Showing posts with label Pengamalan Pancasila. Show all posts
Showing posts with label Pengamalan Pancasila. Show all posts
Saturday, August 31, 2019
Peneguhan Pancasila di Tangan Hadhratussyekh dan Gus Dur
KH Abdurrahman Wahid dan kakeknya, Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari pernah sama-sama berikhtiar meneguhkan Pancasila dengan caranya masing-masing. Kiai Hasyim As’yari pada 1945 mentashih rumusan Pancasila dari Tim 9 sudah sesuai syariat Islam atau belum. Hal ini karena ada kelompok Islam tertentu yang kejelasan terminologi syariat Islam ke dalam sila Ketuhanan.
Sedangkan Gus Dur juga bersama tim perancang naskah hubungan Pancasila dengan Islam berhasil meyakinkan umat untuk mempertegas Pancasila sebagai asas tunggal organisasi pada 1984. Adapun ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim juga berhasil merumuskan Pancasila secara sistematis seperti yang kita ketahui saat ini.
Pada 1945, kelompok-kelompok Islam tertentu menilai bahwa kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa tidak jelas sehingga perlu diperjelas sesuai prinsip Islam. Akhirnya, Soekarno bersama tim sembilan yang bertugas merumuskan Pancasila pada 1 Juni 1945 mempersilakan kelompok-kelompok Islam tersebut untuk merumuskan mengenai sila Ketuhanan.
Setelah beberapa hari, pada tanggal 22 Juni 1945 dihasilkan rumusan sila Ketuhanan yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Kalimat itu dikenal sebagai rumusan Piagam Jakarta. Rumusan tersebut kemudian diberikan kepada tim sembilan. Tentu saja bunyi tersebut tidak bisa diterima oleh orang-orang Indonesia yang berasal dari keyakinan yang berbeda.
Poin agama menjadi simpul atau garis besar yang diambil Soekarno yang akhirnya menyerahkan keputusan tersebut kepada Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari untuk menilai dan mencermati apakah Pancasila 1 Juni 1945 sudah sesuai dengan syariat dan nilai-nilai ajaran Islam atau belum.
Saat itu, rombongan yang membawa pesan Soekarno tersebut dipimpin langsung oleh KH Wahid Hasyim yang menjadi salah seorang anggota tim sembilan perumus Pancasila. Mereka menuju Jombang untuk menemui KH Hasyim Asy’ari. Sesampainya di Jombang, Kiai Wahid yang tidak lain adalah anak Kiai Hasyim sendiri melontarkan maksud kedatangan rombongan.
Setelah mendengar maksud kedatangan rombongan, Kiai Hasyim Asy’ari tidak langsung memberikan keputusan. Prinspinya, Kiai Hasyim Asy’ari memahami bahwa kemerdekaan adalah kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia, sedangkan perpecahan merupakan kerusakan (mafsadah) sehingga dasar negara harus berprinsip menyatukan semua. Untuk memutuskan bahwa Pancasila sudah sesuai syariat Islam atau belum, Kiai Hasyim Asy’ari melakukan tirakat.
Di antara tirakat Kiai Hasyim ialah puasa tiga hari. Selama puasa tersebut, beliau meng-khatam-kan Al-Qur’an dan membaca Al-Fatihah. Setiap membaca Al-Fatihah dan sampai pada ayat iya kana’ budu waiya kanasta’in, Kiai Hasyim mengulangnya hingga 350.000 kali. Kemudian, setelah puasa tiga hari, Kiai Hasyim Asy’ari melakukan shalat istikharah dua rakaat. Rakaat pertama beliau membaca Surat At-Taubah sebanyak 41 kali, sedangkan rakaat kedua membaca Surat Al-Kahfijuga sebanyak 41 kali. Kemudian beliau istirahat tidur. Sebelum tidur Kiai Hasyim Asy’ari membaca ayat terkahir dari Surat Al-Kahfi sebanyak 11 kali. (Sumber: KH Ahmad Muwafiq)
Paginya, Kiai Hasyim Asy’ari memanggil anaknya Wahid Hasyim dengan mengatakan bahwa Pancasila sudah betul secara syar’i sehingga apa yang tertulis dalam Piagam Jakarta (Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) perlu dihapus karena Ketuhanan Yang Maha Esa adalah prinsip ketauhidan dalam Islam.
