selama ini dikemas dengan bermacam-macam kedok. 

Apa saja itu kejutan itu ?

Pertama, terjadi perubahaan pola elite yang berseberangan dengan pemerintah. Kelompok ini biasanya bersembunyi dengan isu-isu Islam sebagai kedoknya. Memainkan logosentris untuk menciptakan simpati masyarakat. Dengan metode dakwah kebencian dan fitnah.

Tentu saja tujuannya resonansi kebencian tersebut membesar. Lalu, diarahkan untuk melegitimasi pemerintahan. Sistem ketatanegaraan pun sebagai proses demokrasi yang sudah menjadi konsensus. Dilangar untuk sebuah kepentingan yang sempit.

Pola ini mulai terurai. Kelompok pertama yang bermanifeskan, elite anti NKRI, elite yang terusik kepentingan ekonominya, dan elite sakit tersebut. Mulai merubah polanya. Cara pertama dengan logosentris tidak berhasil lagi.


Ya, seperti dalam tulisan sebelumnya yang dimuat di http //m.rri.co.id/surabaya/humaniora/tren/933614/pencopotan-baliho-membongkar-logosentris-politisasi-agama. Dalam tulisan tersebut, kelompok diatas memanfaatkan datangnya Habib Riziq Shihab untuk membangkitkan kembali perlawan. Dengan cara mendramatisasi kedatangannya di tanah air.

Karena telak ter-dekontruksi dengan sikap tegas pencopotan baliho. Kelompok ini pun merubah pola gerakannya. Muncul adzan dengan ajakan berjihad, lalu persekusi Ibunda Menkopulhukam Mahfud MD di Madura.

Tidak hanya itu saja, diduga kelompok ini juga memainkan isu gerakan separatis di Papua dan Di Aceh. Pernyataan Benny Wenda yang ingin memerdakan Papua. Dan Pengibaran Bendara GAM (Gerakan Aceh Merdeka). Dengan bangunan narasi yang konspiratif. Yaitu, terpilihnya Presiden Baru Amerika Serikat Joe Bidden.

Narasi ini sebenarnya, hanya rangkaian produksi keresahaan masyarakat saja. Tujuannya tetap sama melegitimasi pemerintah.

Lalu, Kejutan Kedua. Kejutan kedua yang tidak lepas dari efek dekontruksi tersebut, penangkapan dua menteri kabinet Jokowi. Selama kurang dua pekan publik dikejutkan dengan penangkapan KPK Menteri Kelautan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Bila melihat pososi keduanya. Mereka berdua mempunyai kedudukan penting dalam koalisi partai pendukung pemerintah Jokowi. Edhy Prabowo yang terjerat dalam kasus ekspor benih lobster. Dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Prabowo Ketua Umum Gerindra. Sementara Juliari Batubara tercatat sebagai Wakil Bendahara PDI Perjuangan.

Penangkapan tersebut memberikan efek kejut luar biasa kepada publik. Karena selama ini khalayak selalu diarahkan dengan isu-isu pemerintah melakukan pelemahaan terhadap KPK.  Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) kini telah keluar ke Lembaran Negara sebagai UU Nomor 19 Tahun 2019. Peraturan tersebut merupakan Perubahan dari UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Pembentukan narasi terhadap pelemahaan KPK itupun dibuat dengan cara mengorbankan kepentingan masyarakat. Demonstrasi dibeberapa daerah hingga berujung perusakan fasilitas umum.

Inilah efek kejut yang mulai dirasakan. Pemerintah Jokowi sudah tidak bisa lagi menyimpan kedok-kedok elit yang bersembunyi didalamnya. Sudah saatnya, ketegesan mengatasnamakan kepentingan bangsa yang lebih diutamakan. Karena problematika bangsa ini hanya bisa dituntaskan mengesampingkan konflik elite dan kelompoknya. Negara harus berdiri atas dasar kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia
 https://m.rri.co.id/go/Z6VFjKX

----------------------------------------------------

Terungkap! Ini Identitas 4 Laskar Habib Rizieq yang Ditembak Mati Polisi

Okezone

2020/12/07 15:13

Ikuti

Fadil Imran.

