BENTURKAN AGAMA , TUMBANGKAN PRESIDEN JOKOWI.
Sudah 5 tahun lebih Presiden Jokowi dibenturkan dgn agama oleh para pembencinya seperti HTI, FPeI, JAD Partai Politik, masyarakat kadrun, dll. Mereka tdk kenal lelah membenturkan Presiden Jokowi dgn agama, seperti menyebarkan hoax Presiden Jokowi PKI, anti islam, anti ulama, kriminalisasi ulama, dll. Sebuah strategi politik identitas yg sgt busuk, politisasi agama yg busuk, politik membenturkan agama yg sadis, memprovokasi, mengadu domba yg bisa memecah belah bangsa dan negara. Strategi mereka : Benturkan agama, tujuan mereka : tumbangkan Presiden Jokowi.
Harapan mereka populasi orang bodoh dinegara kita terpedaya oleh agama.
- Hoax PKI.
Sudah 5 tahun lebih Presiden Jokowi difitnah dan dgn gencar disebarkan hoax bahwa Presiden Jokowi PKI. PKI sudah mati tetapi oleh para pembenci Presiden Jokowi dibangkitkan dari kubur menjadi hantu hoax yg menakutkan yg dimakan mentah2 oleh orang bodoh. Apakah hoax PKI masih laku dijual ? Jika masih laku juga maka pembelinya adalah orang bodoh. Pemahaman sebagian masyarakat di negara kita Indonesia bahwa paham Komunis berarti paham anti agama atau Atheis, padahal Komunisme dan Atheisme itu berbeda, saya bukan pendukung dan mendukung Komunisme tetapi perlu dijelaskan bahwa komunis itu belum tentu Atheis, Atheis itu lebih ke Theologi keagamaan, Atheis adalah paham yg tidak mempercayai adanya Tuhan. Sedangkan Komunisme itu adalah sebuah Ideologi Politik-Ekonomi, jadi komunis itu belum tentu atheis, bisa jadi dia seorang yg taat agama dan komunisme itu hanya ideologi politik-ekonominya saja, sedangkan atheis sendiri belum tentu berideologi politik-ekonomi komunis, bisa jadi dia liberal, sekuler atau kapitalis. Masalah komunisme pasti atheis adalah keberhasilan Orba dlm mencuci otak sebagian masyarakat Indonesia.
Kita ambil contoh di Palestina, di Palestina memiliki sebuah Partai Politik bernama Popular Front For Liberation Of Palestine
( PFLP ) yg berazaskan komunisme, partai ini memegang teguh ajaran Marxisme dan Leninisme dan PFLP adalah partai ke 2 terbesar di Palestina, bahkan partai ini bergabung dgn organisasi pembebasan Palestina.
Pada Pilpres 2019 hoax dan fitnah Jokowi PKI gencar disebarkan, tujuan mereka dgn hoax dan fitnah PKI ini Presiden Jokowi tumbang kalah, tetapi para pendukung Presiden Jokowi solid mengklarifikasi hoax dan fitnah tsb. Jika hoax dan fitnah PKI tsb sukses maka Presiden Jokowi tdk akan terpilih lagi, pd Pilpres 2019 hoax dan fitnah Presiden Jokowi PKI telah gagal, tetapi sampai hari ini hoax ttg PKI terus mereka gaungkan, meskipun gaungnya tdk sehebat tahun2 sebelumnya.
Dizaman sekarang ini yg nyata2 PKI itu adalah HTI, gerakan politik bertopeng agama yg nyata2 ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi Khilafah.
- Hoax Presiden Jokowi anti islam, anti ulama, kriminalisasi ulama.
Hoax ini gencar digaungkan para pembenci Presiden Jokowi, mereka hendak memprovokasi dan mengadu domba sesama islam, sesama ulama, hendak membakar agama supaya orang bodoh terbakar, mereka juga sengaja menciptakan intoleransi beragama, sengaja ributkan TKA China bahwa komunis China hendak menguasai Indonesia, sengaja gaungkan kata komunis utk memancing kemarahan dan kegaduhan.
Tetapi semua hoax itu gagal dan itu terbukti pd Pilpres 2019 Presiden Jokowi terpilih kembali.
Ulama yg baik terutama dari NU dipihak Presiden Jokowi, sedangkan ulama jahat dipihak kadrun.
Tetapi meskipun hoax ini gagal tetap dilanjutkan sampai sekarang.
- Hoax Pandemi Corona Covid-19.