Sila-sila lain yang termaktub dalam sila ke-2 hingga sila ke-5 juga sudah sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip ajaran Islam. Karena ajaran Islam juga mencakup kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Atas ikhtiar lahir dan batin Kiai Hasyim Asy’ari tersebut, akhirnya rumusan Pancasila bisa diterima oleh semua pihak dan menjadi pemersatu bangsa Indonesia hingga saat ini.
Adapun riwayat ketika Gus Dur secara mudah memutuskan bahwa Pancasila itu Islami dan final diceritakan oleh salah satu sahabat Gus Dur, KH Ahmad Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus dalam Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus karya KH Husein Muhammad (2015).
Bahkan, Gus Mus sendiri merupakan pelaku sejarah dalam perumusan Pancasila sebagai asas tunggal organisasi dalam Muktamar NU 1984 tersebut. Dia salah satu kiai yang ditunjuk oleh Gus Dur untuk menjadi anggota dalam tim perumusan deklarasi hubungan Islam dan Pancasila.
Muktamar NU 1984 juga menjadi tonggak sejarah bagi organisasi para kiai pesantren ini untuk kembali ke Khittah 1926. NU menegaskan diri sebagai Jami’yyah Diniyyah Ijtima’iyyah (organisasi sosial kegamaan) sesuai amanat pendirian organisasi pada 1926, bukan lagi sebagai organisasi politik praktis.
Dalam Muktamar 1984 itu ada tiga komisi, salah satunya adalah komisi khittah yang membahas paradigma, gagasan dasar, dan konsep hubungan Islam dan Pancasila. Dua komisi lain membahas tentang keorganisasian yang dipimpin oleh Drs Zamroni dan komisi AD/ART dipimpin oleh KH Tholhah Mansur. Dengan jumlah anggota rapat komisi yang cukup banyak, mereka membahas secara terpisah di tempat yang berbeda.
Gus Dur memimpin subkomisi yang merumuskan deklarasi hubungan Islam dan Pancasila. Salah seorang cucu Hadltrassyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947) ini kemudian menunjuk lima orang kiai sebagai anggotanya, yaitu KH Ahmad Mustofa Bisri dari Rembang, Dr KH Hasan dari Medan, KH Zahrowi, KH Mukafi Makki, dan dr Muhammad dari Surabaya.
Gus Dur membuka rapat dengan bertanya kepada anggotanya satu per satu soal pendapatnya tentang hubungan Islam dan Pancasila. Mereka menyampaikan pandangannya terhadap satu per satu sila dalam Pancasila disertai sejumlah argumen keagamannya. Gus Dur mendengarkan dan menyimak dengan penuh perhatian.
Pada dasarnya, Pancasila menurut para kiai dalam subkomisi ini tidak bertentangan dengan Islam, justru sebaliknya sejalan dengan nilai-nilai Islam. “Pancasila itu Islami,” simpul mereka seperti diungkapkan Gus Mus.
Usai mereka menjawab, Gus Dur berkata, “Bagaimana jika ini (Pancasila itu Islami, red) saja yang nanti kita sampaikan, kita deklarasikan di hadapan sidang pleno Muktamar?” tanya Gus Dur. Tanpa pikir panjang, mereka setuju, sepakat bulat, lalu rapat ditutup. “Al-Fatihah!” Menurut pengakuan Gus Mus, kala itu Gus Dur tersenyum manis, ya manis sekali.
Lalu Gus Mus memberikan kesaksian, “Gus Dur hebat sekali. Rapat untuk sesuatu yang mendasar dan pondasi bagi penataan relasi kehidupan berbangsa dan bernegara hanya diputuskan dalam waktu 10 menit! Sementara komisi yang lain rapat sampai berjam-jam bahkan hingga subuh untuk memutuskan pembahasan sesuai bidangnya masing-masing.”
Sunday, March 31, 2019
Monday, August 20, 2018
Saya akan mendukung dengan syarat ABJ yaitu Asal Bagus Jualannya
“Mau BBM murah, mau listrik murah, mau sembako murah, mau penghasilan meningkat, mau hutang negara lunas, mau negara ini aman dan terkendali, pilih Prabowo sebagai Presiden 2019 nanti.”
Jujur saat baca status tersebut, saya bertanya-tanya “segitu hebatnya kah Prabowo jika jadi Presiden Indonesia hingga bisa memberikan kepuasan seperti yang sales itu katakan?”. Saya terpaksa bilang yang buat status itu sales karena dia begitu gencar menawarkan kecap dia adalah kecap no 1. Ini bukan soal merendahkan kemampuan Prabowo, tapi mari kita beradu logika berdasarkan apa yang ditawarkan oleh sales tersebut mengenai poin-poin yang ditawarkan.