JAKARTA – Sebanyak enam orang anggota Laskar Khusus dari Front Pembela Islam (FPI) ditembak mati polisi. Sementara, baru empat yang berhasil diidentifikasi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, enam tersangka terpaksa ditembak mati, setelah tembakan peringatan polisi tidak digubris. Hingga akhirnya dilakukan tindakan tegas yang menwasjab enam orang anggota dari Laskar Khusus tersebut.

Keenam anggota Laskar Khusus yang tewas empat di antaranya berhasil diidentifikasi yaitu, M. Reza (20), Lutfhil (24), Akhmad Sofyan (26), M Suci Khadavi (21). Sedangkan dua lainnya belum teridentifikasi.

Penembakan tersebut terjadi setelah anggota dari Polda Metro Jaya (PMJ) melakukan pendataan guna menindaklanjuti pemanggilan kedua Habib Rizieq Shihab yang direncanakan pada Senin 7 Desember 2020.

Ketika itu, dari informasi yang diterima, pihak Habib Rizieq menanggapi panggilan tersebut dengan berencana melakukan perlawanan dengan menggerakkan kerumunan massa pendukung dan simpatisan, sebagaimana pemberitaan di medsos dari media-media yang dikelolanya.

Dalam rangka menindaklanjuti hal tersebut, Polda Metro jaya melakukan pendataan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan penggerakan massa dari titik-titik kantong massa FPI yang salah satunya adalah di Perumahan Mutiara Nature Sentul.

Dalam pelaksanaan pendataan tersebut, tim mendapati adanya pergerakan rombongan iring-iringan kendaraan yang berjumlah 10 rangkaian dari perumahan the Nature Sentul, Bogor. Selanjutnya tim langsung mengikuti pergerakan hingga masuk ke dalam Tol Cikampek.

Tepat pada minggu sekitar pukul 23.00 WIB, tim sebanyak delapan personel dengan fasilitas tiga kendaraan melakukan Pemantauan terhadap rombongan Habib Rizieq dan melintas Tol Cikampek dengan jumlah rombongan sebanyak 9 endaraan.

Saat tiba di KM 47 sekitar pukul 23.45 WIB satu mobil tim PMJ tiba-tiba dipepet dan dihentikan oleh iring-iringan kendaraan yang berjumalah dua kendaraan dari 9 kendaraan yang terlibat rombongan, yaitu dua mobil jenis Chevrolet Spin dan Avanza Silver dengan cara menyerempet kendaraan milik tim yang sedang dalam perjalanan.

Karena kendaraan tersangka menabrakkan dan menghentikan laju kendaraan petugas tanpa memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain, tim PMJ melakukan tembakan ke arah ban kendaraan Chevrolet Spin sehingga mengalami pecah ban karena ditembak oleh salah satu personel.

Kemudian saat mobil Chevrolet Spin berhenti akibat letusan ban. Empat orang keluar dari dalam kendaraan yang berjenis Chevrolet Spin dan mengeluarkan sebilah samurai, sebilah pedang, sebilah celurit dan satu buah senpi yang dipegang oleh tersangka.

Karena posisi terdesak, tim memberikan tembakan peringatan untuk mencegah eskalasi yang mengarah anarkis. Namun karena tidak digubris, salah satu tersangka yang membawa senjata menodongkan ke arah anggota yang memberi peringatan.

Akibat hal tersebut personel PMJ melakukan perlawanan dalam keadaan terdesak dan melakukan tembakan yang tegas dan terukur untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kemudian setelah dilakukan tembakan ke tersangka yang berada di luar mobil, kemudian disusul dua orang tersangka yang berada di dalam mobil turun dan salah satu di antaranya turut membawa senjata, kemudian disusul dua anggota lain turun dari kendaraan tim PMJ dan melakukan kontak senjata dengan tujuan yang sama.

