Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Friday, May 28, 2021

Selengkapnya Silakan Kunjungi di News.TopSekali.com

 


Saturday, May 22, 2021

Ulah Beberapa Pembangkang, Petualang dan Gelandangan Politik Akhir-akhir Ini Dan Berita lain J P Zhang

 https://www.facebook.com/799489083553140/posts/1753660948135944/ 

Ulah Beberapa Pembangkang, Petualang dan Gelandangan Politik Akhir-akhir Ini

Oleh: Andre Vincent Wenas

Mengaku kenal baik dengan Munarman, maka Fadli Zon bilang tidak percaya soal tuduhan teroris terhadapnya. Itu mengada-ada dan kurang kerjaan katanya. 

Ya memang bebas saja sih, mau percaya atau tidak percaya itu soal keyakinannya Fadli Zon sendiri. Soal keyakinan khan haknya masing-masing ya. Tidak berpengaruh apa-apa terhadap proses hukum yang sedang berjalan. Hukum itu taat pada ayat-ayat undang-undang, dan tidak ambil pusing dengan ayat-ayat kitab suci manapun.

Tapi, biar bagaimana pun, Fadli Zon mestinya percaya bahwa Munarman bakal menemani Rizieq Shihab dan Bahar Smith untuk berlebaran di hotel prodeo. Apakah Fadli Zon mau menemani mereka juga? 

Bisa juga sambil mengantarkan sendal Munarman yang ketinggalan dan sedang jadi trending-topic dimana-mana. Ya terserah saja.

Heran, bukankah Prabowo Subianto itu juragannya Fadli Zon sudah berada dalam struktur pemerintahan Presiden Joko Widodo? 

Jadi Partai Gerindra sebetulnya bukan lagi partai oposisi, dan seyogianya mesti mendukung tindakan pemberantasan terorisme yang sedang giat-giatnya dilakukan oleh Pemerintahan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin.

Tapi Fadli Zon ternyata membangkang. Apakah pembangkangan ini adalah bagian dari partitur yang dirancang partai? Hanya Prabowo yang tahu. 

HTI dan FPI sebagai organ ‘attacking-dog’ untuk menakut-nakuti sudah bubar. Mungkin beberapa petualang politik dan gelandangan politik yang selama ini jadi semacam bohir mereka butuh piaraan baru yang bisa disuruh-suruh menggigit siapa saja yang menghalangi jalannya skenario politik hitam mereka.

Sementara itu Anies lagi sibuk bersafari ke berbagai daerah, meninggalkan begitu saja wilayah Jakarta yang jadi area tanggungjawabnya. Mungkin ia sedang mencari Pohon Mahoni yang hilang dari Kawasan Monas dan sampai sekarang belum ketemu. 

Kita berharap Pak JK bisa ‘mendidik’ anak emasnya ini untuk bisa menyusun skala prioritas dalam menjalankan administrasi pemerintahan ibu kota. Masak sih mesti vokalis Kebon Sirih yang memberi nasihat buat Anies?

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana, meminta Anies supaya fokus kerja membenahi Jakarta dari pada safari ke daerah.

Diingatkannya pula bahwa masa jabatan Anies habis tahun depan (2022), namun (cilakanya) belum ada satupun janjinya yang dituntaskan. Nah lho!

William Aditya Sarana pun bermurah hati untuk kasih nasihat, "Kinerja yang baik sebagai Gubernur DKI Jakarta akan memudahkan Anies menjadi calon Presiden di tahun 2024."

Eh…memangnya Anies mau mencalonkan diri di tahun 2024 nanti? Apakah pantas? Dengan kinerja amburadul seperti ini Parpol mana sih yang mau mengusung? 

Jakmania pun berkerumun malam hari di bundaran Hotel Indonesia, abai dengan prokes. Mungkin saat itu juga banyak Jakmania yang bertepuk tangan walau tepuk tangan oleh Abdullah Hehamahua sudah dilarang lantaran itu adalah budaya Yahudi katanya. 

Ya sudah, apakah Abdullah Hehamahua mau mengusulkan pada Jakmania supaya  mengganti tepuk tangannya jadi tepuk jidat misalnya. Walahuallam! 

Sementara itu ada berita daerah yang menarik. Vonnie Anneke Panambunan (biasa disingkat dengan VAP) mantan Bupati Minahasa Utara yang cantik itu barusan ditangkap oleh Kejati Sulut. Apa pasal? Ya apalagi kalau bukan sangkaan praktek korupsi.

Setelah sebelumnya belasan kali mangkir dari persidangan, lalu nekat ikut kontestasi Pilgub Sulut, dan terakhir mangkir dengan alasan sakit dan sedang dirawat di Jakarta, Vonnie Panambunan akhirnya digelandang juga oleh Kejati Sulut. Walau belum lama ini Vonnie telah mengembalikan uang negara sejumlah Rp 4,2 milyar!

Vonny Panambunan dulu memimpin pemerintahan Kabupaten Minahasa Utara yang luas, subur dan indah. Wilayahnya mencakup daerah pantai dan beberapa pulau di sebelah utara. Wilayahnya butuh pemecah ombak, sayangnya proyek pemecah ombak itu  dikorupsi.  Akhirnya proyek pemecah ombak itu memecahkan karir politik VAP.

Sebagian uang korupsi dikembalikan, namun proses hukum terhadap VAP tetap berjalan. Ini jelas berbeda perlakuan dengan kasus pembelian pemadam kebakaran (damkar)nya oleh administrasi Anies Baswedan. 

Ada “kelebihan-bayar” sebesar Rp 6,5 milyar yang katanya bakal dikembalikan, dengan dicicil pula. Kenapa dikembalikan, ya lantaran keburu ketahuan dan jadi ramai di ruang publik.

Lha kalau tidak ketahuan dan tidak ramai di ruang publik gimana Nies? Hmm…

Kita semua pun mahfum bahwa masih banyak operasi senyap bancakan (mark-up atau penggarongan) uang rakyat yang sedang berjalan. Skandal yang sudah terbongkar pun masih menyisakan banyak koruptor yang lolos. Mereka licin bukan kepalang, bagai belut dilumuri oli. 

Skandal E-KTP, BLBI, TPPI, BUMN (Asabri, Jiwasraya, dll), ditambah lagi bancakan APBD di berbagai daerah, plus dana otsus, dan bansos yang masih gelap gulita. Itu semua tugas penegak hukum.

Tugas kita bersama adalah menjaga memori publik, supaya semua itu tidak terlupakan lalu diabaikan.

28/04/2021
Andre Vincent Wenas, Direktur Kajian Ekonomi, Kebijakan Publik & SDA Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB).

====================================

Selembar Foto yang Menguak Pencitraan Politik Anies Baswedan

Para begawan fotografi bersabda: Foto yang bagus itu tanpa caption, karena gambarnya sendiri sudah bercerita. Nah, selembar foto Anies berkunjung ke joglo milik bos beras Sragen Billy Haryanto, Minggu 25 April hari ini, menarik perhatian saya karena sangat-sangat bercerita. 

Foto dimaksud adalah sebuah joglo yang dipasang spanduk MMT bertuliskan "Joglo Kemenangan Anies Capres 2024". Di depan spanduk, ada Anies yang mengenakan baju hitam bermotif. Duduk berhadapan dengan Billy yang hanya memakai kaos biru dan celana kolor pendek. 

Nah, dari foto saja sudah ketahuan Anies ngapain ke Jateng. Kampanye untuk pancapresannya di 2024. Foto ini juga menjadi jawaban publik pada apa yang dilakukannya di Cilacap pekan lalu. Mau dia panen raya, mau dia main wisata di pantai, ya intinya kemarin itu kampanye. 

Miris ya. Di tengah situasi pandemi yang belum juga reda, Anies masih mikir kepentingan pribadinya. Masih sempat-sempatnya safari ke luar provinsi demi ambisi politiknya. 