Jujur saat baca status tersebut, saya bertanya-tanya “segitu hebatnya kah Prabowo jika jadi Presiden Indonesia hingga bisa memberikan kepuasan seperti yang sales itu katakan?”. Saya terpaksa bilang yang buat status itu sales karena dia begitu gencar menawarkan kecap dia adalah kecap no 1. Ini bukan soal merendahkan kemampuan Prabowo, tapi mari kita beradu logika berdasarkan apa yang ditawarkan oleh sales tersebut mengenai poin-poin yang ditawarkan.
MAU BBM MURAH ???
Bagaimana cara Prabowo akan menciptakan BBM murah? dengan melakukan subsidi seperti 10 tahun zaman SBY? Darimana dana untuk mensubsidi BBM itu? Apakah subsidi BBM itu tepat sasaran? Apakah akan tercipta BBM satu harga seperti era Jokowi saat ini? Apakah akan menghidupkan kembali Petral? Apakah Pertamina akan membeli BBM dari Petral? Eta terangkanlah !!!
MAU LISTRIK MURAH ???
Apakah kubu sebelah tidak tahu bahwa dengan harga listrik saat ini saja PLN masih mengalami kerugian karena harga jual ke konsumen harus mengikuti arahan pemerintah? Bukankah dengan menurunkan harga jual listrik akan semakin menambah kerugian PLN? Jika PLN terus mengalami kerugian yang besar, maka kalau tidak mau tutup pemerintah harus mensuntik dana ke PLN, dana dari mana untuk menyuntik modal agar PLN tetap beroperasi?
Bukankah seharusnya rakyat diajarkan untuk hidup dengan pola hemat energi? Listrik murah pun kalau pemakaian boros dan tidak tepat sasaran maka akan percuma! Camkan itu wahai sales !!!
MAU SEMBAKO MURAH ???
Becak sales, murahnya harga sembako itu tergantung hukum ekonomi yaitu demand vs supply ! Sepanjang supply melimpah ruah maka harga akan turun. Pun sebaliknya jika permintaan tinggi dan ketersediaan barang sedikit, maka harga akan naik. Pemerintah bisa intervensi pasar saat stok menipis agar harga tidak naik. Apakah sales itu tidak tahu bahwa sudah 2 tahun belakangan ini harga sembako tidak bergejolak walaupun dalam bulan puasa dan lebaran? Mau sembako murah seperti apa? Yang disubsidi terus menerus sama pemerintah dan bikin rakyat jadi malas? Situ suka teriak sembako mahal tapi pulsa telepon dan rokok masih sanggup beli? Becak sehat ???
MAU PENGHASILAN MENINGKAT ???
Bagaimana cara Prabowo meningkatkan penghasilan? Setahu saya dari rekaman waktu debat pilpres 2014, yang ada malah Prabowo lebih memikirkan bagaimana meningkatkan gaji para pejabat agar tidak korupsi, katanya! Yakin dengan gaji tinggi korupsi akan hilang? Meningkatkan penghasilan itu hanya dengan kerja keras dan rajin bekerja. Pemerintah hanya fasilitator saja, semua tergantung rakyat apakah mau kerja keras demi sejahtera atau mau malas-malasan yang tahunya cuma pemerintah harus subisidi ???
MAU HUTANG NEGARA LUNAS ???
Ini yang paling seru. Sebutin dengan apa Prabowo mau lunasin hutang negara baik itu dalam negeri maupun luar negeri? Jual asset negara? Mau berikan konsesi SDA kepada pihak asing? mau naikin pajak? Sekarang saja kalian teriak katanya pajak mencekik rakyat tapi begitu target penerimaan pajak tidak tercapai eh kalian ngomel-ngomel. Mau genjot BUMN untuk menghasilkan keuntungan bagi negara? Lah PLN saja kalian mau minta harga listrik murah, bagaimana bisa ada untung? Mau menasionalisasi perusahaan asing di Indonesia? Tapi siap tidak hadapi gugatan hukum internasional? Mau pinjam lagi dari pihak luar? Coba kalian kasih tahu saya bagaimana cara Prabowo lunasin hutang ???
MAU NEGARA AMAN DAN TERKENDALI ???
Numpang tanya dulu sebelumnya, memang sekarang kondisi negara kita lagi kacau balau? Lagi terjadi huru-hara? Situ pastinya tahu dong siapa yang suka bikin masyarakat jadi khawatir kalau lagi ada demo teriak mencaci maki pemerintah? Apakah Becak sales merasa sekarang tidak aman?