Hingga akhirnya petugas dapat melumpuhkan enam orang dan diamankan BB yaitu 2 pucuk senpi, 1 samurai, 1 pedang, 1 celurit, 1 tongkat dan 1 ketapel beserta klereng. Sedangkan jenazah semuanya ada di RS POlri Kramatjati, Jakarta Timur

-0----------------------------------------------------------------

buat counter share Kdrun 🙏🇮🇩

👇👇👇👇👇👇👇👇👇

MNC Media mendapatkan suara rekaman yang diduga dari kelompok pendukung Habib Rizieq saat ingin menyerang polisi. 
Dalam rekaman sepanjang 19.46 menit yang didapat MNC Media, sejumlah orang merencanakan akan menghadang dan menabrak mobil polisi.

Berikut ini sebagian kutipan percakapan tersebut.

👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Orang 1: Siap siap siaga ,siap siap bulan 1 meluncur

Orang 2.Akses bin madar apa sudah meluncur, ada posisi dimana

Orang 1.Mobil putih POI depan kita nih

Orang 3. Bukan silver bos, Mobilio

Orang1: Silver, silver

Orang1: Mobilio silver

Orang 1. Silver pelat belakangnya POI ada depan kita nih Bang Odon

Orang2: Suruh bikin sayap jangan satu jalur, bikin sayap kanan kiri

Orang 3: Monitor Bang Odon, KJD sebelah kiri ane lagi pantau ya, ane kedepan dikit Ok. KJD mobil kedua

Orang1. Chevrolet maju

Orang3: Dimana Ti posisinya, posisi

Orang:1 Ada Avanza hitam tubruk saja pelat nomor yang tadi

Orang3: KJD juga ikutin Don dari tadi siang, KJD yang kita uber kita yang sudah tiga hari dari Manggarai infonya

Orang1: Udah kalau ketemu tubruk saja, ada di belakang dia

Orang2. Pokoknya stand by saja

#dumm86

-----------------------------------------

Ormas Bersenjata dan Melawan Aparat Layak Disebut Terorisme

Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan menghimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi yang beredar di media sosial. Pasalnya informasi fakta di putar balik sehingga menyesatkan.

Menurut Ken, terorisme adalah perbuatan melawan hukum atau tindakan yang mengandung ancaman dengan kekerasan atau paksaan terhadap individu atau hak milik untuk memaksa atau mengintimidasi aparat, pemerintah atau masyarakat dengan tujuan politik, agama atau ideologi.

Ken mengapresiasi langkah aparat dengan tindakan tegas dan terukur kepada pihak pihak yang melawan aparat untuk efek jera. 

Ken berharap siapa saja yang terkena kasus hukum agar kooperatif, ini negara hukum, jangan sampai melawan hukum, tidak ada orang yang kebal hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Tutup Ken. 

https://www.instagram.com/p/CIfXJNvlaQQ/?igshid=1o0tu6916fi6t

---------------------------------------------------

GEROMBOLAN TAK BERTUHAN

Semakin lama Rizieq Shihab dan gerombolannya semakin menunjukkan jati-dirinya.

Bahwa alih-alih muslimin yang sholeh sehingga berani mengangkat para pentolan gerombolannya menjadi “ULAMA”, serta dirinya sendiri sebagai “IMAM BESAR”, nyatanya boro-boro beragama (Islam). 
Mereka ini bertuhanpun tidak!
 
Karena itulah setiap saat gerombolan ini berani memperlakukan Tuhan kita seakan-akan budak dan tukang-pukul mereka. Disuruh-suruh dan diperintah mendukung apapun yang mereka kerjakan. Termasuk menyumpahi dan mencaci-maki orang lain, yang mereka sebut “doa”.
 
Doa mah selalu bagus-bagus.
Kalau “mendoakan” musibah, penyakit yang tidak bisa sembuh dan bencana buat lawan mah namanya menyumpahi dan mencaci-maki.

Ulahnya yang terakhir pada peringatan (reuni) 212 hari Rabu 2 Desember 2020 kemarin menelanjangi keaslian dirinya.
 
