Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Showing posts with label Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Sejarah. Show all posts

Monday, March 8, 2021

GANTIAN YUK.., Ini Hanya Bisa Mengerti Orang Yang Masih Hidup Dalam Sejarah Masa Lalu Brooo...Belajar Sejarah Agar Pahaaaaam.

 *GANTIAN YUK.., Ini Hanya Bisa Mengerti Orang Yang Masih Hidup Dalam Sejarah Masa Lalu Brooo...Belajar Sejarah Agar Pahaaaaam.*
https://news.iniok.com/2021/03/gantian-yuk-ini-hanya-bisa-mengerti.html
*GANTIAN YUK..*

*Masuknya Moeldoko di pusaran PD partai yg sedang lemah karena di pimpin oleh AHY yg notabene baru bisa manjangin kumis bukanlah acara iseng² dan bukan cuma mau menggoda SBY yg suka lebay. Ini kerjaan serius dan ada agendanya.*

Tapi ini bukan kerjaan mudah buat Moeldoko  karena di beberapa daerah yg pro SBY juga melawan, SBY sendiri seharian ini curhat dan mulai baper lagi. Makanya KLB itu juga singkatan dari Karena Loe Baper.

Kita lihat ntar apa yg dilakukan pemerintah, kalau akhirnya hasil KLB ini diterima pemerintah, maka makin jelas arahnya. 

Moeldoko tidak merubah arah angin tapi dia bisa menyesuaikan arah layarnya. Dia dekat dengan Jokowi dan sangat tau kemana Indonesia harus di bawa.

Tidak terlalu menarik membahas Demokrat apalagi kalau bcr SBY, itu sudah masa lalu, tidak akan merubah masa depan. Justru lebih menarik mengintip Moeldoko.

*Lahir di Kediri Jatim 8 Juli 1957 dgn 12 bersaudara, ayahnya pedagang biasa, ibunya ibu rumah tangga dan hidupnya pas²an, makanya sejak SD Moeldoko sudah biasa cari uang membantu orang tuanya, dia jadi kuli angkut batu dan pasir dari kali pada saat masih sangat muda, atau lebih tepatnya anak².*

*Moeldoko juga bukan jendral orba, karena saat Soeharto lengser 1998 dia masih berpangkat letkol. Sehingga kedekatannya pada jajaran jendral saat itu kepada Cendana tidak sempat mampir pada dirinya, walau hrs diakui aroma orba pernah merasuk pada suasana hati AD.*

Tamatan Akabri 1981 dgn predikat terbaik ini bertugas di infantri, pernah bertugas di Tim Tim, Singapura, Jepang, Kuwait, Irak, Kanada, dan Amerika. 

Doktor lulusan pasca sarjana UI dgn sangat memuaskan ini dididik sangat ketat pada keluarga yg pas-pasan, dia mirip dgn Jokowi pada kehidupan masa kecilnya, beda dgn SBY yg anak tunggal ayahnya seorang ABRI walau berpangkat Peltu saat itu tetap saja hidup lebih baik dari Moeldoko si kuli angkut batu dan pasir, karena orang tuanya warga biasa yg hidup bersahaja.

Kedekatannya dgn Jokowi kelihatan saat menjadi juru bicara keluarga pada acara mantu Kahiyang di Solo, kemudian di percaya menjadi Kepala Staff Keperisedenan sampai sekarang.

Intervensinya ke Demokrat itu test case, iseng² berhadiah, kl gak menang, minimal sudah membelah, dan PD pasti terbelah. Jadi kl MDK mau buat partai sudah ada pasarnya. Di tambah lagi serpihan dari partai lain yg belakangan juga pada kepanasan karena partainya hanya jd partai hiburan dan figuran.

Kenapa MDK harus buat partai, ini pastilah diketahui Jokowi. Ini juga rasanya (menurut mimpi Naga Bonar) ada hubungannya dgn 2024. Kalau Jokowi gak bs tiga kali karena blm tentu DPR setuju mengamandemen UU pemilu, maka harus disiapkan pengganti yg mumpuni sekaligus sehati agar bisa melanjutkan pekerjaan yg sdg berjalan. Dan pilihan itu ada pada MDK.