Kedua, dari foto itu sudah kelihatan siapa bos siapa anak buahnya. Siapa mengendalikan siapa, siapa lebih butuh siapa. Anies baju lengkap semi formal, Billy kaos dan celana kolor. Kalau Billy posisinya sebagai orang yang butuh bantuan Anies, ya masa menemui tamunya dengan kaos dan celana kolor.

Jadi sudah jelas ya siapa bos siapa anak buahnya. Dan sudah jadi kodrat di semua zaman bahwa anak buah lah yang melayani bosnya, menyediakan apapun keinginan bosnya. Kalau bosnya juragan beras, apalagi penyuplai beras terbesar di Cipinang, yang menentukan stok dan harga beras di Jakarta, maka tugas anak buah apa? Ya memastikan bosnya senang, menjamin bisnis bos dan teman-temannya tidak terganggu. Kalau itu dilaksanakan, maka everybody happy. Bos beras lancar usahanya, sang anak buah pun akhirnya didukung mewujudkan ambisi politiknya. 

Nah bicara beras, namanya suplyer beras kan bahasa kerennya ya. Sama gak sih dengan tengkulak atau bakul. Yang kerjaannya beli beras ke petani dan menjual beras ke kota. Atau menampung beras dari desa untuk dikirim ke pasar induk di ibukota.

Saya jadi inget cerita atau berita di koran koran bahwa meski harga beras di pasar tinggi tapi petani tidak menikmati hasilnya. Sebab gabah petani dibeli dengan harga murah oleh tengkulak dengan bermacam sistem yang menguntungkan pemodal. 

Trus sekarang kok ada kepala daerah yang berambisi jadi presiden tapi menghamba pada tengkulak kan bahaya booss.. Trus ngapain kemarin koar koar bantu petani pakai acara pencitraan panen raya di Cilacap segala. Sungguh pencitraan politik yang memalukan menurut saya. Karena itu sama saja upaya pembohongan dan pembodohan pejabat kepada rakyatnya.(*)

=======================================================

PAUL ZHANG WNI PROXY AMERIKA SERIKAT?

WNI atas nama Shindy Paul Soerjomoeljono, atau yang dikenal masyarakat sebagai Joseph Paul Zhang, terakhir kali meninggalkan Indonesia menuju Hong Kong pada 11 Januari 2018,” demikian keterangan Kabag Humas Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakar, Senin (19/4/2021).
🇲🇨☝️☝️🇲🇨
X (muslim) : Tadi saya tanya temen yang tinggal di Berlin

DS : trus gimana?

X : Iya sama indikasi temen memang dia proxy amrik. Punya passport Jerman. Cuman sebelumnya dia WN Hongkong

DS : bergabung dengan rekan2 Joshua Wong (tokoh demonstran pro US) atau minimal spt Veronica Komang setelah provokasi Papua gagal???          Setelah usaha dutabesar Jerman sembunyi2 ke markas FPI tempo hari???

Lha orang WN Hongkong kok bisa mudah punya passpor Jerman,  itu emang gampang?

X : pasti ada fasilitatornya bagi Agen Pengacau.

DS :  bagian dari program mengobok2 asia tenggara untuk mencari pangkalan perang?

X: Amerika sekarang sedang nyari posisi

DS : Betul, kemaren sudah Filipina sudah takluk mau bekerjasama dengan US. Demikian juga Jepang.

X : kalo rezim di indo bisa dijatuhkan diganti boneka mereka, maka indo bisa jadi base US utk melawan China

DS : Mereka ngincer Vietnam juga.Vietnam diajak kerjasama hehe ya jelas menolak, halus.

X : bangsa Vietnam bukan pecundang pelicik spt bangsa Jepang

DS : Kacau

X : Saya juga agak curiga dengan maraknya hacker di fb akhir2 ini pak

DS : Woww....setelah Biden jadi presiden....penyakit2 yang hilang di zaman Trump sekarang muncul lagi...ISIS bangkit...Boko Haram bangkit...kadrun2 disini pun bangkit Paul Zhang ini digunakan sebagai momentum untuk membangkitkan sel-sel tidur mendongkel pemerintah yg sah diganti presiden boneka?
Hoax2 dan propaganda marak lagi di medsos...wauww

Ingat! dari dulu sudah saya jelaskan : Satu dalang main dua tangan!
Deep State yang sekarang berkuasa.
Jokowi DIBIKIN mumet.

Dari dulu lak sudah saya bilang : paling aman adalah berlindung di ajaran leluhurnya sendiri Nusantara! Lha tubuhnya disini, mati hidupnya disini, kok jiwanya diawang-awang ideologi negeri seberang? Ya pasti diperalat Asing2 ping-pong kiri kanan, bingung.
Rahayu!

=================================


https://www.facebook.com/799489083553140/posts/1760641427437896/ 

Apa Artinya Status WTP Kalau Masih Korupsi Juga?

Oleh: Andre Vincent Wenas

Dua fenomena menarik. Pertama, KPK baru saja mengeksekusi mantan Anggota BPK Rizal Djalil masuk penjara di Lapas Cibinong Bogor, Kamis 6 Mei 2021 kemarin.

Kedua, sementara itu, beberapa waktu terakhir ini di berbagai pemda dan instansi pemerintahan ramai memamerkan hasil audit BPK terhadap instansinya yang dapat status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

Ya, tentu saja instansi itu boleh berbangga, tidak ada salahnya dengan itu. Tapi di atas status WTP itu ada hal yang jauh lebih substantif, yaitu pengelolaan anggaran yang jujur dan transparan!

Ingat khan dulu, Ahok pernah “ribut” dengan BPK juga. 

Waktu itu bulan April 2016, Ahok sempat dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait proses pembelian sebagian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras di Jakarta Barat pada 2014, yang menurut BPK terindikasi menyebabkan kerugian negara sampai Rp 191 miliar. 

Ahok berada di Gedung KPK sekitar 12 jam, dan akhirnya ia keluar tanpa rompi oranye! Waktu itu peristiwa Ahok diinterogasi di KPK pun diliput juga dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang dulu sangat legendaris itu. 

Dipandu langsung oleh Karni Ilyas, acara ILC pun ikut merekam bagaimana Ahok keluar dari Gedung KPK dengan tertawa bahkan sambil berceloteh,"Yang pasti saya kira BPK menyembunyikan data kebenaran!" Wah!

Katanya, BPK juga meminta Pemprov DKI membatalkan pembelian lahan RS Sumber Waras, dan Ahok menilai permintaan itu tidak mungkin bisa dilakukan. 

"Karena pembelian tanah itu terang dan tunai. Kalau dibalikin harus jual balik. Kalau jual balik mau enggak Sumber Waras beli harga baru? kalau pakai harga lama kerugian negara. Itu aja," ujar dia. Nah khan!

Begitulah inti kisah ributnya Ahok vs BPK waktu itu. Faktanya sampai sekarang Ahok melenggang terus sampai jadi Komut Pertamina. Sementara Rizal Djalil, pejabat BPK yang dulu pernah berpolemik dengan Ahok soal kasus RS Sumber Waras itu sudah pakai rompi oranye. 

Kasus yang menjerat Rizal Djalil ini soal korupsi proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kementerian PUPR.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja mengeksekusi mantan Anggota BPK Rizal Djalil ke Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Cibinong Bogor pada Kamis 6 Mei 2021 kemarin. Eksekusi ini sesuai  putusan PN Tipikor pada PN Jakarta Pusat Nomor : 66 /Pid.Sus-TPK/2020/PN. Jkt. Pst tanggal 26 April 2021.

Kita kembali ke soal status WTP. Apakah memperjuangan status WTP itu perlu? Ya tentu saja perlu. Tapi apakah itu berarti sudah tidak ada korupsi? Haha… itu sama sekali tidak dicerminkan dalam opini WTP itu! 