Mereka berani melakukan semua itu karena memang tidak menganggap Tuhan itu betulan ada.
 
Islam hanyalah sekedar alat politik buat mereka.
Tunggangan untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka.
Karena seluruh gerombolan itu tahu, bila memakai atribut dan lambang Islam, SELURUH UMMAT ISLAM Indonesia akan langsung terhipnotis.
 
Kalau tidak langsung jinak dan patuh, paling tidak (ummat Islam Indonesia) tidak akan berani mencegah apalagi melawan mereka.
 
SIKAP INI MEMANG DICONTOHKAN OLEH TOKOH-TOKOH DAN PEMIMPIN ISLAM INDONESIA SENDIRI!

Bagaimana kurang biadabnya Rizieq Shihab melecehkan dan menginjak-nginjak ajaran Islam.

Bagaimana kurang-ajarnya orang ini bersikap terhadap Pemimpin-pemimpin dan Pejabat Negara kita, pernahkan kita mendengar sanggahan dan reaksi menentang dari tokoh-tokoh Islam Indonesia?
 
Apa reaksi Prof. Quraish Shihab, Prof. Nazaruddin Umar, Prof. Azyumardi Azra, Prof. Komaruddin Hidayat, Prof. Siti Musdah Mulia, Kyai Haji Said Aqil Siradj, Kyai H. Mustofa Bisri dll segabreg tokoh Islam Indonesia lainnya? 
Krriiiik….., krrriiiikkkkk……, krrrriiiikkkkkk…..
Sunyi-senyap!
 
Yang sering terdengar bereaksi keras bahkan sejak sebelum jadi Menkopolhukam sekalipun cuma Prof. Mahfud MD!
Dan yang cukup sering saya dengar bereaksi keras sejak Gubernur Ahok difitnah gerombolan ini dulu itu hanya Prof. (sekarang Emeritus) Ahmad Syafi’I Ma’arif seorang!

Padahal sejak seabad yang lalu filsuf Edmund Burke telah mengingatkan: “Satu-satunya yang diperlukan kejahatan agar bisa berkuasa adalah orang-orang baik berpeluk-tangan.”
“The Only Thing Necessary For Evil To Prevail Is Good Men Do Nothing”.

Rizieq dan gerombolannya selalu berteriak-teriak bahayanya PKI/ Partai Komunis Indonesia buat Indonesia.
Faktanya dalam SELURUH aksinya, mereka justru 100% memakai taktik dan strategi komunis, yaitu TUJUAN MENGHALALKAN CARA!

Saat uang pendana masih mengalir deras, dengan gagah-berani Rizieq berorasi dimana-mana, memekik-mekik mencaci-maki tokoh-tokoh Indonesia yang kita hormati tinggi-tinggi. 
 
Pemimpin-pemimpin Indonesia mulai dari Presiden Sukarno, Gus Dur dan Jokowi habis dikata-katainya.
Tapi pantang dia menyentuh Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sehingga membuat kita faham dari mana kira-kira sumber “gizi” habib imam jadi-jadian ini!

Tetapi ketika satu demi satu keran-keran sumber “gizi” mereka ditutup dan disumbat Pemerintahan Presiden Jokowi, suara Rizieq yang biasanya garang menggelagar lambat-laun menjadi serak-serak basah dan sayup-sayup sampai.

Ketika terusir dari Arab Saudi dideportasi kembali ke Indonesia, Rizieq bersikap seperti katak hendak jadi lembu. Sisa-sisa pendukungnya mencoba play big dengan menghimpun masa dari mana-mana.
 
Tapi dalam waktu tiga minggu lembu garang ini sudah berubah menjadi kucing imut-imut.
 
Acara reuni 212 dengan sangat terpaksa dilakukan virtual karena sudah sangat minimnya uang kas dan pendana yang biasanya memobilisasi laskar nasi-bungkus mereka.

Pidato Rizieq kali ini dilakukan dengan penuh sopan-santun. Meskipun tetap mencoba “play-big” dalam upaya terakhir supaya kelihatan besar. Antara lain melabeli diri sebagai “Imam Besar Ummat Islam Indonesia”, meskipun ditulis dengan font mini.

