Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Showing posts with label Jokowi Membangun. Show all posts
Showing posts with label Jokowi Membangun. Show all posts

Wednesday, July 22, 2020

Presiden Jokowi: Tiap Rupiah Uang Rakyat Harus Dikelola Secara Bertanggung Jawab dan Transparan


Komitmen pemerintah dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengenai penggunaan setiap rupiah uang rakyat adalah sama. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di acara penyampaian laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat (LHP LKPP) tahun 2019 menegaskan bahwa penggunaan uang rakyat tersebut harus dilakukan secara bertanggung jawab dan transparan.

“Komitmen kita, Bapak/Ibu pimpinan dan anggota BPK serta pemerintah, adalah sama. Setiap rupiah uang rakyat dalam APBN harus digunakan secara bertanggung jawab, dikelola dengan transparan, dan sebesar-besarnya digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujarnya di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 20 Juli 2020.

Selain itu, tak kalah penting, manajemen dan tata kelola anggaran harus dijalankan dengan baik, tepat sasaran, serta dijalankan dengan prosedur yang sederhana dan ringkas melalui proses yang cepat dengan manfaat yang maksimal untuk rakyat.

Di tengah upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19 serta dampak yang ditimbulkannya, kecepatan penggunaan anggaran yang diperoleh dari prosedur yang sederhana dan ringkas tersebut menjadi sangat krusial dan dirasakan manfaatnya.

“Percuma kita memiliki anggaran tetapi anggaran tersebut tidak bisa secara cepat dibelanjakan untuk rakyat padahal rakyat menunggu, rakyat membutuhkan, pada saat perekonomian juga sangat membutuhkan,” ucapnya.

“Sekali lagi, dibutuhkan langkah yang cepat, tepat, efisien, dan tentu saja jangan dilupakan akuntabilitas. Ini penting sekali,” Presiden menambahkan.
Lebih jauh, Kepala Negara juga kembali mengingatkan bahwa saat ini dibutuhkan langkah-langkah luar biasa yang harus ditempuh pemerintah untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.
[https://politikandalan.blogspot.com/2020/07/presiden-jokowi-tiap-rupiah-uang-rakyat.html]
Sumber: Biro Pers Istana Kepresidenan
https://www.facebook.com/1537921806485653/posts/2742004359410719

Tuesday, July 21, 2020

CINTA RAKYAT PADA JOKOWI KALAHKAN AROGANSI MEDIA


Dulu, di era Soeharto, media kita dibungkam, Otoriter, Tak boleh sembarangan memberitakan. Tak boleh ada kritikan, sekalipun itu benar. Tak boleh ada berita negatif tentang pemerintah, sekalipun itu benar  terjadi dan fakta.

Semua media di bawah kendali Soeharto. Suka2 dia. Kegiatan mancing keluarga Presiden jauh lebih penting dari semua berita apapun di dunia saat itu. Dan kegiatan tidak berfaedah tersebut bisa menghentikan breaking news apapun.

Semua media nurut, Tunduk, Yg nggak nurut, atau lalai meloloskan kritik pada pemerintah, langsung dibredel. Ditutup. Atau kantornya diteror dan dihancurkan.

Tidak hanya media, orang biasa pun tak boleh berkomentar negatif. Kalau maksa, besoknya hilang ditelan bumi. Bisa juga ditembak mati atau diculik dan disiksa.

Namun sekarang di era Jokowi, semua berbalik 180 derajat. Presiden bebas dicaci maki. Presiden juga tidak pernah mempersoalkan atau melaporkan pihak2 yg mencaci dan memfitnahnya.

Bahwa ada beberapa orang pembenci Jokowi masuk penjara, umumnya mereka punya kasus lain. Seperti halnya Habib Bahar yg punya kasus menganiaya santri. Jonru yg divonis karena kasus SARA. Dhani ditangkap karena bermasalah dg Banser, ujaran kebencian. [teruskan baca...pencet link bwh.
  [https://politikandalan.blogspot.com/2020/07/cinta-rakyat-pada-jokowi-kalahkan.html]

Sekalipun semua mereka kerap menghina Presiden Jokowi, tapi masuk penjaranya karena kasus lain. Sama seperti Rizieq yg sepanjang tahun menyebarkan provokasi dan ujaran kebencian, tapi kabur ke Arab hanya gara2 selangkangannya Firza.