Tidak ada hubungan langsung antara status WTP dengan kenyataan praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di suatu instansi.

Lho kok begitu?

Kalau BPK memberi status opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau ‘unqualified opinion’ itu artinya bahwa secara prinsip akuntansi  dinyatakan bahwa laporan keuangan entitas yang diperiksa telah menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material. 

Ya, yang material saja. Yaitu posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Jadi, laporan-laporan keuangannya saja yang semata-mata sudah memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.

BPK (atau BPKP) sebagai auditor keuangan akan memberikan opininya yang merupakan pernyataan profesional pemeriksa mengenai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan.

Ini yang perlu kita pahami bersama, bahwa opini auditor itu adalah berdasar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Itu saja.

Kriterianya adalah: kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern.

Kemudian, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK disusun dan disajikan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) segera setelah kegiatan pemeriksaan selesai. 

Pemeriksaan keuangan akan menghasilkan opini. Pemeriksaan kinerja akan menghasilkan temuan, kesimpulan, dan rekomendasi, sedangkan pemeriksaan dengan tujuan tertentu akan menghasilkan kesimpulan. 

Lalu, setiap laporan hasil pemeriksaan BPK akan disampaikan kepada DPR/DPD/DPRD sesuai dengan kewenangannya untuk ditindaklanjuti, antara lain dengan membahasnya bersama pihak terkait. Begitulah, prosesnya bisa berjalan tuntas, tapi bisa juga berputar-putar tanpa ujung. Tapi ini soal lain lagi.

Bagi kita saat ini yang terpenting adalah agar anggaran negara, atau anggaran di setiap daerah itu sungguh-sungguh bisa dipakai untuk pembangunan yang riil. Bukan praktek KKN yang ditutupi lewat propaganda kehumasan tentang status WTP.

Status WTP itu hanya bermakna bagi administrasi pemda dihadapan BPK. Sedangkan rakyat tidak butuh disuguhkan berita kehumasan yang cuma pencitraan tentang betapa ‘wajar tanpa pengecualian’-nya laporan keuangan daerah. 

Itu bagi rakyat tidak ada maknanya sama sekali. Apalah artinya status WTP kalau toh masih korupsi juga? 

Sebetulnya, paling tidak Pemda khan bisa membuka secara transparan bagaimana mereka mengelola keuangan daerah (uang rakyat) itu dengan mengunggahnya secara rinci (sampai satuan harga barang) ke laman (website) resmi pemda masing-masing.

Janganlah cuma koar-koar soal transparansi, tapi ujungnya hanya bikin bingung rakyat dengan propaganda soal WTP.

“If you can’t convince them, confuse them!” – Harry S. Truman.

08/05/2021
Andre Vincent Wenas, Pemerhati Ekonomi Politik & Pelintas Alam


=====================================




KISAH SAILOR MOON

 KISAH SAILOR MOON 😂

Ada dua pasukan yang bergerak hari itu..

Pasukan pertama meluncur ke rumah Munarman di Pamulang, Tangsel. Dan pasukan kedua bergerak ke kantor sekretariat FPI di Petamburan, yang kemarin sempat didatangi orang2 dari Kedubes Jerman.

Sebagai catatan, kantor sekretariat FPI itu bukan kantor pusat FPI di Petamburan. Itu kantor sekretariat, dimana Munarman berkuasa penuh disana.

Nah, di kantor sekretariat itulah Densus menemukan bahan-bahan pembuatan bom. Ada beberapa bahan kimia disana, termasuk serbuk putih yang diduga menjadi bahan utama untuk membuat bom TATP, atau dikenal dengan nama mother of satan. Disebut mother of satan karena daya ledaknya tinggi dan sangat sensitif. Kena udara panas atau goyangan sedikit aja, bisa meledak.

Serbuk putih yang ditemukan itu mirip dengan bahan yang ditemukan oleh polisi di Condet. Sebagai pengingat, komplotan Condet pimpinan Husein al Hasny punya rencana untuk membuat bom besar di beberapa tempat di Indonesia. Belum sempat kesampaian, jejak mereka sudah terendus dan akhirnya komplotan itu ditangkap polisi.

Pertanyaannya, untuk apa Munarman menyimpan bahan2 pembuat bom TATP di kantornya ?

Tentu sama dengan Husein al Hasny. Dia berencana melakukan kerusuhan dengan membuat bom besar. Sayangnya, sebelum sempat meracik, Munarman sudah terciduk duluan.

Yang menarik, seorang pengacara bernama Aziz mencoba mengaburkan situasi, kalau serbuk putih yang ditemukan polisi itu adalah bahan pembersih WC. Lucu memang, kok bisa kantor sekretariat menyimpan bahan pembersih WC sebanyak itu ? 

Oi, apa FPI sudah berubah jadi Front Pembersih WC ? 😆

Siapa sih si Aziz ini ? Ssst, dari bisik2 tetangga, si Aziz ini dikenal dengan panggilan "Sailor Moon". Saya juga heran, apa hubungannya tokoh kartun Jepang dengan pengacara itu ?

Ternyata sodara2, panggilan Sailor Moon itu karena si Aziz sering pake cewe hiburan dengan model tematik. Dan model yang paling dia suka adalah cewe dengan dandanan cosplay Sailor Moon. 

Hahahaha... Ancuuukkk.. 😆😆 Ternyata dibalik baju2 agama itu, mereka ngacengan juga.. 😆😆

Makin menarik kisah Munarman ini. Kita sambung lagi nanti ya, banyak info seru dan lucu.. 😄😄

Serupuuttt dulu ah.... Sailor Moon wkwkwkw..

Denny Siregar
================================================


https://seword.com/politik/gerindra-dan-demokrat-bakal-terseret-penangkapan-9rlRCECOEa?_gl=1*a0c43n*_ga*UkJmQVpKdlRXVHNyb0dzNS1hRE9qbWIyUkNBZDBWYlQ2RUxYUERvcGtxYkNkUFM2Sm1oSUlfWnRtUzF4dUE1Ng..

GERINDRA DAN DEMOKRAT BAKAL TERSERET PENANGKAPAN MUNARMAN?

Ninanoor.. ✍️ 935 Apr 28, 2021..
SHARE:
Gerindra Dan Demokrat Bakal Terseret Penangkapan Munarman?

Penangkapan Munarman seakan jadi “vonis mati” buat FPI dan Rizieq. Karena selama ini Munarman punya peran besar di ormas terlarang itu, maupun dalam persidangan Rizieq. Lalu apakah ini akan menyeret pihak lain di dunia politik?

Hubungan antara Gerindra dan FPI/Rizieq Shihab memang dipastikan dekat. Ketika aksi berjilid-jilid sedang ngetrend, Gerindra turut menikmati hasilnya. Yakni kemenangan di Pilkada DKI Jakarta. Ketika Rizieq kabur ke Arab Saudi, politikus Gerindra silih berganti menemui Rizieq. FPI pun terlibat dalam ijtima ulama berjilid-jilid yang menjelang Pilpres 2019 mengusung Prabowo sebagai capres. Hanya karena Gerindra kemudian bergabung ke dalam pemerintahan Presiden Jokowi, hubungan itu jadi tidak se-intens dulu. Tapi masih berhubungan dong. Fadli Zon masih vokal membela Rizieq, dari ketika masih di Arab Saudi hingga akhirnya pulang ke Indonesia. Bahkan Fadli Zon termasuk dalam para politisi yang antri menemui Rizieq di Petamburan pasca kepulangannya.

Fadli Zon juga turun langsung ke RS Polri Kramat Jati ketika ada serah terima jenazah 6 laskar FPI yang terlibat dalam penembakan aparat di Cikampek. Selain Fadli Zon, hadir pula Romo Muhammad Syafi’I, politisi Gerindra lainnya Sumber.