Kenapa MDK, dia salah satu jendral yg gak kemaruk, dia juga pebisnis yg tidak ambisius. Lagian tidak dekat dgn Cendana yg bisa membangkitkan kenangan lama.

Mengantisipasi kekuatan 2024, PS lah yg paling siap,  apa lagi kalau ada isu akan di sandingkan dgn Puan, maka bisa di tebak ada kekuatan dua partai besar yg sulit di hambat, sementara partai lain tidak ada jago yg mumpuni, semua nyaris kartu mati.

*Jokowi harus realistis, membiarkan pekerjaan yg sdg berjalan di tangan PS yg ambisius dan susah di kontrol, maka yg sudah ada bakal ambrol. PS bukan negarawan, dia pebisnis liar yg lama di asramakan di Cendana.*

Bagaimana Mega apakah dia bisa mengontrol PS, Wallahu a'lam, yg penting Puan bisa di orbitkan. PS adalah kawan dalam pertikaian, sekaligus pernah mencoba berpasangan. Entah apa yg dibicarakan, bahwa bekas mantu Soeharto yg pernah mezholimi Megawati masih bisa sehati, kita yg ngeri. 

*Apa PS bisa tunduk kepada Mega, atau dia pura² iya kemudian dia main sulapan, akhirnya Mega yg gelagepan.* 

Bagaimana menghadirkan MDK yg pasti tidak populer di partai, tapi dia dapat di percaya. Satu²nya jalan harus dibuatkan kenderaan, dan bila hal itu terlaksana serta ada campur tangan Jokowi, maka konstelasi politik bisa berbalik, magnet sang maestro akan menyedot perhatian dan pasar. 

Dan yg lebih utama buat kita adalah Jokowi bisa melepaskan ikatan dgn partai lama yg berbudaya nyaris sama. 

MDK adalah jembatan, antara persiapan anak muda yg mulai ada khususnya Gibran yg menjadi harapan, sekalian menjalankan kebiasaan gantian di pemerintahan antara sipil dan tentara, tapi bukan tentara ternakan orba.

Ingat, Soekarno dikudeta Soeharto Indonesia di bantai luar dalam. Soeharto di ganti Habibie, GUSDUR dan Megawati, ternyata hanya hadiah setengah hati karena kekuatan orba masih merata. 

*Masuk lagi SBY, kembali ke style orba, barang baru stok lama.* 

Hadirnya Jokowi barulah Indonesia kembali dari negara sapi perah ke negara bermarwah. Inilah yg harus di jaga agar Indonesia yg sedang menuju menjadi negara maju bisa melaju tanpa di ganggu. 

MDK menjadi pilihan paling aman buat Indonesia sambil menunggu anak muda yg sedang masuk kawah candradimuka. Ada belasan anak muda menjadi kepala daerah saat ini. Usia mereka antara 28-33 tahun.

Andai MDK menjabat satu priode mereka berusia antara 36-41 tahun, tapi bila dua priode maka usia mereka antara 41-46 tahun, masih cukup belia menjadi pemimpin sebuah negara maju dibelahan Asia dgn populasi 300 jutaan manusia. Itulah Indonesia.

*Selamat datang Pak Moeldoko sembari menjembatani persiapan anak muda.* Kami yakin Bapak masih tidak terkontaminasi ambisi yg bisa menjual Ibu Pertiwi.

*Tapi harus tetap waspada karena diketinggian terpaan angin bisa mematikan, atau kl masih sempat bisa keri'an.* 

Namun tetap hrs terjaga agar angin busuk tak bisa masuk.
#SelamatkanIndonesia



Tuesday, November 24, 2020

Suka Duka Masa Kecil Dan Pendidikan DUDUNG ABDURACHMAN , Sangat Memberi Inspiratif

Gmbar Ilustrasi saja

 DUDUNG ABDURACHMAN, Budak Bandung tea atuh....

Panglima Komando Daerah (Kodam) Jayakarta Mayjen Dudung Abdurachman, S.E., M.M.  adalah putra seorang penjual klepon.