Becak sales berangkat ke kantor,istri belanja ke Mall,anak2 jln ke sekolah semua *aman dan nyaman*
Cuma orang yang terlibat terorisme, penyebar hoax, ujaran kebencian dan tukang fitnah serta terlibat ormas terlarang yang merasa dirinya tidak aman. Kalau warga biasa yang hidupnya normal dan ingin damai, pastinya saat ini merasa aman-aman saja tuh. Jadi apa sih maksudnya dengan kalau Prabowo jadi Presiden maka negara aman dan terkendali ???
Cuma orang yang terlibat terorisme, penyebar hoax, ujaran kebencian dan tukang fitnah serta terlibat ormas terlarang yang merasa dirinya tidak aman. Kalau warga biasa yang hidupnya normal dan ingin damai, pastinya saat ini merasa aman-aman saja tuh. Jadi apa sih maksudnya dengan kalau Prabowo jadi Presiden maka negara aman dan terkendali ???
PENUTUP
Bagi mereka yang sudah ngebet ingin ganti Presiden Jokowi melalui berbagai gerakan dan juga Asal Bukan Jokowi (ABJ), catat ini baik-baik:
“ Saya akan mendukung dengan syarat ABJ yaitu Asal Bagus Jualannya ”
“ Saya akan mendukung dengan syarat ABJ yaitu Asal Bagus Jualannya ”
Artinya kalian harus bisa meyakinkan saya dengan program yang ditawarkan akan lebih bagus dari apa yang sudah dikerjakan oleh Presiden Jokowi. Kalau hanya sekedar mengajak tanpa bisa meyakinkan, saya pun bisa. lebih baik saya ajak kalian untuk mendukung Pak Jokowi menjabat 2 periode karena apa yang telah beliau kerjakan untuk bangsa ini sudah nyata hasilnya dan diakui oleh dunia internasional.
Kalian boleh teriak kecap kalian no 1 tapi bagi saya dan juga yang masih sehat logika berpikirnya, kecap kalian tidak bisa memuaskan lidah kami!!! Rasanya hambar, warnanya tidak jelas dan sudah terlalu sering ditawarkan tapi tidak laku-laku.
https://www.facebook.com/deddy.y.sitorus/posts/10156481078875930?__tn__=K-R
Friday, July 6, 2018
Implementasi Pancasila

Implementasi Pancasila
Sila Pertama:
1. Berhenti saling menyakiti, mulailah saling menghargai.
2. Berhenti saling merendahkan, mulailah menghormati perbedaan.
3. Berhenti takabur, mulailah bersyukur.
Sila Kedua :
1. Stop marah-marah, mulailah bersikap ramah.
2. Berhenti memaki, mulailah memakai hati
3. Berhenti curiga, mulailah menyapa
Sila Ketiga:
1. Berhenti berseteru mulailah bersatu
2. Berhenti memaksakan, mulailah berkorban
3. Berhenti mencari perbedaan, mulailah bergandeng tangan
Sila Ke Empat :
1. Berhenti silang pendapat, mulailah mencari mufakat
2. Berhenti besar kepala, mulailah berlapang dada
3. Berhentilah bersilat lidah, mulailah bermusyawarah
Sila Ke Lima
1. Berhenti malas mulailah bekerja keras
2. Stop diskriminasi, mulailah toleransi
3. Berhenti menang sendiri, mulailah berbagi.
INI BARU INDONESIA. SELAMAT MEMPERINGATI HARI LAHIRNYA PANCASILA 🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Sebagai pengingat, hari ini, 1 Juni, Hari Kelahiran Pancasila... Mari kita renungkan....
BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.
I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1.Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Wednesday, July 4, 2018
BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA

BUTIR-BUTIR PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
Lima asas dalam Pancasila dijabarkan menjadi 36 butir pengamalan, sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan Pancasila.
Butir-butir Pancasila ditetapkan dalam Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa.
I. SILA PERTAMA : KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama & penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling hormat-menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
II. SILA KEDUA : KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
III. SILA KETIGA : PERSATUAN INDONESIA
1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan bertanah Air Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
IV. SILA KEEMPAT : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1.Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
5. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung-jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
V. SILA KELIMA : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1.Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bersifat boros.
8. Tidak bergaya hidup mewah.
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Salam Pancasila ...
🇮🇩