Politisi Gerindra lainnya, Habiburokhman pada bulan Desember lalu, membela Munarman. Sebelumnya, Munarman menyatakan kalau laskar FPI tidak membawa senjata api, terkait insiden tewasnya 6 laskar FPI di Cikampek. Pernyataan ini bertolak belakang dengan bukti yang diperoleh pihak kepolisian. Kemudian Munarman dipolisikan dengan dugaan penghasutan. "Bang Munarman di pihak almarhum laskar yang tertembak karena beliau adalah sekjen dan sekaligus tim hukum FPI. Pernyataan beliau adalah bagian dari pembelaan diri yang merupakan hak seorang advokat. Tidak tepat kalau beliau dilaporkan pidana," kata Habiburokhman Sumber. Kata-katanya sungguh sopan dan hangat seperti seorang “kawan baik” ya.

Serupa dengan kata-kata Fadli Zon membela Munarman pasca ditangkap oleh Densus 88 kemarin Selasa (27/4). “Sy mengenal baik Munarman dan sy tdk percaya dg tuduhan teroris ini. Sungguh mengada2 n kurang kerjaan,” cuit Fadli Zon di Twitter link twitter.

Sama manisnya dengan kata-kata Andi Arief, politisi Demokrat, yang juga membela Munarman, menyusul penangkapannya. “Aparat harus adil dan memiliki bukti kuat untuk menteroriskan Munarman. Jika tidak terbukti, harus dilepas. Munarman kawan baik saya, saya tidak yakin dia terlibat terorisme. Dia pasti kuat mengahadapi persoalan ini. Tugas kita mengawal ini agar ada keadilan,” cuit Andi Arief link twitter.

Andi Arief bukan orang sembarangan di Partai Demokrat. Dia punya jabatan dalam kepengurusan partai Demokrat 2020-2025 di bawah AHY sebagai Ketum. Yakni sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Parta Demokrat Sumber. Walaupun pernah tersandung kasus narkoba. Tetap saja Andi Arief diberi jabatan oleh AHY. Berarti Andi Arief bukan ecek-ecek dong. Bisa disebut mewakili Demokrat.

Apakah ada hubungan antara Demokrat dan Munarman? Ketika panas-panasnya kisruh partai Demokrat antara kubu AHY dan kubu Moeldoko, pada bulan Maret lalu, Munarman sempat menyatakan siap membantu kubu AHY. Nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba saja Munarman memberikan pernyataan, “Kalau pihak AHY minta, saya siap membantu”. Dengan alasan Munarman membela pihak yang terzalimi Sumber. Sementara ketika marak aksi berjilid-jilid dari gerombolan 212 dulu, pernah berhembus kabar bahwa ada SBY di balik aksi 411 waktu itu. Yang kemudian disebut fitnah oleh pihak SBY Sumber. Betul atau fitnah? Wallahualam. Toh SBY tidak pernah mempolisikan orang yang mengusung dugaan tersebut, ya kan?

Kalau sekarang Andi Arief menyebut Munarman sebagai kawan baik, saya kira Partai Demokrat harus siap dengan konsekuensinya. Jangan baper lagi ketika muncul lagi dugaan keterkaitan Demokrat dengan gerombolan Munarman CS. Sedangkan penangkapan Munarman ini kan dikaitkan dengan tindak pidana terorisme. Penggeledahan markas FPI di Petamburan menghasilkan banyak barang bukti bahan pembuat bom Sumber. Lalu ada pula bukti video yang sudah lama beredar, soal kehadiran Munarman dalam acara baiat ISIS di Makassar pada tahun 2015. Ini didukung oleh pengakuan Ahmad Aulia, terduga teroris yang ditangkap pada Januari lalu Sumber Sumber. Bagaimana nanti jika semua hal yang disangkakan ke Munarman terbukti di pengadilan? Ya jangan heran kalau Demokrat ikut terseret. Petingginya saja berkawan baik kan? Kecuali nanti pakai strategi buang badan ya.

Bagaimana dengan Gerindra? Fadli Zon tidak bisa jadi wakil rakyat tanpa Gerindra. Itu sudah pasti. Begitu pula para politisi Gerindra yang sudah akrab dengan FPI, Rizieq maupun Munarman. Tidak akan disebut sebagai politisi, tanpa adanya Gerindra. Kalau Gerindra betul-betul konsekuen dengan komitmennya bergabung dengan pemerintahan Presiden Jokowi, harusnya tidak akan ada pembelaan dari politisinya terhadap Munarman dan gerombolannya. Oleh sebab itu, seperti di tulisan sebelumnya, saya ingin tahu, apakah Fadli Zon yang jelas-jelas membela HTI, FPI, dan Munarman bisa juga ditangkap, ketika semua kesalahan yang disangkakan ke mereka bisa dibuktikan oleh pengadilan? Dan juga tentunya, ada imbas buat Gerindra. Atau akan dibiarkan saja, sambil dilihat bagaimana efeknya terhadap elektabilitas Gerindra? Ya, kadang politik ini bikin sulit kita mencapai keadilan yang sempurna. Yang nanyain PKS, PKS lagi sibuk belajar mengurus negara dari PDIP ketika Munarman ditangkap Sumber. Udah jangan diganggu! Selalu dari kura-kura!

















































BENANG MERAH KKB - FREEPORT-CIA-FPI- MUNARMAN & TERORISME DI TANAH AIR.

 BENANG MERAH KKB - FREEPORT-CIA-FPI- MUNARMAN  & TERORISME DI TANAH AIR.

Hari ini Kita mendapatkan berita yang cukup melegakan dengan ditangkapnya Munarman , Munarman bukanlah sosok sembarangan dia adalah seorang radikal yang cukup cerdas dan mampu melakukan manuver disegala situasi.

Langkahnya taktis Punya Masa militan  dan mampu membuat jaringan terorisme yang berjenjang sehingga dia ditakuti dan dibutuhkan oleh banyak politikus yang Punya kepentingan apalagi dia adalah seorang pegiat HAM Pernah memimpin Kontras dan LBHI  Juga menguasai wilayah di sumatera yang meliputi wilayah Aceh  hingga Sumatera Selatan , karena profesinya sebagai seorang pengacara dia selalu menangani daerah -daerah rawan konflik mulai Aceh, Maluku, Sulawesi hingga Irian , sebagai seorang pengacara yang selalu membela terdakwa terorisme kasus-kasus besar seperti Bom Bali , ustad Abu Bakar Ba'asyir , Poso , Ambon hingga Biak tentunya dia justru mempunyai jaringan yang luas dan kuat. 

Apalagi sejak bergabung dengan FPI  Munarman menjadi kekuatan yang sangat ditakuti dinegri ini Karena dia menguasai FPI dan Komnas HAM.serta semua lembaga Independen yang ada di Indonesia, Munarman betul betul seperti menjadi pemilik atau Pemimpin FPI bahkan Kita bisa melihat pengaruh Rizieq Shihab pun jauh bila dibandingkan Munarman jadi tidak salah jika Denny Siregar menganggap Rizieq Shihab sebagai bonekanya Munarman dan Itu pula yang Kita lihat.

Pada tahun 2008 Munarman bergabung dengan  Joserizal Jurnalis ketua Mer-C mengadakan konperensi Pers meminta pemerintah Indonesia tidak bekerja sama lagi dengan NAMRU 2 (Naval Medical Research Institute Unit 2 ) atau Kerja sama dengan Institut Riset Angkatan Laut AS. Dimana hal ini membuat langkah Munarmanpun disegani oleh AS dan NAMRU 2 dibubarkan pada tahun 2009 , Munarmanpun menjadi tokoh Penting di Mer-C yang mempunyai jaringan diwilayah konflik diseluruh Dunia. Hal ini mendekatkannya dengan Jusuf Kalla yang saat Itu menjadi ketua PMI.  Dan Munarman Juga dikenal sebagai aktivis HTI oleh karenanya semenjak Murnaman bergabung dengan FPI , kedekatan HTI, PKS dan Jusuf Kalla terjalin dengan baik .