Selain itu, memasuki periode kedua Jokowi, media jadi lebih ugal2an menyerang pemerintah. Dari mulai clickbait, framing, bahkan hoax.

Media mainstream kita, yg katanya netral itu, kini terjebak politik praktis menyerang pemerintah.

Namun Jokowi tetap tenang atas semua pemberitaan click bait, framing dan hoax yg dilakukan oleh media2 kredibel. Yg selama ini kerap jadi hakim di media sosial, merasa benar sendiri dan netizen selalu salah.

Sampai saat ini, tidak sekecap pun Presiden Jokowi menegur, mengeluhkan atau sekedar menyindir media2 di Indonesia. Padahal yg dilakukan oleh para wartawan sudah melampaui batas. Terang2an menyebar hoax hanya agar bisa menyerang dan menjatuhkan Jokowi.

Tapi meski Presiden diam saja, masyarakat tak mau tinggal diam. Contoh Detikcom, yg ratingnya semula 4 koma sekian, hari ini sudah turun menjadi mungkin kurang 2 koma. Kolom komentar pun penuh dg hujatan dan kekecewaan terhadap detikcom.

Sebelumnya pernah juga Tempo dibuat nyungsep ratingnya gara2 memuat konten provokasi terhadap Presiden. Tidak etis, berlebihan.

Bukan hanya media, Bukalapak juga sempat dibuat nyungsep gara2 Zaky sang founder menyerang Jokowi dg data salah. Dan gara2 ini, Zaky sampai menghadap Presiden dan meminta tolong agar serangan pada Bukalapak bisa dihentikan. Karena bukan ratingnya saja yg nyungsep, tapi transaksinya juga anjlok, terjun bebas.

Saat itu Presiden Jokowi dg kerendahan hatinya, karena tak ingin Bukalapak tumbang, Presiden meminta agar masyarakat berhenti membully. Berhenti menyerang Bukalapak, karena bagaimanapun Bukalapak adalah perusahaan anak negeri yg harus didukung.

Tapi nasi sudah jadi bubur. Meski Zaky sudah minta maaf, tetep saja rating dan bisnis bukalapak terus anjlok. Makian dan kekecewaan masyarakat tidak terbendung.

Saya ingat betul waktu itu sempat ditanya, bagaimana cara menghentikan serangan terhadap Bukalapak? Mengingat kita ikut mengkampanyekan uninstall dan beri rating kecil. Saya jawab tidak bisa. Itu adalah harga kekecewaan yg harus dibayar kontan.

Dari kejadian2 ini, saya merenung. Betapa masyarakat kita sangat mencintai Presiden Indonesia yg sekarang. Masyarakat mudah sekali tersinggung jika Jokowi dijadikan target framing atau hoax. Kekecewaan tersebut bisa terjadi begitu saja, tanpa komando dan bahkan tak bisa dihentikan oleh siapapun. Bahkan meski Jokowi sendiri sudah memaafkan mereka secara terbuka.

Rakyat Indonesia seolah tau kapan harus bertindak. Dan selalu siap bertindak.

Semakin sabar seorang Jokowi, semakin hening dan tak merespon atas serangan media padanya, maka kita semakin solid masyarakat bergerak, tanpa ragu bertindak.

Jokowi, bukan Ketum partai, bukan anak tokoh atau elite. Bukan dari kalangan militer. Tapi hari ini kita semua menjadi saksi, betapa Jokowi sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh rakyat Indonesia. Siapapun yg berani menyenggolnya, akan mendapat respon yg setimpal.
Wassalam..
 [https://politikandalan.blogspot.com/2020/07/cinta-rakyat-pada-jokowi-kalahkan.html]
Alifurrahman.

Monday, July 20, 2020

Jokowi Membuat Sejarah Baru Indonesia


AKAN TERCATAT DALAM SEJARAH BAHWA PRESIDEN JOKOWI...