Jelas supaya tidak terlalu mencolok sehingga bisa mengundang protes Ummat Islam Indonesia di luar lingkungan Petamburan, Jakarta.

(Ummat Islam Indonesia yang tidak mengakui Rizieq itu k.l. 220 juta dari total penduduk Indonesia yang 272 juta!)
 
Alih-alih mencaci-maki Pemerintah, TNI dan Polri seperti sebelumnya, kali ini Rizieq yang tampil jinak patuh pakai face shield segala. Tidak gengsi dan malu meminta maaf atas kesalahannya menantang Pemerintah, TNI dan Polri beberapa hari sebelumnya.
Hal yang mustahil dilakukannya ketika uang masih banyak dan para sponsor dan pendananya masih royal dengan uang sawerannya kepada gerombolan ini!
 
Hari-hari Rizieq dan gerombolan FPI-nya “are numbered”.
 
Sampai detik ini Rizieq belum berhasil meyakinkan para bohir bahwa dia masih layak didanai buat mengganggu Pemerintah dan melengserkan Presiden Jokowi.

Padahal para bohir juga sudah lebih cermat berhitung untung-rugi. Waktu mereka untuk tetap bisa mengangkangi uang haram hasil jarahan di masa lalu (dan masih aktif menghasikan pulak!) sudah tidak lama lagi.

Karena sebentar lagi harta-harta haram itu HARUS dikembalikan kepada Pemerintah demi hukum!

Si Jago Catur Jawa mah masih tetap seperti biasanya, bekerja dalam diam.

Yang nggak tahan malah para penontonnya.
Biasa nonton judi koprok, kali ini diajak nonton catur.
Yang berbisikpun dilarang.
Apalagi tepuk tangan dan bersuit-suit! 
 
Hanya yang faham permainan sedang berlangsung yang menikmati.
Sisanya geram dan susah hati.
Apa boleh buat.
 
Pamulang, 5 Desember 2020.

-----------------------------------------------

POLITICAL BRIEF (08122020)

1. Pergerakan RS dilakukan oleh 9 mobil yg melindungi selama penghindaran panggilan kepolisian. Penghindaran dilakukan sambil jaringan kelompok ekstrem di parlemen dan institusi publik angkat isu korupsi pemerintah dan ketidakpuasan masyarakat.

2. Serangan pada 1 mobil aparat dilakukan agar RS bisa dilarikan dan tempat persembunyian tidak diketahui. Penghadangan dan serangan diketahui karena komunikasi antar pengawal RS telah dipantau. Ketidakseimbangan jumlah antara pengawal RS dan aparat membuat aparat melakukan tindakan tegas.

3. Kejadian ini mengejutkan jaringan RS karena: 
a) upaya RS mengindari panggilan terekspose ke publik, 
b) jaringan yg fasilitasi penghindaran RS terpetakan, 
c) pengawalan RS dilakukan oleh oknum bersenjata sehingga pemasok teridentifikasi, 
d) terekamnya komunikasi pengawal RS beri data yg terlibat dan perintahkan serangan.

4. Upaya framing oleh jaringan oposan dilakukan melalui firehose of falsehood oleh cyber army dengan lima isu utama:
a) penculikan, 
b) extrajudicial killing, 
c) pembunuhan warga tak bersenjata,
d) penyerbuan pada RS, 
e) perintah jkw utk geser isu korupsi pemerintah.

5. Framing oleh jaringan RS dilakukan oleh: public figure, lembaga, dan cyber army; melalui kampanye terbuka dan tertutup. Sel2 tidur HTI/IM dan simpatisan di K/L, komisi, media, dan LSM dikerahkan utk bergerak. Beberapa figur sementara disimpan.