Sebelumnya kita belum pernah menyimak statemen keras dari FPI terkait antek asing di Indonesia seperti Freeport dan perusahaan lainnya.  FPI sendiri sering nampak memperotes sejumlah bar dan cafe yang beroperasi di daerah tertentu. Alasan mereka karena pemaksiatan agama.Tapi ditangan Munarman yang bergabung dengan FPI sejak 2008 , FPI bisa menjadi besar dan selalu terlibat dalam setiap konflik Agama di tanah air dari mulai Aceh, Poso, Ambon hingga Papua Barat di wilayah Biak dan Sorong.

Keberadaan gerakan konfrontasi yang dilakukan FPI ditengah pengambil alihan  freeport, seakan punya hubungan, antara dijadikan kambing hitam pengalihan isu bahkan kuda hitam bagi Amerika untuk terus mengganggu stabilitas negara Indonesia. FPI memang cukup nasional gerakan perlawanan mereka. Sehingga patut diwaspadi. Terlebih lagi bila ormas tersbut di sinyalir menjadi kaki tangan pengalihan isu yang dipraktekkan oleh perusahaan asing.

Fenomena kerusuhan sosial disaat pengaturan perusahaan oleh negara sudah merupakan hal biasa. Kalau di Papua, seketika ada mobilisasi atau sikap rakyat Papua menolak freeport, tiba-tiba saja ada kelompok tertentu yang memakai isu Papua merdeka untuk mengalihkan isu freeport. Pengibaran bendera bintang kejora, perang suku bahkan penembakan di Yapen Waropen yang korbannya terkenal dengan nama Yawan Wayeni dulu itu, di duga terjadi secara serentak seketika perusahaan freeport sedang menghadapi masalah. Kali ini, gejala konflik resitensi kapitalisme yang menjadikan isu Papua sudah di ketahui, maka itu berbagai cara lain di pakai.

Kerusuhan yang merebak di Indonesia punya kaitan dengan kerja bawah tanah freeport di ungkapkan oleh pengamat intelejen Indonesia. Bahwa Politik  Rusuh Maluku Terkait Kepentingan Freeport. Pendapat tersebut disampaikan pengamat intelijen Herman Ibrahim.

Menurut Herman, setiap perusahaan berkepentingan mengalihkan isu.
Untuk mengalihkan isu, yang paling mudah disulut adalah konflik agama. Alasannya, setiap perusahaan –termasuk Freeport- memiliki elemen intelijen untuk mendeteksi ancaman, dan bahkan mengalihkan kondisi masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintah maupun berbagai isu lainnya. Lanjutnya, bentrok berdarah antarwarga di Palauw, Pulau Haruku, Maluku Tengah diduga terkait kepentingan bisnis PT Freeport. 

“Dulu Maluku itu konflik agama, kalau sekarang, tidak persis dulu. Tetapi dampak dari dulu, masih tetap ada, luka itu sulit sembuh. Maluku paling mudah disulut, siapapun bisa menciptakan konflik. Dalam hal ini intelijen berupaya bermain untuk pengalihan isu,” tegas Herman. Bagaimana dengan kehadiran FPI ?

Seperti menutup mata sebelah, Munarman ikut menyerang masalah pelanggaran HAM di Papua. 

Dia tak tahu kalau pelanggaran HAM Papua itu akibat dari restorasi modal, sehingga cenderung dangkal dalam mendorong penegakan HAM di Papua. Bagi Munarman, untuk mempertahankan tanah Papua dari pangkuan NKRI, pemerintah diminta untuk tidak takut melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). "Tidak perlu takut juga pada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)", kata Mantan Ketua YLBHI, Munarman, di Kantor Kemenhan, Jakarta. Nah bisa dilihat semua apa yang dikatakan hanya untuk menyulut konflik dan mustahil Itu tidak direncanakan  dan membuat posisi pemerintah menjadi sulit di Dunia Internasional belum lagi alasan HAM yang memang orang-orangnya dia akan terus merongrong pemerintah.

Pasalnya, kata Munarman, selama ini Amerika Serikat justru yang paling banyak melanggar HAM. Bahkan Munarman menyampaikan kesediaannya bila diminta untuk membela negara bila dibawa ke Pengadilan HAM. Perlakukan yang bertentangan dengan HAM, lanjut Munarman, justru dilakukan oleh para musuh negara ini. Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar ini mencontohkan, di Papua MER-C membuat klinik kesehatan tetapi tidak diberi ijin. Padahal upaya ini untuk  mempertahankan dan menjaga Papua.

Mereka ( FPI ) memang kritiknya pedas sekali soal dukungan HAM di Papua. Cuman, jaman segini massa rakyat tidak buta dengan skenario murahan itu. Kapitalisme juga memakai baju HAM, baju Papua Merdeka, dan baju lainnya demi kenyamanan keberadaan mereka. Cara yang sudah kuno dan basih masih di praktikkan. Ketika freeport goyang, ada saja ulah oramas-ormas yang bikin pengalihan isu.

Nah, analisa yang disampaikan oleh pengamat intelejen sebelumnya diatas, menarik untuk di tarik hubungan antara pemerintah mengatur ulang freeport dan konflik yang muncul akibat FPI akhir-akhir ini. Tujuannya hanya satu, energi pemerintah habis urus konflik, sedangkan pengaturan kedaulatan ekonomi nasional terbengkalai. Atau, isu Papua merdeka terus " menyala" daripada sibuk atur freeport. Coba simak kecaman organisasi HAM di Amerika soal penembakan di kongres III Papua dan penembakan terhadap karyawan freeport yang mogok. Justru perhatian serius ke penembakan pada kongres III daripada penembakan di areal freeport.

Publik harus membuka mata agar jeli melihat konflik sistematis yang kerap muncul akhir-akhir ini. Penembakan di areal freeport belum reda, Aceh mau di obok-obok lagi, lalu maluku hendak panas lagi, sekarang muncul lagi FPI. Skenario konflik merupakan operasi intelejen asing yang tidak suka dengan kedaulatan ekonomi nasional Indonesia yang hari ini mau di atur ulang. Benih-benih reaksioner ormas-ormas tertentu yang terus di pelihara oleh asing, tak akan diam, tetapi terus menjadi kuda hitam bagi pengamanan aset asing di Indonesia.

Sekali lagi, Indonesia punya masa lalu tentang sejarah pemberontakan yang di beking oleh CIA, mari introspeksi dan evaluasi diri agar tidak mengulangi tragedi yang sama dan sekarang. 

Munarman sudah tertangkap menyusul gugurnya seorang patriot bangsa Kita Brigjen IG Daniel kita bisa melihat benang  merahnya dengan jelas dan Munarman memang orang berbahaya tapi sekaligus pelindung bagi orang -orang yang menguasai Indonesia pada masa lalu terutama yang menikmati rente dari Trans National Company (TNC) Freeport sendiri seperti gerombolan 3C. Cendana , Chaplin , Cikeas. 

Saya pikir dengan makin tegasnya pemerintah Jokowi memerangi terorisme pihak Amerika Serikat dan CIA pun akan cuci tangan Terhadap konflik di Indonesia dan TNI/ Polri akan lebih mudah menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua . Semoga.

Salam Kedaulatan Rakyat.

Tito Gatsu.

"Presiden JOKOWI HARUS PIMPIN NKRI beberapa Periode, karena fakta2 ini:

 "Presiden JOKOWI HARUS PIMPIN NKRI🇮🇩❤beberapa Periode, karena fakta2 ini:

Tulisan Denny Siregar :
"MENGAPA MAKIN BANYAK ORANG2 BODOH dan MUNAFIK INGIN JOKOWI DIGANTI 2019..?? 

Karena  DIBODOHIN ORANG2 yang PUNDI2NYA DI-OBOK2 JOKOWI sehingga tidak BISA KORUPSI.