Kesannya Pak Dudung tegas dan berwibawa. Namun, sejatinya ia adalah perwira yang low profile. Kamis lalu  (19/11/2020) adalah hari kelahirannya. Sekali lagi selamat hari jadi Pak Dudung. Kini usianya 55 tahun. Di hari kelahirannya itu, ia mengenang perjuangan ibunya. Seorang janda penjual klepon yang sukses mengantarnya menjadi perwira tinggi di lingkungan TNI.

"Saya ditinggal meninggal oleh bapak saya itu tahun 1981. Anaknya 8 orang. Bapak saya hanya seorang PNS golongan II D. Golongan II D itu lumayanlah ekonominya," ucapnya sambil tersenyum. 

Sepeninggal ayahnya, ia tinggal bersama ibu dan tujuh saudara lainnya. Ia dan keluarganya harus melewati masa-masa sulit setelah kepergian ayah tercinta. Perekonomian keluarga limbung. Namun, waktu menuntunnya untuk tetap survive. Ibunya tak kehabisan akal. Perempuan yang melahirkannya itu mulai berjualan aneka penganan untuk bisa menghidupi seluruh anggota keluarga.
"Ibu saya mulai jualan klepon, pastel, odading. Saat itu saya baru SMP," katanya.

Dudung remaja tak mau tinggal diam. Ia ikut bekerja keras membantu sang ibu. Ia bertugas mengantarkan kue buatan ibunya untuK dititipkan ke kantin Kodam Siliwangi. Setiap hari ia jalani itu sebagai kewajibannya. Sebab, hanya itu sumber ekonomi keluarga.
Didikan ibunya membuat Dudung tak patah arang. Kerja keras adalah pilihan satu-satunya untuk bisa survive dari keterpurukan ekonomi keluarga.
"Kue klepon itu kan ditaruh di tampaian begitu, lalu diatasnya ditutupi taplak dan diatasnya ditutupi lagi menggunakan daun pisang," katanya. ( riwat hidup...teruskan baca narasi bawah ...👇 )

Saban pagi, ia harus melewati gerbang penjagaan prajurit Kodam Siliwangi sebelum sampai di kantin Kodam. Wajahnya tak lagi asing bagi petugas jaga. Kala itu ia hanya dikenal sebagai seorang pengantar dan penjual klepon. Sehingga dengan mudah ia bisa keluar masuk melewati penjagaan prajurit di pos pintu masuk.
Suatu pagi, Dudung muda melewati pos penjagaan yang sama. Namun langkahnya dicegat seorang prajurit Tamtama muda.
"Eh, sini kamu," sergah prajurit muda itu.
Setelah interogasi sesaat, sepatu dinas harian tentara muda itu tiba-tiba saja mendarat keras di tulang kering kakinya.  Dudung mengerang keras. Kue klepon buatan ibunya berhamburan ke tanah.
"Glundung. Glundung. 55 biji klepon berhamburan di tanah," ujarnya lalu tertawa terbahak-bahak mengenang peristiwa itu.
Ia tak melawan. Dudung muda justru memungut olahan ibunya satu persatu dari tanah. Matanya memandangi bumi sambil mencomot 55 klepon yang kini berlumur tanah. Kesal tak bisa ia tutupi.  Tetapi, peristiwa itulah yang justru membuatnya bertekad untuk menjadi seorang prajurit TNI.

"Awas nanti kalau saya jadi perwira taruna. Saya nanti masuk AKABRI. Di situ muncul keinginan pingin masuk taruna AKABRI itu," gerutunya dalam hati sambil memunguti klepon-klepon yang telah berubah warna karena dipenuhi debu tanah itu.

Setelah lengkap dipunguti satu per satu, ia ngeloyor pulang ke rumah. Hari itu, kue klepon tak jadi dijual. Kantin Kodam Siliwangi hari itu tak dihiasi kue klepon buatan ibunya. Ia mengadu ke ibunya bahwa ia ditendang petugas jaga pos.

Bukannya marah, ibunya justru tertawa lalu berkata. "Ya udah, bawa lagi aja yang lain. Bikin lagi aja kleponnya," ujarnya menirukan pernyataan ibunya itu.
Namun karena bahan kue klepon habis, jatah untuk kantin Kodam Siliwangi hari itu praktis tidak ada.