6. Pendekatan post-truth dan playing victim dipakai utk kaburkan rekam jejak FPI pada berbagai tindak kekerasan, persekusi, dan intimidasi. Juga utk buat publik lupakan sikap diam lembaga terkait pada kasus Sigi.
====•••••=====

Saat ini, di negeri ini sedang terjadi perang opini antara kelompok anti NKRI melawan para pembela NKRI melalui media sosial ..... 

Tahap ini pernah dilalui oleh Suriah ketika ISIS mulai masuk disana. ISIS berhasil dan hancur leburlah Suriah yang tadinya indah dan damai.

Kalau anda masih mencintai negeri ini, mari  kita dukung  dan bantu TNI/Polri. Jangan  terjebak oleh opini opini sesat yang melemahkan TNI/Polri ....

Selamat berjuang saudaraku...✊

Jihad kita selamatkan NKRI dan Rakyatnya dr kemungkaran Kejahatan Berjubah Agama, 
Kaum Khawarij yang menyaru...
Mari bongkar kedok mereka....
Mari Rapatkan Barisan Anak2 NKRI...! 
Bersatu Satu Satu indonesia..!!!
----------------------------------------------------------

Panglima Perang FPI

Siapakah Munarman yang sering dikutip media dan diperkenalkan sbg Sekretaris FPI ?
Orang ini sebetulnya dedengkotnya FPI. Jabatan itu utk kamuflase/penyamaran saja. Karena jabatan yg sesungguhnya dia adalah setingkat panglima perang di FPI. Orang ini sangat berbahaya, licik dan licin. Mantan Ketua YLBHI Jakarta yg "membelot" bergabung ke ormas yg menghalalkan kekerasan itu. Bahkan pada zaman SBY pentolan ini sering memimpin demo2 dan aksi2 sweeping ke target sasaran yg dianggap "lawan" atau "musuh" ormas berjubah ini. Munarman sangat licik dan lihai memutar balikkan fakta dan meng-counter isu2 yg dituduhkan ke anggota2 FPI atau organ FPI itu sendiri. Ini tidak terlepas krn dia memang banyak berkecimpung dan berpraktek hukum semasa di YLBHI. Maka kekuatan, tulang punggung dan penopang kuat di organ FPI sebenarnya si Munarman ini. Di belakang punggung HRS, si Munarman lah sebetulnya orang kuatnya. Dia juga ahli strategi di belakang layar. Pd zaman Orba banyak terlibat dalam aktivitas demo2 dan pergerakan melawan rezim Orba. Bahkan dlm lintas sejarah pernah Munarman tergabung mjd team pengacara Freeport. Dgn pengalaman malang melintang di berbagai aksi tidak heran jika dialah sesungguhnya otak dibalik aksi2 kekerasan dan prilaku laskar FPI seperti menyerang aparat, membuat skenario/berita palsu, memutar balikkan fakta, mengorganisir serangan lewat cyber, meng-counter opini2 yg dianggap menyerang FPI dst. Dan jangan lupa rekam jejak Munarman pernah memberi ceramah di tengah2 forum keagamaan yg terang2an mendukung organisasi teroris dunia.
Jika Munarman ini lenyap sebetulnya hampir 50% kekuatan FPI juga lenyap. Ada sarkasme bahwa yg diterima/diba'iat mjd anggota FPI adalah yg ber IQ di bawah 80%. Krn mayoritas yg direkrut adalah orang2 yg mudah diindoktrinasi dan diagitasi 
Maka hanya Munarman yg IQ nya di atas 80% karena dia "otak"nya. Yang lain2 adalah pantat, dengkul dan kaki. Sehiingga jangan heran jika anggota2 ormas ini suka main fisik alias kekerasan. Gampang digerakkan, diagitasi, diprovokasi oleh "otaknya" seenak perutnya.....

-------------------------------------------------------------------

Politikus Hanura: Pernyataan Jubir FPI Justru Buktikan Rombongan Pengikut MRS Langgar UU No.22/2009

JAKARTA - Politikus Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai pernyataan juru bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait rombongan mobil yang mengawal keluarga MRS justru membuktikan adanya pelanggaran. 