MENGAPA seluruh KEKUATAN2 JAHAT KOMPAK BERSATU INGIN MELAWAN JOKOWI...?

1. JOKOWI PRIBADI yang SEDERHANA, tidak TERKAIT degan TNI-POLRI.

2. JOKOWI sudah MENGHANCURKAN KERAJAAN BISNIS SOEHARTO, GANG CENDANA dan KRONINYA.

3. KITA PAHAM ANAK SBY KAWIN dengan ANAK HATTA RAJASA untuk BISNIS MAFIA BBM, BLT, PROYEK MANGKRAK, TILEP MESIN KPU, BANK CENTURY DLL,

4. Apakah KITA LUPA ANAK AMIN RAIS KAWIN dengan ANAK ZULKIFLI HASAN untuk AMANKAN KORUPSI JUTAAN HA HUTAN yang DIGUNDULI DLL,
DAN FAKTA2 PENTING LAINNYA. 

MESKIPUN CUKUP PANJANG NAMUN WAJIB DIBACA dengan TELITI... Sekarang untuk TAHU SIAPA2 SAJA PARA PENGKHIANAT NKRI ITU GAMPANG.

CARILAH ORANG, KELOMPOK ATAU PARTAI yang telah MEMBANTU SINGAPURA MENJADI KAYA DAN JUSTRU NKRI MENJADI MISKIN...,kenapa mereka GETOL TERIAK #2019GANTI PRESIDEN? 

KARENA KERAJAAN PENCIPTA PUNDI2 UANG Mereka telah DI-OBOK2 JOKOWI...., 

Dulu nih, sebelum JOKOWI naik panggung politik nasional, negeri kaya SDA ini harus berdarah darah harus impor Minyak agar kebutuhan BBM dalam negeri terpenuhi. 

Dan impor BBM itu dibiayai dari subsidi agar rakyat merasa terbuai dengan nyaman. 

SUBSIDI itu didapat dari HUTANG dan HUTANG. 

Mengapa ? 
Negeri ini ber-puluh2 tahun mmg Sengaja dibiarkan tergantung impor BBM karena kapasitas kilang BBM tidak ditambah.  

Bayangkanlah dengan kapasitas kilang yang dimiliki hanya 800 rb barrel sementara kebutuhan BBM mencapai 1,4jt barrel, lalu yang 600rb barrel dari mana?

Solusinya IMPOR ! 

"Siapa yang diuntungkan" ? 

Perhatikan tataniaganya : 
Petral yang merupakan anak usaha Pertamina berubah menjadi lebih berkuasa dan strategis dibanding induknya Pertamina dengan mengontrol 60% impor BBM. 

Artinya Petral mengelola 60% pengeluaran Pertamina. 

Petral yang duduk manis di Singapura dan tidak punya aset, mengendalikan 60% operasional Pertamina.

Semua tahu dibalik Petral adalah para “pemain” yang dekat dengan elit poltik. 

Mari berhitung thn 2012 (saat harga minyak mentah dunia kisaran US$ 100), 
jika kebutuhan impor 400 ribu barrel/day x BBM impor rata2 US$ 140 x 365 hari x Rp 12.000 = Rp 245 triliun. 

Bagaimana tidak enak, hanya tinggal duduk di belakang meja proyek senilai Rp 245 triliun datang menghampiri. 

Itulah sosok Petral yang begitu menggerogoti Pertamina dan tidak memberikan kontribusi yang berarti. 

Jika impor 400.000 BBM/day x 365 day = 246.000.000 barrel, itu setara dengan 39,3 miliar liter. 

Setara dengan 39,3 miliar ltr x 0,76 = 29,3 miliar kg atau 29,3 jt ton. 

Jika diangkut dengan kapal berukuran 50.000DWT, membutuhkan 599 kapal.

Lalu siapa yang menikmati bisnis pelayaran, bisnis asuransi, bisnis jasa freight forwarding, LC perbankan dan lainnya. 

Jadi multiplier effect dinikmati oleh trader yang umumnya menggunakan kapal asing, asuransi asing, LC bank asing dan lainnya.

Misal tarif LC 0,125% maka dengan impor senilai Rp245 triliun maka perbankan akan menikmati jasa sebesar Rp30,75 miliar. 

Kilang minyak paling baru terakhir dibangun thn 1994 atau dibangun jaman Presiden Soeharto atau 23 thn yll.  

Presiden sudah berganti 5X dari Habibie sampai Sby, Menteri BUMN sudah berganti ber-kali2.

Dirut Pertamina sudah berganti ber-kali2 tapi kilang minyak tidak bertambah. 

Indonesia makin banyak impor BBM. 

Mengapa Indonesia tidak bangun kilang minyak? 

Karena katanya dulu tidak punya uang, jualan BBM rugi IRR hanya 8%, resiko besar dan lainnya. 

Lebih enak impor, makanya sering diberitakan ada lingkaran istana, menteri, direksi Pertamina yang terlibat impor. 

Bahkan ada eks Direktur Pertamina Suroso Atmomartoyo yang dipenjara karena korupsi impor minyak... 
Sebentar lagi nyusul Karen Agustiawan orangnya permaisuri Cikeas...

Ironisnya yang senang tiada kepalang adalah Singapura dengan Para Mafia...., 
Negeri kecil yang tidak punyak minyak, tapi punya kilang minyak dengan kapasitas sekitar 1,4 juta barel - dengan konsumsi dalam negeri Singapura hanya 150rb barrel, artinya Singapura harus mencari pasar ekspor sekitar 1,25jt barrel agar kilang minyaknya tidak “menjadi besi tua”. 

Maka Indonesia dengan potensi pasar impor BBM sebesar 400rb barrel/day adalah potensial, sudah besar pasarnya dekat pula jaraknya, sehingga biaya logistik menjadi murah.

Jika tahun 2025 nanti konsumsi BBM Indonesia bertambah menjadi sekitar 2,2jt barrel dan kalau kapasitas kilang Pertamina tidak bertambah tetapi 800rb barrel (tambah tua, tambah sering rusak, waktu operasi makin berkurang, bisa produksi 700rb barrel di tahun 2025 sudah bagus). 

Maka Indonesia butuh 1,4jt barrel BBM.

Nahh...lho...
Singapura yang awalnya harus ekspor jauh2 agar kelebihan 1,25jt barrel terserap (Indonesia 400rb dan 825rb negara lain), maka 100% bisa diekspor ke Indonesia. 

Makin kaya tuch Singapura.  

Dan Indonesia makin sengsara karena impor minyak harus pakai Dollar. 

Agar punya Dollar harus ekspornya di atas impor, agar punya devisa. 

Jika devisa kecil dan impor besar maka kurs rupiah akan jauh terhadap dollar, akibat-nya impor minyak butuh uang lebih banyak lagi. 

Akibat lainnya impor produk/jasa lainnya juga akan semakin mahal. 

Harga HP mahal, harga Laptop mahal, harga obat mahal, harga pakaian mahal (bahan baku masih impor), semua serba mahal.

Itu masa lalu.... adek ku

Sekarang...., 
Langkah berani Presiden Jokowi adalah membubar-kan Petral lalu membangun kilang minyak dengan cara bangun kilang baru di Tuban 300 rb barrel, di Bontang 300 rb barrel, upgrading/RDMP di Cilacap, Balongan, Balikpapan dan lainnya. Di thn 2025 diperkirakan Pertamina akan produksi BBM 2,2 jt barrel dengan sebagian besar sudah standar Euro 5. 

Bandingkan dengan kilang Singapura yang masih Euro 3. 

Dengan kampanye energi ramah lingkungan, suatu saat negara2 yang impor BBM akan gunakan Euro 5. 
Spore Closed file. 

Itu hanya masalah waktu asalkan semangat kemandirian dan smart terus dipertahankan.  