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia, bahwa dinegara kita ada Presiden yang bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi hanya rakyat biasa yg berasal dari keluarga sederhana, Jokowi bukan ketua partai, Jokowi bukan dari militer, Jokowi hanyalah seorang pengusaha mebel, tetapi Jokowi bisa menjadi Presiden Republik Indonesia 2 periode.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia, bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi memiliki keluarga bahagia, anak istri Presiden Jokowi tidak aji mumpung memanfaatkan jabatan suami/bapaknya utk menimbun harta, dimana anak2nya usaha sendiri dari bawah, Presiden Jokowi anti KKN, bersih.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia, bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi adalah Presiden pelayan rakyat yg sederhana yg tdk ada jarak dgn rakyatnya, dimana blusukan menjadi cirinya, blusukan utk melihat langsung pembangunan dan bertemu dgn rakyatnya.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia, bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi adalah Presiden pemberani dan tegas, dibilang krempeng dan plonga plongo teryata paling berani melawan koruptor dan para mafia negeri ini dan inilah salah satu mengapa Presiden Jokowi sgt dibenci.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa ini, bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi adalah Presiden yg cerdas, visioner, beradab, sabar dan tenang dan tidak cengeng, tidak emosional meskipun ribuan hoax, fitnah dan hinaan menghantam.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa ini, bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi adalah Presiden yg banyak disebarkan hoax dan fitnah, dihina, dihujat, dicaci maki dan paling dibenci, tetapi Presiden Jokowi adalah Presiden yg paling banyak berprestasi, kerja nyata untuk membangun negeri ini, banyak proyek yg mangkrak diera sebelumnya diselesaikan Presiden Jokowi, ini adalah fakta dan bukan sekedar memuji atau ilusi.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi adalah beragama islam sejati, tetapi Presiden Jokowi difitnah disebarkan hoax bukan islam, tidak pro islam, fitnah busuk dari lawan politiknya, fitnah busuk dari para pendengki dan pembenci, fitnah busuk dari masyarakat kadrun.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi bertahun2 disebarkan hoax dan fitnah PKI, aseng asing, dll, serta demo2 oleh kaum kampret/kadrun, Presiden Jokowi bertahun2 disebarkan hoax dan fitnah, ingin dijatuhkan oleh bangsanya sendiri, yaitu masyarakat kampret/kadrun, tetapi selalu gagal dan tidak pernah berhasil.

Akan tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia bahwa dinegara kita ada Presiden yg bernama Ir.H.Joko Widodo yg akrab dipanggil Jokowi, bahwa Presiden Jokowi mempunyai banyak pendukung yg setia yg selalu membelanya, yg tdk kenal lelah melawan masyarakat kadrun, melawan hoax dan fitnah, ikhlas dan tdk dibayar sepeserpun demi Jokowi orang baik, demi Indonesia.

Tetap percaya,
Tetap dukung,
Presiden Jokowi.

SALAM DAMAI.
ROF SIN.
🇲🇨💙🙏💚🇲🇨

Thursday, May 16, 2019

JAYALAH NEGERIKU... NKRI HARGA MATI !!



Hari ini Menteri Keuangan dan BI mengadakan raker dengan DPR. Tadinya DPR sudah siap menyerang dengan issue kurs melemah. Tetapi setelah dijelaskan oleh Sri Mulyani I dengan data yg ada, akhirnya DPR menyetujui semua asumsi RAPBN tahun 2019. Apa yg menarik dari Raker, seakan raker ini puncak anti klimaks fakta lawan hoax. Berita issue negatif bahwa Pemerintah lemah karena kurs melemah terbantahkan sudah. Bahwa berdasarkan asumsi APBN 2018, nilai tukar Rupiah terhadap dolar berada pada Rp13.400 / USD. Kalau dihitung rata2 tahunan Januari sampai September 2018 rata2 kurs di 13.977 / USD.

Artinya asumsi meleset sebesar Rp 577 / USD lebih tinggi. Tetapi mengapa tidak sampai APBN direvisi ? Karena pelemahan kurs itu tidak sampai membuat APBN tekor. Malah berdasarkan hitungan, APBN kelebihan pendapatan atas pelemahan kurs tersebut. SMI mengatakan bahwa setiap pelemahan atau depresiasi Rp 100 / USD maka ada kenaikan penerimaan Rp 4,7 trilun dan belanja negara naik Rp 3,1 triliun.
Hitunglah kalau pelemahan sebesar Rp 577 per USD. Lumayan surplus APBN. Makanya tahun ini neraca primer kita surplus.
Artinya ini pertama kali sejak 2013 APBN kita sehat lahir batin.

Mengapa ?

Karena pendapatan dikurangi belanja mencatat surplus.