Diusianya yang masih sangat muda itu, tak adalagi rasa malu. Rasa malu itu justru ia buang jauh-jauh. Boleh jadi, karena saat itu ia belum jatuh cinta pada seorang perempuan. "Saya jualan dan antar klepon itu sampai SMA," jawabnya saat ditanya apakah saat itu sudah memiliki seorang kekasih.

Bertahun-tahun menjadi penjual klepon, ia merasa perlu mengembangkan bakatnya di bidang lain. Sejak kelas 1 SMA 5 Bandung, ia mulai menjalani usaha lain. Ia mulai membagi waktu dengan sangat baik. Antara menjual koran, mengantarkan klepon, dan membantu pekerjaan rumah ia jalani dengan disiplin.

"Saya mulai jualan koran. Saya ambil sekolah siang supaya pagi harinya saya jualan koran sampai jam 8 pagi. Nah, jam 8 pagi saya antar klepon ke kantin Kodam Siliwangi. Jam 9 pagi setelah antar klepon saya cari kayu bakar untuk keperluan masak. Termasuk masak klepon itu. Jam 11 istirahat. Nanti jam 1 ke sekolah," ungkapnya mengenang masa-masa itu.
Semua itu ia jalani karena didikan disiplin ibunya. Bagi dia, ibunya adalah perempuan hebat yang ia temui dalam hidupnya. Perempuan tangguh yang membuatnya belajar banyak mengenai hidup dan tangga menuju sukses.

"Ibu saya itu hebat, ya. Anaknya delapan orang. Makanya hebat Tuhan itu, tidak semua orang punya gaji. Tapi semua orang punya rezeki. Kita belum pernah liat orang mati kelaparan di Jakarta ini. Sekalipun itu orang gila," katanya.

Selepas SMA, ia penuhi janjinya sendiri. Ia daftarkan diri sebagai calon taruna AKABRI. Saat yang sama, ia juga diterima di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Ia akhirnya harus memilih. Sebelum memutuskan pilihan, ia mengabarkan kepada ibunya. Sekaligus meminta pertimbangan yang mana yang harus dipilih. Gayung bersambut. Ibunya menyerahkan keputusan pada Dudung muda. Tetapi, ibunya mengakui tak punya uang untuk membiayai kuliah.

"Ya udah, saya akhirnya putuskan masuk taruna AKABRI. Dan saya masuk taruna itu dari kalangan orang susah (ekonominya). Di antara taruna-taruna yang kurus, saya gemuk sendiri," ujarnya lalu terbahak-bahak.
Dudung Abdurachman berkarier dengan baik selama menjadi prajurit TNI. Kedisiplinan, kerja keras, pantang menyerah adalah modal utama warisan ibunya. Modal itu terbawa hingga ia kini menjadi panglima Kodam Jaya. Sebuah jabatan dan karier prestisius bagi seorang anak penjual klepon.

Ia pun masih sangat menyukai klepon. Tetapi, klepon yang ada saat ini, kata dia, kalah jauh enaknya dengan klepon buatan tangan ibunya. Ia juga hapal dengan bahan-bahan klepon buatan ibunya. Sesekali, ia merindukan kue klepon buatan ibunya. Walau tak mungkin lagi ia merasakan nikmatnya klepon buatan ibunya itu kini.
Harapannya, pengalaman hidupnya yang sulit bersama ibunya menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak muda di Ibukota dan Indonesia. Bahwa tidak ada yang mustahil selama memiliki tekad baja dan semangat membara di dalam dada. Diatas segalanya, ketaatan dan ridho orang tua, terutama ibu adalah pengunci keberhasilan. Ia berpesan begini bagi kaum muda.

"Yang ada di depanmu dan yang ada di belakangmu, sekalipun yang ada di sekelilingmu tidak berarti apa-apa dibanding yang ada di dalam dirimu. Kerja keras. Yang kedua; berbaktilah kepada orang tuamu. Terutama ibumu. Terutama ibumu. Kalau kalian mencintai ibu, menyayangi ibu, pasti akan berhasil," katanya.
Good inspiration:

Monday, November 5, 2018

MENILAI BAIK BURUK KEADAAN DARI PERBANDINGAN SEJARAH



MENILAI BAIK BURUK KEADAAN DARI PERBANDINGAN SEJARAH
(Oleh Adian Napitupulu)

Tulisan ini tidak bermaksud menggurui apa lagi menghakimi. Anggaplah tulisan Ini sekedar berbagi cerita sejarah sebagai perbandingan. Selanjutnya biarlah kejernihan nalar dan pengetahuan masing masing kita menilai baik buruk keadaan hari ini dengan perbandingan sejarah untuk menjadi pandu patut tidaknya pilihan pilihan tindakan.

