Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Showing posts with label Suka Duka. Show all posts
Showing posts with label Suka Duka. Show all posts

Friday, January 15, 2021

Cerita Narti, Pedagang Sayur yang Kaget Ditelepon Istana untuk Divaksin Bareng Jokowi


"Saya sebagai orang kecil ketemu petinggi-petinggi (negara), sangat senang sekali. Di situ kita juga dihargai, tidak dipandang orang rendah. Yang saya terharu itu"


Cerita Narti, Pedagang Sayur yang Kaget Ditelepon Istana untuk Divaksin Bareng Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Narti (44), masih tak percaya ia bisa menjadi salah satu orang pertama yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat lain. Narti menceritakan, sehari sebelum vaksinasi itu, dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Istana. 

Orang itu memberitahukan bahwa Narti akan mewakili pedagang untuk divaksinasi di Istana pada Rabu (13/1/2021). "Sempat kaget juga. Saya sempat tanya ke yang menelepon kenapa harus saya. Katanya 'karena ibu yang dipilih oleh Pak Jokowi!'," ujar Narti saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/1/2021).  

Narti mengatakan, sebelumnya ia memang pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di acara peluncuran program Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Istana. Namun, pedagang sayur di Pasar Inpres Kelapa Gading, Jakarta Utara ini tak menyangka Jokowi masih mengingat dirinya. 

Tanpa ragu, Narti pun setuju untuk mengikuti vaksinasi di Istana. Ia mengaku tidak khawatir dengan sejumlah kabar miring terkait efek samping vaksin Sinovac itu. "Saya sih enggak terlalu pikirkan ke mana-mana. Saya selalu ikhlas terima dan bersyukur," katanya. 

Hari itu juga, Narti langsung diarahkan menuju Rumah Sakit Bunda, Jakarta Pusat, untuk menjalani swab test. Hasil tes menunjukkan Narti negatif Covid-19. Terharu Keesokan harinya, ia pun berangkat ke Istana untuk mengikuti vaksinasi. Tak hanya bertemu Jokowi, ia juga bertemu langsung dengan para menteri dan pejabat negara lainnya. "Saya sebagai orang kecil ketemu petinggi-petinggi (negara), sangat senang sekali. Di situ kita juga dihargai, tidak dipandang orang rendah. Yang saya terharu itu," katanya. 

Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin, diikuti sejumlah menteri dan pejabat lain, lalu baru disusul oleh Narti yang mewakili pedagang. Narti sempat menjalani pemeriksaan tensi sebelum disuntik vaksin. Tensinya sedikit di atas normal, namun masih masuk dalam kriteria orang yang bisa mendapatkan vaksinasi. 

"Setelah itu enggak ada reaksi apa-apa. Saya enggak ada keluhan apa-apa. Memang enggak ada rasa bagaimana-bagaimana," kata dia. Setelah selesai vaksinasi, Narti pun mendapat bingkisan dari Jokowi. 

Bingkisan itu berisi bahan kebutuhan pokok, baju batik, sarung, hingga uang tunai. "Uang Rp 1 juta untuk pengganti transport," ujar dia. Langsung Kerja Sehari setelah vaksinasi, Narti juga tak merasakan ada efek samping atau keluhan apapun. 

Bahkan pada pagi ini, Narti tetap beraktivitas seperti biasanya. Ia tetap berjualan di Pasar Inpres Kelapa Gading sejak pagi dan baru menutup lapaknya setelah siang. "Ini saya baru selesai jualan. Sekarang pun saya tetap sehat enggak ngerasain apapun," kata Narti. 

Narti pun berharap vaksinasi ini bisa ampuh dalam menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Dengan begitu, pendapatannya sebagai pedagang di pasar bisa kembali seperti sebelum pandemi. Ia mengakui sejak awal pandemi, pendapatannya merosot tajam. Namun perlahan pendapatannya mulai naik, meski belum seperti saat sebelum pandemi. "Setelah (vaksinasi) ini semoga corona segera selesai dan saya bisa kembali pulih," ujarnya.
www,kompas com

Tuesday, November 24, 2020

Suka Duka Masa Kecil Dan Pendidikan DUDUNG ABDURACHMAN , Sangat Memberi Inspiratif

Gmbar Ilustrasi saja

 DUDUNG ABDURACHMAN, Budak Bandung tea atuh....