Ternyata pelemahan rupiah memang karena terjadinya arus keluar dana jangka pendek tahun 2018 akibat bukan karena kebijakan suku bunga The Fed tetapi faktor perang dagang. Karena serangan suku bunga The Fed tahun 2016 dan 2017 sudah ada namun capital inflow tinggi sehingga Defisit CAD dapat ditutupi dari capital inflow.
Tahun 2018 ini perang dagang menekan CAD dan yg pada waktu bersamaan terjadi capital Outflow. Makanya SMI menetapkan Kurs tahun 2019 pada APBN adalah 14.400.
Inilah kurs rata2 yg realitis dalam kondisi terjadi capital Outflow akibat kebijakan suku bunga The Fed dan perang dagang.

Dampaknya ? APBN akan semakin bergantung kepada pembiayaan rupiah. Tentu ini semakin sehat, APBN semakin mandiri.
Indonesia akan mengefektifkan Bilateral Swaph Agreement (BSA) atau biasa disebut juga Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA). Skema ini adalah perjanjian kedua negara untuk transaksi tapi tidak menggunakan mata uang dollar, bisa menggunakan mata uang rupiah. Udah tiga negara yg sudah approved seperti Jepang, Korea dan China. Kalau tiga negara maju ini aja mau, apalagi negara berkembang. Selanjutnya Good Bye US Dollar.

MARI KITA DUKUNG PEMERINTAH YG TERUS BEKERJA KERAS DAN CERDAS UTK MEMAJUKAN NEGERI INI...

BILA ANDA TIDAK DAPAT MEMBANTU SECARA LANGSUNG, MINIMAL DAPAT MENDUKUNG DENGAN TIDAK IKUT MENYEBARKAN BERITA HOAX TENTANG PELEMAHAN RUPIAH... SEBARKANLAH INFO INI KESEMUA KONTAK SERTA GROUP WA ANDA

JAYALAH NEGERIKU...
NKRI HARGA MATI !!
https://politikandalan.blogspot.com/2019/05/jayalah-negeriku-nkri-harga-mati.html

Thursday, May 9, 2019

KITA BANGGA JOKOWI MENDUNIA



KITA BANGGA JOKOWI MENDUNIA

Presiden Joko Widodo - Panglima Tertinggi RI, terhitung mulai tanggal 1 Mei 2019 menjadi Presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebagai Bangsa Indonesia, kita semua bangga Presiden Jokowi Mendunia.

• Presiden Jokowi menggunakan kendaraan tempur untuk PBB/UN (United Nations) hasil produksi anak bangsa sendiri (PT. Pindad/BUMN).

• Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, terharu mendengar DK-PBB memutuskan Indonesia memimpin lembaga dunia tersebut.

(Shared by SIW: 06-05-2019)


Saturday, May 4, 2019

Presiden Tinjau Pabrik Sepatu dan Makan Siang Bersama Pekerja Pabrik


Presiden Tinjau Pabrik Sepatu dan Makan Siang Bersama Pekerja Pabrik

Presiden Joko Widodo pada siang ini, Selasa, 30 April 2019 meninjau sebuah pabrik sepatu di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pabrik yang dikunjungi Presiden kali ini adalah pabrik milik PT KMK Global Sports.

Presiden tiba di pabrik pada pukul 11.00 WIB dengan didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.

Pada kesempatan tersebut, Presiden berkeliling pabrik dan juga menyapa para pekerja yang sedang beraktivitas. Melihat kedatangan Kepala Negara, para pekerja menyambutnya dengan antusias. Beberapa menghampiri Presiden untuk bersalaman dan berswafoto.

Usai meninjau pabrik selama satu jam, Presiden kemudian berjalan menuju kantin PT KMK untuk bersantap siang bersama para pekerja. Presiden tampak duduk bersama puluhan buruh di sebuah meja makan panjang. Menu yang disantap Kepala Negara pun sama dengan yang disantap para pekerja, yakni nasi putih, sayur sop, tempe goreng, telur rebus, dan buah salak.

"Ya makan siang tadi kan ada tempe, telur, sayur. Ya saya kira secara gizi dan nutrisi untuk saya sudah sangat bagus," ujar Presiden kepada para jurnalis seusai santap siang.

Kepada para jurnalis, Presiden mengaku banyak berdialog dengan para pekerja selama peninjauan, antara lain mengenai sudah berapa lama para pekerja tersebut bekerja di pabrik itu dan mengenai kesejahteraan mereka. Dari obrolan tersebut, beberapa pekerja mengaku sudah lama bekerja di pabrik, antara 15 sampai 23 tahun.

"Artinya menurut saya atmosfer lingkungan yang ada di PT KMK ini saya kira memberikan sebuah atmosfer yang baik, lingkungan yang baik, pada karyawan. Ada kliniknya, saya kira sangat bagus," ungkapnya.