Sejarah mengajarkan bahwa setiap generasi memiliki masalahnya sendiri dan setiap generasi akan membuat prestasi sejarahnya sendiri tanpa terobsesi pada pilihan tindakan heroisme kesejarahan generasi sebelumnya.
------

Aktivis 1998 menuntut turun Jendral yang berkuasa 32 tahun.

Aktivis 2018 menuntut turun tukang kayu yang baru berkuasa 4 tahun
-------

Aktivis 1998 meminta Soeharto turun karena dalam satu tahun Dollar naik 572 %

Aktivis 2018 meminta Jokowi turun sementara dalam satu tahun Dollar hanya naik 16 %
-------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena UMR Jakarta satu bulan hanya senilai 69 kg beras.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun padahal dengan UMR Jakarta satu bulan saat ini mampu membeli 364 kg beras
-----

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun UMR Jakarta satu bulan hanya senilai 160 liter Premium.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun padahal hari ini UMR Jakarta satu bulan senilai 556 liter Premium.
-------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena 6 kali menjadi calon tunggal dalam 6 kali pemilu 6 kali ditetapkan MPR.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara Jokowi bukan calon tunggal dan di pilih langsung oleh Rakyat.
------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun tanpa dukungan elit politik.

Aktivis 2018 di salah satu Perguruan Tinggi menuntut Jokowi turun 1 minggu setelah di datangi Cawapres Oposisi.
-------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun 58 bulan sebelum Pemilu.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun 7 bulan sebelum Pemilu.
--------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena anak anak nya membangun kerajaan bisnis dengan 340 - an jaringan perusahaan.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara anak anak Jokowi hanya jual Martabak dan Goreng Pisang.
--------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena memiliki harta 30 Milyar Dollar (New York Times) atau setara dengan Rp 443 Trilyun.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara harta Jokowi Rp 50 Milyar.
-------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena menjual hak atas kekayaan alam pada perusahaan asing Freeport, Rio Tinto, Caltex, Inco, Newmont, Exxon dll

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara Jokowi mengambil alih Freeport, Blok Mahakam dan Blok Rokan dari negara asing.
------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena menculik dan atau membunuh puluhan aktivis Mahasiswa, Buruh dan Wartawan.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara Jokowi memberi beasiswa pada 248.000 Mahasiswa tidak mampu.
-----

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena menggusur ratusan ribu rumah Rakyat.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara Jokowi sudah membangun 900.000 rumah untuk Rakyat.
------

Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena merampas tanah-tanah Rakyat.

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara Jokowi melindungi tanah Rakyat dengan 7 juta sertifikat.
-----

*Aktivis 1998 menuntut Soeharto turun karena ketimpangan ekonomi dengan menjadikan Etnis tertentu membangun gurita bisnis bernuansa KKN antara lain 😗

1. Liem Bian Koen
2. Liem Sioe Liong
3. Liem Hong Sien
4. Oei Ek Tjhong
5. Oei Hwie Tjhong
6. Cai Daoping
7. Tjoa To Hing
8. Oei Hwie Siang
9. Lie Moe Tie
10. Poo Tjie Gwan
11. Tjie Tjien Hoan
12. Li Bai La
13. Tjia Han Poen
14. Liem Yu Chan.
15. Oei Suat Hong

Aktivis 2018 menuntut Jokowi turun sementara Jokowi tidak membangun konglomerasi bisnis berdasarkan etnis, kelompok atau keluarga.

------

Masih banyak perbandingan yang tak tertuliskan tapi sedikit peristiwa pembanding diatas mungkin cukup menjadi masukan bagi kita.