Panglima Komando Daerah (Kodam) Jayakarta Mayjen Dudung Abdurachman, S.E., M.M.  adalah putra seorang penjual klepon.

Kesannya Pak Dudung tegas dan berwibawa. Namun, sejatinya ia adalah perwira yang low profile. Kamis lalu  (19/11/2020) adalah hari kelahirannya. Sekali lagi selamat hari jadi Pak Dudung. Kini usianya 55 tahun. Di hari kelahirannya itu, ia mengenang perjuangan ibunya. Seorang janda penjual klepon yang sukses mengantarnya menjadi perwira tinggi di lingkungan TNI.

"Saya ditinggal meninggal oleh bapak saya itu tahun 1981. Anaknya 8 orang. Bapak saya hanya seorang PNS golongan II D. Golongan II D itu lumayanlah ekonominya," ucapnya sambil tersenyum. 

Sepeninggal ayahnya, ia tinggal bersama ibu dan tujuh saudara lainnya. Ia dan keluarganya harus melewati masa-masa sulit setelah kepergian ayah tercinta. Perekonomian keluarga limbung. Namun, waktu menuntunnya untuk tetap survive. Ibunya tak kehabisan akal. Perempuan yang melahirkannya itu mulai berjualan aneka penganan untuk bisa menghidupi seluruh anggota keluarga.
"Ibu saya mulai jualan klepon, pastel, odading. Saat itu saya baru SMP," katanya.

Dudung remaja tak mau tinggal diam. Ia ikut bekerja keras membantu sang ibu. Ia bertugas mengantarkan kue buatan ibunya untuK dititipkan ke kantin Kodam Siliwangi. Setiap hari ia jalani itu sebagai kewajibannya. Sebab, hanya itu sumber ekonomi keluarga.
Didikan ibunya membuat Dudung tak patah arang. Kerja keras adalah pilihan satu-satunya untuk bisa survive dari keterpurukan ekonomi keluarga.
"Kue klepon itu kan ditaruh di tampaian begitu, lalu diatasnya ditutupi taplak dan diatasnya ditutupi lagi menggunakan daun pisang," katanya. ( riwat hidup...teruskan baca narasi bawah ...👇 )

Saban pagi, ia harus melewati gerbang penjagaan prajurit Kodam Siliwangi sebelum sampai di kantin Kodam. Wajahnya tak lagi asing bagi petugas jaga. Kala itu ia hanya dikenal sebagai seorang pengantar dan penjual klepon. Sehingga dengan mudah ia bisa keluar masuk melewati penjagaan prajurit di pos pintu masuk.
Suatu pagi, Dudung muda melewati pos penjagaan yang sama. Namun langkahnya dicegat seorang prajurit Tamtama muda.
"Eh, sini kamu," sergah prajurit muda itu.
Setelah interogasi sesaat, sepatu dinas harian tentara muda itu tiba-tiba saja mendarat keras di tulang kering kakinya.  Dudung mengerang keras. Kue klepon buatan ibunya berhamburan ke tanah.
"Glundung. Glundung. 55 biji klepon berhamburan di tanah," ujarnya lalu tertawa terbahak-bahak mengenang peristiwa itu.
Ia tak melawan. Dudung muda justru memungut olahan ibunya satu persatu dari tanah. Matanya memandangi bumi sambil mencomot 55 klepon yang kini berlumur tanah. Kesal tak bisa ia tutupi.  Tetapi, peristiwa itulah yang justru membuatnya bertekad untuk menjadi seorang prajurit TNI.

"Awas nanti kalau saya jadi perwira taruna. Saya nanti masuk AKABRI. Di situ muncul keinginan pingin masuk taruna AKABRI itu," gerutunya dalam hati sambil memunguti klepon-klepon yang telah berubah warna karena dipenuhi debu tanah itu.

Setelah lengkap dipunguti satu per satu, ia ngeloyor pulang ke rumah. Hari itu, kue klepon tak jadi dijual. Kantin Kodam Siliwangi hari itu tak dihiasi kue klepon buatan ibunya. Ia mengadu ke ibunya bahwa ia ditendang petugas jaga pos.