Presiden berpandangan bahwa hal yang paling penting untuk dilakukan adalah meningkatkan produktivitas lewat peningkatan kemampuan para pekerja. Karena menurutnya, produktivitas para pekerja itu berpengaruh terhadap produksi pabrik.

"Yang paling penting kita ini meningkatkan produktivitas lewat reskilling, upskilling, sehingga kalau sudah produktif, perusahaan itu menggaji lebih tinggi itu mampu. Karena produktivitas itu juga menyangkut produksi berapa yang dihasilkan. Kalau dihasilkannya naik saya kira gajinya dinaikkan tidak masalah," paparnya.

Di penghujung keterangannya, Presiden pun berharap perayaan hari Buruh atau May Day yang jatuh pada 1 Mei esok hari bisa berjalan dengan baik, penuh kegembiraan, dan kondusif.


Tangerang, 30 April 2019
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

Bey Machmudin

Tuesday, April 2, 2019

INDONESIA KEMBALI MEMENANGKAN DUA TAMBANG ASING



Waow.......
INDONESIA KEMBALI MEMENANGKAN DUA TAMBANG ASING, PERUSAHAAN (INGGRIS & AUSTRALIA).
*Ijin tambang-nya palsu....!!!
*Siapa yang bikinin ijinnya...???

Menang Gugatan Lawan Perusahaan Inggris & Australia, RI Selamatkan Rp 18 T

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) memenangkan gugatan arbitrase internasional yang dilayangkan dua perusahaan tambang asing, Churchill Mining Plc dari Inggris dan Planet Mining Pty Ltd dari Australia. Dengan begitu, pemerintah RI telah menyelamatkan dana sebesar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18 triliun.

Putusan tersebut telah dikeluarkan oleh Komite Pusat Internasional Penyelesaian Perselisihan Investasi atau International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID) di Washington DC, Amerika Serikat pada 18 Maret 2019. ICSID menolak semua permohonan annulment of the award atau permohonan pembatalan putusan yang diajukan oleh para penggugat.

"Kemenangan yang diperoleh pemerintah Indonesia dalam forum ICSID ini bersifat final, berkekuatan hukum tetap, sehingga tidak ada lagi upaya hukum lain yang dapat dilakukan oleh para penggugat," ujar Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly di kantornya, Jakarta, Senin (25/3).

Kasus bermula saat para penggugat menuduh pemerintah Indonesia dalam hal ini Bupati Kutai Timur melanggar perjanjian bilateral investasi (BIT) RI-UK dan RI-Australia. Pelanggaran dimaksud adalah melakukan ekspropriasi tidak langsung dan prinsip perlakuan adil dan seimbang melalui pencabutan Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan Eksploitasi (KP/IUP Eksploitasi) anak perusahaan para penggugat (empat perusahaan Grup Ridlatama) seluas sekitar 350 ribu meter persegi, di Kecamatan Busang pada 4 Mei 2010.

Para penggugat mengklaim bahwa pelanggaran tersebut telah menimbulkan kerugian terhadap investasinya di Indonesia, dan mengajukan gugatan sebesar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18 triliun.

Gugatan tersebut sejatinya telah dimentahkan Tribunal ICSID pada 6 Desember 2016. Tribunal yang terdiri dari Gabrielle Kaufmann-Kohler, Michael Hwang SC, dan Albert Jan van den Berg menolak semua klaim yang diajukan penggugat terhadap Indonesia. Tribunal ICSID saat itu juga mengabulkan klaim Indonesia untuk mendapatkan penggantian biaya berperkara (award on costs) sebesar USD 9,4 juta.

Tribunal ICSID menerima semua argumen dan bukti yang diajukan pemerintah Indonesia yang membuktikan adanya pemalsuan dokumen oleh para penggugat. Setidaknya ada 34 dokumen palsu yang diajukan para penggugat pada proses persidangan tersebut.

"Tribunal ICSID sepakat dengan argumentasi pemerintah Indonesia bahwa, investasi yang bertentangan dengan hukum tidak pantas mendapatkan perlindungan dalam hukum internasional," tutur Yasonna.

Kemenangan Final

Tak terima dengan keputusan tersebut, dua perusahaan tambang asing asal Inggris dan Australia itu kembali mengajukan permohonan pembatalan putusan (annulment of the award) berdasarkan Pasal 52 Konvensi ICSID.