Hasil dari dibubarkannya PETRAL dan diberangus nya MAFIA MIGAS, Presiden Jokowi bisa membayar Warisan Hutang era Soeharto dan Sby sbb :
Thn 2014 -Rp174Triliyun
Thn 2015 -Rp382.Triliyun
Thn 2016 - Rp505Triliyun
Thn 2017 - Rp264Triliyun
Thn 2018 -Rp400.Triliyun
TOTAL HUTANG WARISAN yang DIBAYAR JOKOWI = Rp.1.725.T.

Bagaimana kalau JOKOWI tidak terpilih lagi😭😭😭🇮🇩❤....,

Jadi Pantas khan Klo "Mereka2" ini TOTAL dan GILA2AN Kucurkan Dana Guna Menyerang "ASAL BUKAN JOKOWI"😡
Pikirkanlah Baik2 itu...., Demi🇮🇩❤🙏🙏🙏


Mewaspadai Radikalisme Agama Di Tubuh Polri


Sebab yang merasuki jiwa mereka bukanlah paham yang ditradisikan Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah, tetapi mereka menjadi target sendiri dari kelompok Salafi Haraki dan Salafi Jihadi. Dua kelompok inilah, yang banyak melahirkan teroris-teroris dimana-mana.

Seharusnya Polri menindak tegas perkumpulan sempalan ini. Karena Polri tidak memiliki sayap bernama "Polisi Cinta Sunnah", apalagi memuat di dalamnya ada logo yang mencantumkan tanda Tri Brata, yang identik dengan institusi Polri

Baca selengkapnya: >>>
https://www.hwmi.or.id/2021/04/mewaspadai-radikalisme-agama-di-tubuh.html

#HubbulWathonMinalIman

Oleh:Makmun Rasyid, Penulis Buku

Belakangan ini, di kota kelahiran saya, Gorontalo, muncul kelompok Polisi Cinta Sunnah. Sebagaimana namanya, kelompok ini beranggotakan para personel kepolisian yang masih aktif, namun memiliki ekspresi keagamaan yang sama.

Dari nama saja sudah menandakan bahwa mereka tidak akan pernah sepaham dengan selain kelompoknya. Istilah "Polisi Cinta Sunnah" menjadi virus tersendiri di internal kepolisian. Sebab yang merasuki jiwa mereka bukanlah paham yang ditradisikan Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah, tetapi mereka menjadi target sendiri dari kelompok Salafi Haraki dan Salafi Jihadi. Dua kelompok inilah, yang banyak melahirkan teroris-teroris dimana-mana.
 
Seharusnya Polri menindak tegas perkumpulan sempalan ini. Karena Polri tidak memiliki sayap bernama "Polisi Cinta Sunnah", apalagi memuat di dalamnya ada logo yang mencantumkan tanda Tri Brata, yang identik dengan institusi Polri.

Gambar ilustrasi

Selain perkumpulan Polisi Cinta Sunnah, sebenarnya bibit-bibit eksklusif dalam beragama itu ada juga, misalnya Bhayangkara/ri Hijrah dan tentunya saya menyelidiki perkumpulan sejenis juga bernama Polisi Mengaji.

Polisi maupun militer kerap berbeda secara ideologi pergerakannya dengan Salafi-Wahabi, Ikhwanul Muslimin, Front Pembela Islam hingga Hizbut Tahrir Indonesia. Jadi kalau ada polisi yang ikut gerbong Polisi Cinta Sunnah berarti ada dua kemungkinan: nasionalismenya menurun atau KW, dan dia minim informasi pergerakan keagamaan yang bersifat transnasional. Tentunya ini perlu penataran kembali.

Mereka yang ikut tergabung dalam perkumpulan Polisi Cinta Sunnah adalah kerap belajar agama kepada orang dengan melihat sampulnya, tapi tidak ke kedalaman dan misi gerakannya. Dalam aspek ini, bisa dipastikan. Maka hampir semua polisi yang terpapar ini tidak mengerti sepak terjang Salafi-Wahabi, IM maupun HTI.
 
Dan di Gorontalo, jangan dianggap orang-orang itu yang ada di dalam foto ini saja. Bahkan tak jarang di antara mereka, ada yang "taqiyyah" (menyembunyikan identitas mereka) dan ada pula yang terang-terangan.

Di lapangan, ketika mereka dihadapkan untuk memilih: antara institusi kepolisian atau gerakan yang diikutinya, maka tak jarang mereka keluar dari institusi kepolisian. Salah satu alasan yang kerap kita temukan di lapangan seperti "jabatan bukan seumur hidup, tapi belajar agama selama-lamanya".

Hal itu terkesan benar padahal salah. Menabrakkan urusan dunia dengan akhirat. Yang pemahaman itu tidak dikenal dalam Ahlussunnah wal Jamaah. Bahkan dalam Bhayangkara/ri ditemukan pula seperti "saya rela dikeluarkan dari institusi kepolisian, yang penting yang hidup dalam bingkai sunnah". Dia membayangkan bahwa pekerjaan polisi tidak bernilai ibadah... What?

Dan fenomena ini sudah terjadi 3 tahun belakangan. Tentunya, Polri dan segenap elemennya harus tegas. Semakin dibiarkan semakin keropos institusi ini dan bayangkan jika yang memegang sebuah amanah mereka yang berpaham Salafi-Wahabi atau terafiliasi dengan kelompok transnasional lainnya.

Tinggal menunggu, kapan alarm itu akan berbunyi dan kita pecah-belah...!







SHEIKH JARRAH : AWAL KONFLIK ISRAEL - HAMAS TAHUN 2021.

 SHEIKH JARRAH : AWAL KONFLIK ISRAEL - HAMAS TAHUN 2021.

Oleh : Agoes Ibrahim

Sebelum saya membahas tentang ribut-ribut antara Hamas vs Israel, kita harus paham terlebih dahulu tentang wilayah Palestina..

Negara Palestina (saya mengakuinya sebagai negara meskipun Israel dan PBB tidak mengakuinya) terdiri dari 2 wilayah yakni Jalur Gaza yang dikuasai oleh kelompok Hamas dibawah pimpinan Ismail Haniyeh, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri dari Otoritas Nasional Palestina (PNA) dan Tepi Barat yang dikuasai oleh kelompok Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas selaku Presiden dari Otoritas Nasional Palestina (PNA).

Mengapa judul tulisan ini bukan konflik Israel vs Palestina ?
Karena Presiden Palestina, Mahmoud Abbas sama sekali tidak menyatakan perang terhadap Israel. Tidak ada satupun tentara Palestina di wilayah Tepi Barat yang menyerang / melontarkan rudal ke wilayah  Israel.
Yang menyerang Israel adalah pasukan Hamas dari Jalur Gaza.

Jadi narasi Israel perang melawan Palestina adalah narasi yang keliru. Yang benar adalah Israel vs Hamas.
Dan yang lebih konyol lagi, konflik ini digiring ke arah isu agama, padahal yang terjadi adalah masalah perebutan tanah. 
Sama sekali tak ada kaitannya dengan agama !! 

Konflik ini berawal dari daerah kecil yang bernama Sheikh Jarrah, yang mayoritas warganya keturunan Arab di Yerusalem, terletak sekitar satu setengah mil dari Kota Tua...

Orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai "Shimon Hatzadik" (Simeon yang Adil), nama seorang Imam Besar Yahudi abad ketiga SM yang dihormati yang makamnya terletak di sana. Makam tersebut sering dikunjungi oleh peziarah Yahudi.

Warga Arab Palestina menamakan daerah itu, Sheikh Jarrah, nama seorang dokter dari Salahuddin Ayyubi, pemimpin militer Islam yang berperang melawan Tentara Salib pada abad ke-12. Jenazahnya diyakini dikuburkan di sana.

Bagaimana konflik itu berawal ?