Akhir kata bila aktivis 1998 menurunkan Soeharto semoga aktivis 2018 tidak dimanfaatkan politisi untuk menjadi alat Menantu Soeharto yang juga ayah kandung dari cucu Soeharto kembali berkuasa..... semoga.

Salam Hormat.
Adian Napitupulu
Jakarta 13 September 2018

Wednesday, July 4, 2018

SIAPA SESUNGGUHNYA SI RAJA HUTANG



➡SIAPA SESUNGGUHNYA SI RAJA HUTANG⬅

▪Hindia Belanda - 4 Milyar USD

▪Soekarno - 2.3 Milyar USD

▪Suharto  - 61 Milyar USD

▪Habibie - 8.5 Milyar USD

▪Gus Dur - (minus) 3.76 Milyar USD

▪Mega - 11 Milyar USD

▪SBY - 211 Milyar USD

▪Jokowi  - 10.5 Milyar USD

http://mobile.seruu.com/utama/sketsaindonesia/artikel/siapa-raja-hutang-sesungguhnya

Hutang yg 211 milyar USD, tdk ada hasil apa2, digunakan utk impor dan korupsi. Kok gak pada rame ?
Sedangkan yg 10,5 milyar, utk bangun infra struktur dimana-mana, kok jadi masalah. 

Memang, beberapa orang kita mikirnya sudah kebolak-balik 😪

#Viralkan!

Inilah 47 Prestasi Kepemimpinan Presiden Jokowi untuk memakmurkan rakyat dan kemajuan NKRI.

1. Membubarkan PETRAL yg bisa hemat anggaran sebesar Rp.250.miliar/hari

2. Mencabut subsidi BBM , sehingga dana nya dapat digunakan untuk berbagai hal yg produktif

3. Meresmikan pembuatan jalan toll Trans Sumatera tahap I dari Lampung-Palembang-Indralaya

4. Meresmikan dimulainya pembangunan PLTU Batang, Jawa Tengah dengan Kapasitas 2.000.MW yang mangkrak selama empat tahun

5. Dimulainya pengairan Waduk Jatigede, Sumedang yg berfungsi untuk mengendalikan banjir di Indramayu , pengairan sawah sawah di Jawa Barat serta pembangunan PLTA dgn kapasitas 110.MW

6. Pada Tanggal 09-09-15, dimulainya pembangunan jalur LRT jurusan Cibubur-Cawang dan Bekasi Timur-Cawang (info: Kemen PUPR)

7. Pada Tanggal 21-09-15, peresmian dioperasikan nya Bor Raksasa untuk membuat terowongan dalam tanah guna jalur MRT trayek Lebak Bulus-KebayoranBaru-Senayan-Bundaran Hotel Indonesia

8. Pemerintahan Jokowi menggelontorkan dana sebesar Rp.16.triliun untuk membangun infrastruktur di perbatasan Kalimantan dari Kalimantan Utara sampai Kalimantan Barat

9. Pembangunan Pelabuhan Laut dalam di Papua : Sorong, Manokwari, Jayapura dan Merauke , serta infrastruktur pembuatan jalan yg menghubungkan kota kota di Papua.

10. Perusahaan Saudi Arabia ARAMCO akan membangun Kilang Minyak serta Storage BBM di Indonesia senilai Rp.140 triliun yg selama ini pembangunan Kilang Minyak tidak pernah terwujud sejak era Soeharto.

11. Dengan beroperasinya pada bln Nopember 2015 ini unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) di Cilacap Jateng dan Kilang TPPI di Tuban Jatim, maka Import BBM Premium bisa berkurang 30% atau Negara bisa hemat Rp.150.M/hari, atau setara dgn 100 ribu Barrel per hari.

12. Kasus Lumpur Lapindo yg selama 8 tahun tidak selesai di era SBY, oleh Jokowi hanya dalam kurun waktu 8 bulan rampung ganti rugi semuanya diterima warga Sidoarjo.

13. Komite Explorasi Nasional (KEN) yang dibentuk pemerintah Jokowi pada tgl.12 Juni-2015 telah menemukan cadangan Minyak dan Gas di Indonesia Timur sebesar 5.2. miliar barrel untuk minyak sebanyak 2.7.miliar barrel dan untuk Gas14.TCF Gas.