Inas menyebut Munarman mengatakan bahwa rombongan itu terdiri dari 4 mobil keluarga MRS dan 4 mobil pengawal FPI. Dimana dalam perjalanan, rombongan tersebut akan dipotong oleh kendaraan lain, tapi dihalangi oleh pengawal FPI.

"Pernyataan Munarman di beberapa media tentang tewasnya enam orang anggota FPI adalah sangat keliru, karena tanpa dia sadari malahan justru menelanjangi bahwa rombongan MRS yang pada hari Senin dini hari kemudian terlibat baku tembak dengan polisi, telah melanggar UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," ujar Inas, dalam keterangannya, Selasa (8/12/2020).

Inas menjelaskan ada tiga pelanggaran yang terjadi. Pertama adalah rombongan kendaraan yang punya hak untuk tidak dipotong, salah satunya adalah konvoi. 

Berdasarkan UU No. 22/2009 Pasal 134 huruf (g) disebutkan Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan adalah konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Inas menegaskan yang dimaksud dengan 'kepentingan tertentu' adalah kepentingan yang memerlukan penanganan segera. 

Antara lain kendaraan untuk penanganan ancaman bom, kendaraan pengangkut pasukan, kendaraan untuk penanganan huru-hara, dan kendaraan untuk penanganan bencana alam.

"Jadi perbuatan menghalang-halangi kendaran lain untuk memotong seperti yang dilakukan pengawal FPI adalah perbuatan melanggar UU No. 22/2009, karena rombongan tersebut tidak punya hak untuk berkonvoi," jelasnya. 

Kedua, Inas mengatakan pernyataan Munarman tentang empat kendaraan yang mengawal mobil keluarga MRS melanggar ayat 2 Pasal 65 PP Nomor 43 Tahun 1993. 

"Dimana kendaraan dengan prioritas tersebut harus disertai dengan pengawalan oleh petugas berwenang atau dilengkapi isyarat atau tanda-tanda lain, dan bukan oleh pengawal FPI," kata dia. 

Ketiga, Inas menilai reaksi pengawal FPI ketika dipotong oleh kendaraan lain, merupakan bukti bahwa kendaraan polisi yang menguntit sempat dipepet oleh mereka. 

"Dan perbuatan ini melanggar UU No. 22/2009, Pasal 311, ayat 1, yakni; Setiap orang yang dengan sengaja mengemudikan Kendaraan Bermotor dengan cara atau keadaan yang membahayakan bagi nyawa atau barang dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp3.000.000,00," tandasnya. 

https://m.tribunnews.com/metropolitan/2020/12/08/politikus-hanura-pernyataan-jubir-fpi-justru-buktikan-rombongan-pengikut-mrs-langgar-uu-no222009

----------------------------------------------

DOR ! MEREKA MATI KETEMU BIDADARI..

Maaf, gua gak bisa pura2 sedih atas kematian 6 orang anggota FPI itu. Meski banyak yang nuding gua gak punya hati, malah senang karena ada orang mati..

Bro, gua gembira bukan karena ada nyawa yang menghilang. Gua gembira karena akhirnya polisi mulai tegas kepada pembangkang. Mereka sudah bukan warga negara biasa lagi, mereka TERORIS. Gua tulis pake huruf kapital. TERORIS.

Kenapa gua sebut mereka teroris ? Karena mereka yang mati itu sudah mengancam untuk menghilangkan nyawa orang. Mereka bawa katana, celurit bahkan senjata api. Dan ketika polisi berhasil melumpuhkan mereka sampai tewas, masak gua harus sedih ? 

Gua akan sedih kalau ada polisi yang kehilangan nyawanya. Mereka berarti gugur dalam tugas, membela negara dan meninggalkan keluarga. Mereka jihad dalam artian sebenarnya..

Tau ngga, diantara polisi yang diserang itu ada yang anaknya masih balita ? Atau ada yang menjadi tulang punggung keluarganya ?

Gua gembira karena polisi yang diserang itu masih selamat. Dengan begitu mereka masih bisa bertugas untuk membela negaranya. 