Komunitas pro-Palestina mengklaim bahwa Israel secara tidak adil mengusir empat keluarga  Arab Palestina dari rumah mereka di lingkungan itu.

Sebagai tanggapan, si pemilik tanah mengklaim bahwa mereka memiliki hak legal atas properti yang dipermasalahkan dan jika tidak ada sewa yang dibayarkan oleh penyewa, penyewa harus diusir keluar karena telah melanggar hukum.

Bagaimana bisa terjadi sewa menyewa properti tersebut ?
Yuks kita lihat kronologi sejarahnya.

Sebelum tahun 1948 :
Rumah-rumah di Sheikh Jarrah  dibeli oleh komunitas Yahudi  Ashkenazi dan Sephardic setempat dari pemilik Arabnya pada tahun 1875, karena di daerah tersebut ada makam "Simeon yang Adil". Properti itu terdaftar di Badan Pendaftaran Tanah pemerintah Ottoman Turki yang menguasai wilayah tersebut. 
Sertifikat properti tersebut diatas namakan rabi Avraham Ashkenazi dan Meir Auerbach.

Setelah pemerintah Ottoman Turki dikalahkan oleh Inggris, maka wilayah tersebut dikuasai oleh Mandat Inggris.
Pemilik Yahudi mendaftarkan kepemilikan properti tersebut kepada otoritas Mandat Inggris pada tahun 1946.

Tahun 1948 : 
Seiring dengan meningkatnya konflik antara komunitas Yahudi dengan komunitas Arab Palestina akibat pembagian wilayah oleh Mandat Inggris, maka komunitas Yahudi mendeklarasikan berdirinya negara Israel. Terjadi perang antara Israel melawan Arab Palestina  yang didukung oleh angkatan bersenjata dari 8 negara Arab.
Israel menang tapi Yerusalem Timur berhasil direbut oleh negara Transyordania (nama sebelum Yordania).
 Warga Yahudi yang tinggal di Sheikh Jarrah diusir..

Tahun 1956 :
Pemerintah Yordania menyewakan properti milik warga Yahudi tersebut kepada 28 keluarga Arab Palestina.
Disinilah timbul permasalahan yang tak terselesaikan sampai hari ini. Pemerintah Yordania tidak menghibahkan properti itu kepada warga Arab Palestina tapi hanya menyewakan saja.

Tahun 1967 : 
Israel menang perang 6 hari melawan Mesir, Suriah dan Yordania.
Yerusalem Timur berhasil direbut Israel dari Yordania.
Pemerintah Israel mengesahkan undang-undang yang mengizinkan orang Yahudi yang keluarganya diusir oleh otoritas Yordania atau Inggris di kota itu sebelum tahun 1967, dapat mengklaim kembali properti mereka, ASALKAN mereka mampu menunjukkan bukti kepemilikan yang sah dan penduduk Palestina yang telah menempati properti tersebut, tidak mampu menunjukkan bukti pembelian atau pengalihan kepemilikan yang sah.

Tahun 1973 : 
Kepemilikan properti didaftarkan oleh pemiliknya, Komite Komunitas Sephardic dan Komite Knesset Israel kepada otoritas Israel sesuai bukti kepemilikan dari pemerintah Ottoman Turki dan Mandat Inggris 

Tahun 1982 : 
Pemilik properti (Komite Komunitas Sephardic dan Komite Knesset Israel) menggugat keluarga Arab Palestina yang tinggal di Sheikh Jarrah dan menuntut penggusuran mereka atas dasar bahwa mereka adalah penghuni liar di properti tersebut. 
Pengadilan Magistrate Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina tidak dapat menunjukkan bukti kepemilikan properti mereka, tetapi mereka punya bukti Status Penyewa yang Dilindungi dari pemerintah Yordania. 
Sebagai penyewa yang dilindungi, Pengadilan Israel memutuskan, mereka berhak terus tinggal di sana selama mereka membayar sewa dan memelihara properti yang ditempati.
 Pengaturan ini disepakati bersama dalam sebuah perjanjian yang ditandatangani oleh para pihak, di mana penyewa mengakui kepemilikan properti atas nama Komite Komunitas Sephardic dan Komite Knesset Israel dengan imbalan status Penyewa yang dilindungi.
Pengadilan Israel mengatakan,  bila pemerintah Yordania pernah mengeluarkan dokumen legal yang menyatakan bahwa mereka menghibahkan properti itu pada warga Palestina maka pengadilan Israel bisa mengesahkan rumah-rumah itu menjadi milik warga Palestina.

Tahun 1993 :
Pemilik properti menggugat para penyewa  ke Pengadilan karena tidak membayar uang sewa dan terjadi perubahan ilegal atas properti (adanya penambahan bangunan tanpa memberitahu pemilik).

Tahun 1997 :
Sulaiman Darwish Hijazi, seorang pria Palestina, menggugat pemilik properti tersebut, berdasarkan sebuah kushan (gelar Ottoman) yang diduga dia beli dari seorang pria Yordania, al-Bandeq, pada tahun 1961. Pengadilan memutuskan bahwa Hijazi tak mampu membuktikan bahwa kushan ada kaitannya dengan properti yang diklaim di Sheikh Jarra dan ada bukti forensik bahwa kushan telah diubah atau dipalsukan. Apalagi Hijazi gagal membuktikan bahwa al-Bandeq pernah memiliki properti tersebut...

Proses pengadilan tersebut berlarut-larut...

Tahun 2021 :
Keputusan Pengadilan Distrik Yerusalem pada Februari 2021, menegaskan keputusan pengadilan sebelumnya bahwa, dengan tidak adanya pembayaran sewa selama puluhan tahun maka penduduk Palestina harus mengosongkan tempat tersebut.
Para penyewa mengajukan banding ke Mahkamah Agung.
Tapi sejak bulan April yang lalu, LSM pro Palestina dan kaum sayap kiri Israel terus memprovokasi warga Palestina untuk menentang keputusan Pengadilan. Mereka tak mau menunggu keputusan Mahkamah Agung Israel yang rencananya  akan diketuk pada hari Senin tanggal 10 Mei 2021. (MA akhirnya menunda sidang karena adanya kerusuhan di Yerusalem).

Puncaknya, setelah shalat Jumat tanggal 7 Mei 2021, puluhan ribu warga Palestina demo di halaman masjid Sl Aqsa dan sekitarnya. Tiba-tiba ada provokator yang melemparkan batu, mercon dan benda lainnya ke aparat keamanan Israel. Terjadi kerusuhan. Aparat membalas dengan peluru karet dan granat kejut. Lebih dari 500 korban warga Palestina dan aparat terluka. Tapi tak ada korban yang tewas.

3 hari kemudian, tiba-tiba Hamas meluncurkan ratusan roket ke berbagai penjuru wilayah Israel..
Pesawat tempur IDF (angkatan bersenjata Israel) membalas membombardir target baterai peluncur roket Hamas yang sengaja ditaruh di tengah pemukiman padat penduduk.
Sampai hari ini, sudah 2 ribu lebih roket yang diluncurkan Hamas ke Israel dan entah berapa ribu kilogram bom Israel dijatuhkan di wilayah Gaza.
Ada 100 lebih korban jiwa di pihak Hamas dan ada 6 warga Israel dan 1 warga India yang tewas.

Kemarin, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengultimatum Hamas agar menghentikan serangan roketnya. Bila roket Hamas terus diluncurkan ke wilayah Israel, maka tank dan artileri Israel akan masuk ke Jalur Gaza. 
Perang yang lebih besar ada di depan mata kita...

Semoga semua pihak yang berseteru mampu menahan diri dan membuka pintu perdamaian.

Masalah hukum harus diselesaikan dengan hukum. Bukan digiring ke arah isu politik. Apalagi menjadi isu agama.
Itu sungguh tidak bermartabat...

Terima kasih kepada beberapa sobat fb yang telah membantu saya dengan memasok data dari banyak sumber..
🙏🙏

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)