Argumentasi yang diajukan para enggugat adalah, bahwa Tribunal ICSID dianggap telah melangkahi kewenangan (ultra vires), telah terjadi penyimpangan yang serius dari aturan prosedur yang mendasar, dan putusan dianggap gagal menyatakan alasan yang menjadi dasar putusan.

Namun akhirnya setelah melalui perjuangan panjang, Komite ICSID pada 18 Maret 2019 menegaskan kemenangan Indonesia melalui sebuah putusan yang final dan berkekuatan hukum tetap (Decision on Annulment).

"Perlu digarisbawahi bahwa kemenangan ini adalah prestasi luar biasa bagi pemerintah Indonesia yang dicapai melalui koordinasi, dukungan, dan kerjasama dari instansi-instansi terkait," ucap Yasonna.

Dengan kemenangan tersebut, maka pemerintah Indonesia terhindar dari klaim sebesar USD 1,3 miliar atau sekitar Rp 18 triliun. Selain itu, penggantian biaya perkara sebesar USD 9,4 juta merupakan yang terbesar yang pernah diputus Tribunal ICSID.

Putusan tersebut tercatat sebagai kemenangan yang pertama yang dicapai pemerintah Indonesia di Forum ICSID di Washington DC, Amerika Serikat. Kemenangan tersebut bukti bahwa pemerintah Indonesia membuat perlakuan yang seimbang dan adil terhadap investor asing.

"Dan juga bukti bahwa pemerintah Indonesia memiliki kedaulatan dalam pengelolaan di bidang pertambangan," kata Yasonna menandaskan.

Reporter: Nafiysul Qodar

Sumber: Liputan6.com

https://m.merdeka.com/peristiwa/menang-gugatan-lawan-perusahaan-inggris-australia-ri-selamatkan-rp-18-t.html

Ayo......
Sikat habis para pencipta ISIS itu...!!!

Pak Jokowi harus sekali lagi, untuk menyelesaikan semuanya.....🙏🙏🙏
Majulah Negri-ku.......🇮🇩🇮🇩🇮🇩
*M E R D E K A........💪💪

KUTIPAN DARI KAGAMA ANALISIS PETER F. GONTHA BAHWA MASALAH UTANG INDONESIA



Wahai teman2 patriot Indonesia, yuk kita viralkan sebanyak mungkin artikel berikut ini... banyak sekali rakyat kecil termakan isu bahwa Jokowi membuat Indonesia ketiban utang.
Salam 👍 Tuhan memberkati. 🙏

“KUTIPAN DARI KAGAMA ANALISIS PETER F. GONTHA BAHWA UTANG JOKOWI HANYA RP. 16 T. DALAM 4 TAHUN PEMERINTAHANNYA"

Salah satu tuduhan haters yang tersebar di medsos adalah Jokowi membuat Indonesia ketiban utang raksasa. Bayangkan, utang Indonesia mencapai Rp.5000 Triliun (5000 T). Buaanyaaak sekali, bagaimana bisa membayarnya.?!

Doni – sopir Grabcar – di Bekasi, termakan isu itu. Ia memaki-maki Jokowi melalui medsos, seorang advokat di Cikampek, Elyasa SH, mengumbar kebencian terhadap Jokowi dengan menulis utang negara 5000 T tadi. Tohir, seorang da’i di Lampung – teman Elyasa di Yogya – melakukan hal sama. Indonesia, menurutnya, akan bangkrut di tangan Jokowi karena utang yang sundul langit.

Benarkah demikian.?!

Peter F Gontha, pengusaha sukses – pendiri RCTI, SCTV, Berita Satu, Indovision, dan First Media – menyodorkan data dan fakta bahwa Indonesia di era Jokowi tidak akan bangkrut bahkan akan melejit perekonomiannya, karena Jokowi bukan penumpuk utang. Malah, dialah presiden yang menurunkan utang Indonesia.

Gontha, di awal tulisannya, menyebutkan: Di dunia ini, ada tiga negara yang terancam bangkrut pada tahun 2018 karena krisis moneter. Yaitu Turki, Venezuela, dan Malaysia.

Seperti dilansir Reuters, Menteri Keuangan Malaysia Lim Guang Eng menjelaskan, total utang Malaysia mencapai 1.087 triliun ringgit (sekitar Rp3.500 T) pada 31 Desember 2017. Konon, utang tersebut berhilir pada kasus mega korupsi mantan Perdana Menterinya (PM) Najib Razak beserta istrinya.