Ngapain juga gua harus sedih untuk teroris yang niatnya memang bikin rusuh dan ingin membunuh orang ?

Justru seharusnya kalian gembira, kan polisi sudah mengabulkan cita2 mereka. Mereka dari dulu pengen ketemu 72 bidadari, nah dikabulkan sudah. Harusnya dirayakan, kalau pada pengen ikut, ya sekalian..

Kalau urusan teroris, gua ikut apa kata Paklek Vladimir Putin, Presiden Rusia, "Memaafkan teroris itu urusan Tuhan. Tapi mengirim mereka menghadap Tuhan, itu urusan saya.." 

Selamat menuju surga kalian. Nanti kirim surat ke dunia, kasi tau kami semua, pintu surga ditarik atau di dorong sebenarnya ?

Bravo, Polri. Gua mendukung apa yang kalian lakukan. Urusan media sosial, biarkan itu jadi urusan gua untuk berperang..

Seruput bir nya.. 🍺🍺

Denny Siregar

https://m.facebook.com/961333513929517/posts/3774524742610366/

===========================
https://www.reqnews.com/news/25871/siaga-1-kapolri-seluruh-anggota-wajib-pakai-rompi-anti-peluru-amankan-mako
Siaga 1, Kapolri: Seluruh Anggota Wajib Pakai Rompi Anti Peluru, Amankan Mako!
Selasa, 08 Desember 2020 – 08:34 WIB

Siaga 1, Kapolri: Seluruh Anggota Wajib Pakai Rompi Anti Peluru, Amankan Mako! - REQnews.com
HOME    NEWS    SIAGA 1, KAPOLRI: SELURUH ANGGOTA WAJIB PAKAI ROMPI ANTI PELURU, AMANKAN MAKO!

JAKARTA, REQnews - Kapolri Jenderal Idham Azis tampaknya menerapkan siaga 1 untuk seluruh jajarannya. Pasca kasus tewasnya enam pengawal Muhammad Rizieq Shihab, ia memerintahkan anggotanya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Bahkan eks Kabareskrim itu meminta anggotanya mengenakan helm dan rompi anti peluru. Diketahui, enam pengawal Rizieq ditembak mati oleh petugas kepolisian di tol Cikampek, pada Senin 7 Desember 2020, pukul 00.30 WIB karena diduga menyerang polisi.

Perintah tegas Kapolri itu disampaikan melalui sebuah Surat Telegram yang ditujukan untuk para Kapolda. Isinya bertuliskan bahwa saat ini terdapat dua kasus yang terjadi.

Yaitu kasus pengrusakan mobil Ketua PA 212 Slamet Maarif. Serta kasus tewasnya enam pengawal Habib Rizieq Shihab yang ditembak oleh anggota polisi di Tol Cikampek.

Karena kejadian tersebut, Polri memerintahkan seluruh jajaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. "Tingkatkan pengamanan mako (markas komando), pos polisi, asrama, dan rumah sakit Polri," kata Idham Azis dalam telegramnya yang dikutip wartawan, Selasa 8 Desember 2020.

Idham juga memerintahkan agar tingkatkan kesiapsiagaan dan siapkan pasukan anti anarki Brimob di wilayah yang terdapat kantong-kantong pendukung dan anggota FPI. "Berikan arahan kepada seluruh anggota agar mengenakan helm, rompi anti peluru, dan bersenjata," katanya.

Lalu lakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang masuk ke mako, asrama, pospol, termasuk kendaraan dan barang bawaan dengan metal detector. Kemudian berikan arahan kepada anggota yang melakukan pemeriksaan supaya dilindungi oleh anggota yang bersenjata.

"Kepada anggota yang bertugas di lapangan agar diingatkan supaya meningkatkan kewaspadaan dan buddy system baik pada saat patroli maupun di pos-pos polisi," kata Idham.

Bahkan Idham Azis juga meminta untuk meningkatkan moril anggota untuk tidak gentar dalam menghadapi senjata atau senjata tajam.
-----------------------------------------------


No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)