Showing posts with label Himbauan. Show all posts
Showing posts with label Himbauan. Show all posts
Wednesday, May 22, 2019
⚫➖ HIMBAUAN➖⚫ Kadiv Humas Polda Metro Jaya Irjen. Mohammad Iqbal
⚫➖ HIMBAUAN➖⚫
Kadiv Humas Polda Metro Jaya Irjen.
Mohammad Iqbal
Sehubungan dengan pengumuman terpilihnya Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024, terdapat masa-masa yang tidak menginginkan/menolak/makar terhadap Presiden terpilih nanti pada tanggal 22 Mei 2019. Tim-tim antiteroris sudah di kerahkan sepenuhnya oleh Kepolisian Republik Indonesia beserta Tentara Republik Indonesia. Sampai hari ini, 18 Mei 2019, polisi sudah meringkus puluhan teroris dengan merencanakan aksi ancaman ledakan Bom pada tanggal 22 Mei mendatang.
Berikut himbauan Kepolisian RI kepada masyarakat.
(1) Menhindari, mengurangi, ke tempat-tempat yang ramai pengunjung yang dapat qqmematikan jumlah banyak orang.
(2 )Tidak ikut serta dalam euforia-euforia kemenangan Presiden terpilih nanti.
( 3 )Masyarakat disarankan melakukan aktivitas di rumah berkumpul dengan keluarga dan mencari informasi pada media Televisi
(4 )Menjauh dengan orang-orang yang membawa tas ransel dan berlagak aneh.
( 5 )Memperketat penjagaan rumah-rumah Ibadah selama tanggal 20 Mei sampai 25 Mei mendatang
(6 )Tidak terprovokasi atas kalimat-kalimat yang mengundang emosi
Imbauan ini dikeluarkan karena ada kekhawatiran yang menyerang massa pada hari penetapan hasil rekapitulasi suara Pemilu itu.
Teroris merencanakan aksi amaliyah, yang pahamnya berbeda jauh dengan paham NU.
Oleh karena itu lewat forum ini, Kepolisian RI, saya selaku Kepala Divisi Humas juga sebagai juru bicara, menyampaikan bahwa pada tanggal 22 Mei masyarakat kami imbau tidak turun. Ini akan membahayakan, karena mereka akan menyerang semua masa termasuk aparat.
▪Kepolisian Republik Indonesia
▪Tentara Republik Indonesia
Terima Kasih
.PENGUMUMAN
Sekarang ini, di Medsos, banyak beredar:
- video aksi kekerasan massa pendemo pada beberapa tempat di Jakara
- video ada sejumlah korban luka akibat rusuh pada saat demo massa
- video pendek pergerakan massa menuju Jakarta
- video lama dan hoax diberi narasi baru: ujar kebencian
Oleh sebab itu, jika anda mendapat video-video tersebut, maka jangan share atau stop di anda atau langsung delete.
Terindikasi, video-video tersebut sengaja disebar oleh kelompok tertentu untuk:
- memicu masyarakat agar ikut bergerak ke jalan, demonstrasi, dan membuat kerusuhan.
- membuat ketakutan pada masyarakat
- menuduh dan menuding Aparat TNI dan Polri telah melukai rakyat
#StopSebarKekerasan
#StopsebarVideoKerusuhan.
Jakarta, 22 Mei 2019
Wednesday, April 3, 2019
IMBAUAN
IMBAUAN
Sesuai Taushiyah Dewan Pertimbangan MUI sebagai hasil Rapat Pleno Ke-37, 28 Maret 2019 disampaikan imbauan sbb:
1. Sebaiknya kedua kubu Paslon Presiden-Wapres menghindari penggunaan isu keagamaan, seperti penyebutan khilafah, karena itu merupakan bentuk politisasi agama yg bersifat pejoratif (menjelekkan).
2. Walaupun di Indonesia khilafah sbg lembaga politik tidak diterima luas, namun khilafah yg disebut dalam Al-Qur'an adalah ajaran Islam yg mulia (manusia mengemban misi menjadi Wakil Tuhan di Bumi/ khalifatullah fil ardh).
3. Mempertentangkan khilafah dgn Pancasila adalah identik dgn mempertentangkan Negara Islam dgn Negara Pancasila, yg sesungguh sudah lama selesai dgn penegasan Negara Pancasila sbg Darul Ahdi was Syahadah (Negara Kesepakatan dan Kesaksian). Upaya mempertentangkannya merupakan upaya membuka luka lama dan dapat menyinggung perasaan umat Islam.
4. Menisbatkan sesuatu yg di dianggap Anti Pancasila terhadap suatu kelompok adalah labelisasi dan generalisasi (mengebyah-uyah) yg berbahaya dan dapat menciptakan suasana perpecahan di tubuh bangsa.
5. Mengimbau segenap keluarga bangsa agar jangan terpengaruh apalagi terprovokasi dgn pikiran-pikiran yg tdk relevan dan kondusif bagi penciptaan Pemilu/Pilpres damai, berkualitas, berkeadilan, dan berkeadaban.
29 Maret 2019
Prof. Dr. M. Din Syamsuddin
Ketua Dewan Pertimbangan MUI