Nasib perekonomian Negeri Jiran pun di ujung tanduk. Warga Malaysia membuat gerakan aksi melunasi utang dengan cara iuran atau patungan. Ini dilakukan melalui sebuah situs crowdfunding. Di samping itu, PM Mahathir Mohamad memotong gaji para Menteri dan anggota parlemen seluruh negara bagian sebesar 10% untuk mengurangi utang yang mencapai 1.087 T Ringgit itu.

Betul. Utang Indonesia lebih besar dari Malaysia. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pada akhir April 2018, jumlah utang luar negeri (ULN) berada di angka 356,9 Miliar USD. Sekitar Rp 5.000 T.

Pertanyaannya: Kenapa Malaysia terancam bangkrut, sementara Indonesia tidak.?! Demikian pertanyaan Gontha. Pria yang mendapat julukan “Rupert Murdoch” Indonesia (karena memiliki media massa) itu, menjawab sendiri pertanyaannya.

Menurut Gontha – hal itu terjelaskan dari rasio utang negara terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Utang Malaysia memang hanya Rp 3.500 triliun. Tapi rasionya terhadap PDB lebih dari 60%. Sebaliknya Indonesia, meski berutang hingga Rp 5.000 T, namun rasio utangnya terhadap PDB hanya 29%.

“Dengan rasio utang yang lebih dari 60% PDB, Malaysia akan sulit membayar cicilan utangnya. Hal ini akan membawa efek berantai kondisi moneter Malaysia,” tulis mantan akuntan di City Bank New York itu.

Tahun-tahun sebelumnya Malaysia jarang sekali punya utang lebih dari 300 Miliar Ringgit. Utang yang mencapai 1.087 Triliun Ringgit itu terjadi akibat dugaan kasus korupsi di 1MDB (1 Malaysia Development Berhad). 1MDB adalah semacam BUMN yang didirikan mantan PM Najib Razak untuk menghimpun dana pembiayaan proyek infrastruktur Malaysia.

Turki nyaris bangkrut karena pemborosan dan salah kalkulasi, sedangkan Venezuela bangkrut karena dulu, di zaman Hugo Chavez terlalu menina-bobokan rakyatnya dengan subsidi macam-macam yang berasal dari petro dolar.

Akibatnya, ketika harga minyak jatuh, negeri pun koleps. Keuangan negara ambles. Rakyat marah karena harga-harga melejit. Dunia internasional tak mempercayainya lagi.

Indonesia Hebat..!!

Tulis Gontha: Ada yang salah dari kritik oposisi terhadap utang pemerintah. Mengapa? Karena cerita balutan utang yang dikritik oposisi hanya menekankan kata "utangnya saja". Tanpa penjelasan komprehensif. Oposisi hanya mengkritik sisi kritisnya, sedangkan sisi prospeknya disembunyikan.

Soal utang negara, tulis Gontha, sepanjang pemerintahan Jokowi tercatat sekitar Rp 1.644,22 T. Bila utang Era Jokowi tadi ditambah dengan utang Era SBY (sampai tahun 2014 sebesar Rp 2.608,8 T), memang jumlahnya besar sekali. Per-Juli 2018, tercatat 4.253,02 T.

So, utang Jokowi hanya Rp 1.644,22 T. Tapi oposisi mengangkatnya menjadi Rp.5000 T. Padahal, jika cermat itung-itungannya, utang Jokowi jauh lebih kecil dibanding utang SBY.

Pertanyaan berikutnya – tulis Gontha -- manfaat apa yang dirasakan rakyat dari utang Era Jokowi.?!

Jawabnya adalah :

Pembangunan I infrastruktur secara massif di seluruh Indonesia! Mulai infrastruktur air, pertanian, listrik, BBM (satu harga), dan jalan raya. Semua wilayah terisolasi dibuka. Jokowi membuka gerbang konektivitas seluruh nusantara. Mulai dari wilayah terpencil, termasuk perbatasan (dengan negara lain), dan wilayah terdepan di pulau-pulau kecil di tengah Samudera Hindia dan Pasifik.

Tak hanya itu. Ada yang luput dari perhatian publik. Jokowi selain menambah utang, juga membayar utang yang jumlahnya cukup besar.

Lihat data :

Total utang jatuh tempo dari 2014 (Era SBY) hingga 2018 (Era Jokowi) yang dibayar pemerintah mencapai Rp.1.628 T. Utang yang dibayar ini merupakan pinjaman dan surat berharga negara (SBN).