Pandemi Corona-19 telah menjadi ajang hoax dan fitnah dan Presiden Jokowi kembali dibenturkan dgn agama oleh para kadrun ini, omongan Presiden Jokowi diplintir, Presiden Jokowi diserang hoax bahwa melarang umat islam beribadah dimasjid sedangkan ditempat lain seperti Mall, dll boleh ramai tetapi masjid dilarang dan sepi, dan banyak lagi hoax dan fitnah C-19 yg menyerang Presiden Jokowi yg dibenturkan dgn agama, tujuan mereka memanaskan dan membakar masyarakat, tetapi gagal.
Khusus ttg Pandemi C-19 kelihatannya mulai ada pendukung Presiden Jokowi yg pecah dan menyalahkan Presiden Jokowi, bahwa katanya Presiden Jokowi telah gagal mengatasi wabah ini, dan ini sgt disayangkan karena inilah strategi kadrun dgn memecah belah.
Benturkan agama , tumbangkan Presiden Jokowi, meskipun strategi busuk mereka tsb sampai hari ini gagal, tetapi tetap terus mereka gaungkan sampai hari ini.
Meskipun sampai hari ini hoax dan fitnah mereka gagal menumbangkan Presiden Jokowi, tetapi para pendukung Presiden Jokowi tetap tidak boleh lengah, harus tetap bersatu, jika pendukung Jokowi mulai pecah maka mereka akan terbahak tertawa menang.
Tetap solid bersatu.
Tetap percaya Presiden Jokowi.
Tetap dukung Presiden Jokowi.
SALAM DAMAI.
ROF SIN.
🇲🇨💙🙏💚
POLITIKANDALAN.BLOGSPOT.COM
Showing posts with label Adudomba Umat. Show all posts
Showing posts with label Adudomba Umat. Show all posts
Monday, August 10, 2020
Friday, August 30, 2019
APA YANG SEDANG TERJADI SEKARANG
TEMAN-TEMAN, TOLONG DI-SHARE KE MASYARAKAT AGAR MEREKA BISA PAHAM APA YANG SEDANG TERJADI SEKARANG.
Cc: Presiden Joko Widodo
GEJOLAK POLITIK SECARA SPORADIS TERJADI DI DAERAH
Penulis: Abdul Malik (Wasek KKI, ketua AMBB)
Monas dan Jakarta tidak lagi menjadi simbol perlawanan ketidak-sukaan kepada Pemerintahan Jokowi.
Para bohir atau cukong politik mengalihkan gerakan perlawanan ke daerah yang dikemas secara halus, seperti tidak ada kaitan antara satu kejadian dengan kejadian lainnya.
Masyarakat harus waspada dan cerdas dalam menyikapi gerakan sporadis jangan ikut terpancing menjadi panas dan gaduh, karena itu yang mereka inginkan.
Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, tekanan politik dengan isu agama yang melibatkan jutaan massa turun ke Monas, bisa dilokalisir menjadi kecil dan tercerai-berai
Demo di Cianjur yang dilakukan mahasiswa dengan berakhir pembakaran Empat putra bangsa polisi kita.
Viralnya secara tiba tiba Video Ustad Somad yang sudah 3 tahun berlalu.
Viralnya Video pendeta tentang air zam-zam.
Penyerbuan oleh ormas ke asrama mahasiswa Papua, yang berujung penangkapan.
Dan yang terjadi sekarang di Monokwari, Papua.
Penyerangan kantor Polisi oleh pelaku tunggal. Penembakan prajurit Polisi dan Tentara oleh OPM.
Semua kejadian diatas intinya menuntut Pemerintah menegakkan hukum secara Adil.
Kejadian diatas seolah-olah berdiri sendiri tidak ada kaitan satu sama lain. Masyarakat sengaja digiring kepada kejadian-kejadian di daerah seolah-olah ada ketimpangan hukum antara mayoritas dan minoritas, antara Papua dan luar Papua.
Kita harus waspada, karena ini merupakan jebakan. Sasaran utamanya tetap Jokowi dan pemerintahan barunya.
Saat persoalan keadilan dan hukum yang diangkat dengan melibatkan isu SARA, maka baik pendukung Jokowi maupun yang anti Jokowi akan bersatu menuntut pemerintah.
Pada point ini petualang politik dan bohir berhasil membangun Narasi dan masyarakat percaya.
Pengikut ormas radikal mereka turunkan untuk saling berhadap hadapan dengan masyarakat berkait isu Agama seperti kasus UAS.
Disisi lain Mahasiswa akan digerakan untuk berdemo yang bersifat lokal di daerah yang di desain dengan berakhir rusuh dan ini akan menjadi bola liar menggoyang pusat kekuasaan.
Para Alumni yang selama ini berdiri paling depan menentang Jokowi, akan berdiri di belakang layar melalui ceramah ceramah provokatif.
Yuk Mari kita rapatkan barisan jangan beri mereka sedikitpun celah untuk mengacaukan bangsa ini. Waspada dan jeli agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Jaga emosi jangan terpancing.