Bukannya marah, ibunya justru tertawa lalu berkata. "Ya udah, bawa lagi aja yang lain. Bikin lagi aja kleponnya," ujarnya menirukan pernyataan ibunya itu.
Namun karena bahan kue klepon habis, jatah untuk kantin Kodam Siliwangi hari itu praktis tidak ada.

Diusianya yang masih sangat muda itu, tak adalagi rasa malu. Rasa malu itu justru ia buang jauh-jauh. Boleh jadi, karena saat itu ia belum jatuh cinta pada seorang perempuan. "Saya jualan dan antar klepon itu sampai SMA," jawabnya saat ditanya apakah saat itu sudah memiliki seorang kekasih.

Bertahun-tahun menjadi penjual klepon, ia merasa perlu mengembangkan bakatnya di bidang lain. Sejak kelas 1 SMA 5 Bandung, ia mulai menjalani usaha lain. Ia mulai membagi waktu dengan sangat baik. Antara menjual koran, mengantarkan klepon, dan membantu pekerjaan rumah ia jalani dengan disiplin.

"Saya mulai jualan koran. Saya ambil sekolah siang supaya pagi harinya saya jualan koran sampai jam 8 pagi. Nah, jam 8 pagi saya antar klepon ke kantin Kodam Siliwangi. Jam 9 pagi setelah antar klepon saya cari kayu bakar untuk keperluan masak. Termasuk masak klepon itu. Jam 11 istirahat. Nanti jam 1 ke sekolah," ungkapnya mengenang masa-masa itu.
Semua itu ia jalani karena didikan disiplin ibunya. Bagi dia, ibunya adalah perempuan hebat yang ia temui dalam hidupnya. Perempuan tangguh yang membuatnya belajar banyak mengenai hidup dan tangga menuju sukses.

"Ibu saya itu hebat, ya. Anaknya delapan orang. Makanya hebat Tuhan itu, tidak semua orang punya gaji. Tapi semua orang punya rezeki. Kita belum pernah liat orang mati kelaparan di Jakarta ini. Sekalipun itu orang gila," katanya.

Selepas SMA, ia penuhi janjinya sendiri. Ia daftarkan diri sebagai calon taruna AKABRI. Saat yang sama, ia juga diterima di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Ia akhirnya harus memilih. Sebelum memutuskan pilihan, ia mengabarkan kepada ibunya. Sekaligus meminta pertimbangan yang mana yang harus dipilih. Gayung bersambut. Ibunya menyerahkan keputusan pada Dudung muda. Tetapi, ibunya mengakui tak punya uang untuk membiayai kuliah.

"Ya udah, saya akhirnya putuskan masuk taruna AKABRI. Dan saya masuk taruna itu dari kalangan orang susah (ekonominya). Di antara taruna-taruna yang kurus, saya gemuk sendiri," ujarnya lalu terbahak-bahak.
Dudung Abdurachman berkarier dengan baik selama menjadi prajurit TNI. Kedisiplinan, kerja keras, pantang menyerah adalah modal utama warisan ibunya. Modal itu terbawa hingga ia kini menjadi panglima Kodam Jaya. Sebuah jabatan dan karier prestisius bagi seorang anak penjual klepon.

Ia pun masih sangat menyukai klepon. Tetapi, klepon yang ada saat ini, kata dia, kalah jauh enaknya dengan klepon buatan tangan ibunya. Ia juga hapal dengan bahan-bahan klepon buatan ibunya. Sesekali, ia merindukan kue klepon buatan ibunya. Walau tak mungkin lagi ia merasakan nikmatnya klepon buatan ibunya itu kini.
Harapannya, pengalaman hidupnya yang sulit bersama ibunya menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak muda di Ibukota dan Indonesia. Bahwa tidak ada yang mustahil selama memiliki tekad baja dan semangat membara di dalam dada. Diatas segalanya, ketaatan dan ridho orang tua, terutama ibu adalah pengunci keberhasilan. Ia berpesan begini bagi kaum muda.

"Yang ada di depanmu dan yang ada di belakangmu, sekalipun yang ada di sekelilingmu tidak berarti apa-apa dibanding yang ada di dalam dirimu. Kerja keras. Yang kedua; berbaktilah kepada orang tuamu. Terutama ibumu. Terutama ibumu. Kalau kalian mencintai ibu, menyayangi ibu, pasti akan berhasil," katanya.
Good inspiration:

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)