14. Pemerintah targetkan pekerjaan Tol Trans Papua dirancang sepanjang 4.320.Km (Sorong-Manokwari-Wamena-Jayapura-Merauke) (Timika-Oksibil) tersambung pada tahun 2018 ( info : Men PUPR Berita Satu TV-14.10.15 )

15. Satu tahun Jokowi memimpin sudah membuat jalan Tol sepanjang 132.35. Km

16. Izin investasi untuk para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia di era SBY harus menunggu sampai 2 tahun (536.hari) Tetapi di era Jokowi urus Izin Investasi cukup dengan 3 jam.

17. Presiden Jokowi mengeluarkan Perpres No.115 tahun 2015 untuk Kementrian KP yg isinya tidak perlu ke Pengadilan lagi jika Satgas Ilegal Fishing menangkap Kapal Asing Pencuri Ikan bisa langsung tenggelamkan.

18. Dalam kurun waktu 9 bulan Jokowi bisa membayar sebagian hutang warisan peninggalan SBY sebesar Rp.293.triliun.

19. Sejarah baru Indonesia, dalam waktu 9 bulan Investasi masuk Rp.400 triliun, Jokowi memang ber keinginan kuat untuk membuat Indonesia sejahtera.

20. Mulai beroperasinya 6 rute Tol Laut Jokowi dari Tanjung Priok – Papua. Tanjung Priok – Natuna. Tanjung Perak – ke seluruh pelabuhan di NTT dan seluruh pelabuhan di Maluku serta seluruh pelabuhan di Papua dan Papua Barat.

21. Dalam satu tahun pemerintahan Jokowi sedang proses pekerjaan pembangunan 15 Bandara baru di wilayah terluar Indonesia, diantaranya Bandara di Miangas, Manokwari, Berau, Tual, Palu, Maumere, Tarakan, Aceh Tengah, Wakatobi , dll.

22. Pemerintahan Jokowi selama satu tahun dapat menurunkan Import Premium sebesar 37.% dari semula 378.5. ribu BPH turun jadi 236. ribu BPH. Begitu juga dengan Solar import nya turun sebesar 84.% dari semula sejumlah 121.3. ribu BPH turun menjadi 20.ribu BPH.

23. Setelah 40 tahun Presiden Italia tdk ke Indonesia datang menemui Presiden Jokowi tanggal. 9-11-15 untuk menandatangani MOU investasi sebesar USD.1,055.M atau setara dengan Rp.140 triliun dalam bidang Logistik, Industri Kulit, Industri Otomotif dan Furniture.

24. Presiden Jokowi meresmikan pabrik Pupuk terbesar di Asia Tenggara Pupuk Kaltim 5 Bontang dengan kapasitas produksi Ammonia 825.000.Ton per tahun dan produksi Urea 1.155.000.Ton per tahun, serta dimulainya pembuatan jalur Kereta Api Trans Borneo.

25. Keputusan besar telah diambil Presiden Jokowi, yaitu tidak lagi memperpanjang kontrak Freeport yg telah 45 tahun menggali Emas di Papua.

26. Jokowi Tanggal.25.11.2015 meresmikan pembuatan jalur rel kereta cepat Makassar-Pare Pare, diharapkan tahun 2019 sudah bisa beroperasi Kereta Api Trans Sulawesi dari Manado ke Makassar.

27. Ground breaking pembangunan jalur Kereta Cepat, Jakarta-Bandung di Walini, Bandung Barat.

28. Program pembangunan 1 juta rumah untuk rakyat, akhir Januari 2016 sudah terbangun 700 ribu unit rumah.

29. PLN mulai bln Februari.2016 menurunkan lagi tarif Listrik dgn daya dari 450.va, 900.va, 1300.va, 2200.va dan 4400.va.

30. Kapal khusus angkut Sapi Camara Nusantara I, berhasil angkut 500 ekor Sapi ke Jakarta dari NTT & NTB, diusahakan setiap bln bisa angkut 1.000 ekor sapi.

31. Sejak 50 tahun lalu Warga Sulawesi Utara dan Gorontalo kekurangan Listrik, sekarang sudah bisa merasakan aliran listrik selama 24 jam mulai Januari 2016 karena PLTG Apung yg dikirim Jokowi bln Desember 2015 sudah berfungsi full berdaya 120.MW.

32. Sebanyak 2.519 Desa di Indonesia Timur akan mendapatkan aliran Listrik di tahun 2016 – info : Kemen ESDM 18-12-2016.

33. Hari ini tgl.29.02.2016 sebanyak 3.898 rumah tangga di Sorong telah bisa menikmati Gas Alam untuk memasak.

34. Presiden Jokowi programkan dari tahun 2014-2019 akan membangun 49 waduk di seluruh Indonesia untuk mengairi persawahan , tahun 2015 sedang dikerjakan 13 Waduk dan tahun 2016 sedang dikerjakan 8 waduk.

35. Waduk yg sedang di kerjakan sejak tahun 2015 : Waduk Raknamo-Kupang. Waduk Pidekso-Wonogiri. Waduk Logung-Kudus. Waduk Lolak-Boolang Mongondow. Waduk Kruereto-Aceh. Waduk Passaloreng-Wajo. Waduk Tanju-Dompu NTB. Waduk Bintang Bano-Sumbawa Barat. Waduk Mila-Dompu NTB. Waduk Kairan-Lebak. Waduk Tapin-Tapin Kalsel. Waduk Rotiklot-Belu NTT. Waduk Telaga Jawa-Karang Asem Bali.

36. Waduk yg mulai dikerjakan tahun 2016   : Waduk Rukoh-Aceh. Waduk Sukoharjo-Lampung. Waduk Kuwil Kawangkoan-Sulut. Waduk Ladongi-Sulawesi Tenggara. Waduk Ciawi-Jawa Barat. Waduk Sukamahi-Jawa Barat. Waduk Leuwikeris-Jawa Barat. Waduk Cipanas-Jawa Barat.

37. Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan MPP di Kab.Bangka untuk pembangkit Listrik dgn daya 350.MW guna kebutuhan Regional Sumatera – Yaitu : Bangka-Belitung-Lampung-Nias-Duri Riau-Medan. Tanggal.01-06-2016.

38. Presiden Jokowi meresmikan PLTMG Arun dengan daya listrik 184.MW untuk kebutuhan warga Lhokseumawe. Tanggal 02-06-16.

39. Presiden Jokowi Ground Breaking Pembangunan Mobile PP 4×25.MW di Kab.Mempawah. Kalbar Tgl.02-06-16.

40. Melalui video konferensi Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTU Ketapang dengan daya 20.MW. Tanggal.02-06-16.

41. Presiden Jokowi meresmikan beroperasinya PLTG Paguat Pohuwato di Gorontalo dengan daya 100.MW. Tanggal :03-06-16.

42. Presiden Jokowi ground breaking pembangunan PLTU unit IV Lontar di Kronjo Banten dgn daya 1×315.MW. Tanggal 10-06-16.

43. Presiden Jokowi meresmikan pembangunan MPP Jeranjang PLTG berdaya 2×25.MW di Gerung Lombok Barat NTB. Tanggal 11-06-16.

44. Jokowi menambah Terminal 3 Bandara Soetta Ultimate International yg bisa angkut penumpang 25 juta orang mengungguli Bandara Changi Singapore.

45. Setelah Indonesia merdeka 71 thn baru di era Jokowi warga perbatasan di Krayan Nunukan bisa beli Solar Pertamina dengan subsidi khusus seharga Rp.5.150,- per liter.

46. Warga Sungai Mandau, Kab.Siak selama 71 tahun baru saat ini menikmati aliran Listrik.

47. Warga Kab.Puncak Jaya Papua selama 71 tahun di era Jokowi ini dibangun SPBU pertama dengan harga Premium yg semula Rp.50.ribu, bisa turun ke Rp.6.500.per Liter.

Bani Nyinyir ➡ Coba mikir, "Nikmat apa lagi yang hendak kau dustakan..? Ini baru 4 tahun, bayangkan jika 10 tahun - Singapura lewat !!"

2019 - 2024 Jokowi adalah Kita.

Bersama Presiden Joko Widodo 
✌🇮🇩

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)