Pada tahun 2014 :

- Misalnya Pemerintahan Jokowi membayar utang jatuh tempo Rp.237 T.

- Tahun 2015 sebesar Rp.226,26 T.

- Tahun 2016 sejumlah Rp.322,55 T.

- Sedangkan tahun 2017 sebesar Rp 350,22 T.

- Bahkan tahun 2018 di tengah isu miring, Jokowi membayar utang senilai Rp 492,29 T.

Jokowi berutang Rp 1.644 T, tapi mampu membayar utang Rp 1.628 T. Artinya, utang Jokowi sejatinya cuma Rp 16 T dalam 4 tahun kepemimpinannya.

Bandingkan dengan utang tinggalan SBY selama 10 tahun yang mencapai Rp.2.608.8 Triliun.

Kenapa Era SBY utangnya demikian besar.?!

Karena untuk menyubsidi BBM Rp.300 Triliun/tahun. Belum lagi rente yang dicatut broker minyak Petral di Singapura. Kedua kanker tersebut telah dipotong Jokowi.

Gontha – akuntan handal lulusan Praehap Institute di Belanda itu bertanya, pakah hal itu bisa disebut gali lubang tutup lubang.?!

No. Hanya pebisnis anak papi dan mami yang menyatakan pemerintah berutang untuk gali lubang tutup lubang – tulis mantan Vice Presiden American Express Bank Asia yang mulai berbisnis dari bawah itu.

Jokowi, sebelum jadi presiden adalah pengusaha handal. Ia bukan pengusaha rente. Bukan pengusaha Papa minta saham.

Hidup dalam berbisnis, tulis Gontha, perlu modal. Dan modal didapat dari utang. Dengan berutang, pelaku bisnis bisa membeli aset, atau alat penggerak usaha. Hasilnya bisa untuk membayar utang.

Lihat driver gojek. Awalnya berutang untuk beli motor. Motor itu untuk ojek online (ojol). Pendapatannya dari ojol bersih, katakan antara Rp.5 - 8 juta sebulan. Ia bisa menghidupi anak istrinya dan melunasi cicilannya. Motor pun kemudian jadi aset sang driver.

Itu pula yang dilakukan negara. Asal kalkulasinya cermat, utang itu akan terbayar dan negara punya aset. Hebatnya lagi, tidak seperti motor yang nilai intrinsiknya terus turun dari tahun ke tahun. Jalan tol, pelabuhan, bendungan, dan bandara nilai intrinsiknya makin lama makin mahal. Negara pun berlimpah aset berharga. Kaya!

Jokowi selama 4 tahun mampu membayar utang Rp.1.628 Triliun. Jokowi berjanji tidak akan menambah utang lagi, khususnya utang luar negeri berbasis USD. Jokowi juga menginginkan semua pembangunan infrastruktur rampung secepatnya. Artinya, infrastruktur tersebut segera menghasilkan uang.

Kalau dalam 4 tahun Jokowi bisa membayar Rp 1.628 triliun. Lalu setiap tahunnya pendapatan negara meningkat karena infrastruktur yang dibangunnya telah menghasilkan uang, maka besar kemungkinan Indonesia bisa membayar utang lebih besar dari angka jatuh tempo sebelumnya.

Bila itu terjadi, tulis Gontha (akuntan kaliber internasional), sekitar 10 tahun lagi, Indonesia akan bebas utang. Wow..!! Bila tercapai, Indonesia akan tumbuh menjadi negara kuat dan makmur.

Semoga bermanfaat bagi orang-orang yang picik pikirannya, Aamiin YRA 🙏🤗. Merdeka! 🇮🇩

Sunday, March 31, 2019

Selalu teriak asing tapi ternyata sekeluarga penjilat dan antek USA



••>Tulisan Jenderal Seangkatan Dengan Prabwo<••

Lucunya negeri ini...
ada anak penghianat teriak nasionalis...

Ada anak pengkudeta proklamator (Ir.Soekarno-Presiden RI Pertama) tapi sekarang kampanye dengan dandanan menyerupai Soekarno.. kok Gak malu..?!

Kalau memang golonganmu menganggap Soekarno tidak pantas memimpin kenapa harus bohongi diri sendiri meniru nya..?

Selalu teriak asing tapi ternyata sekeluarga penjilat dan antek USA..

Mau membantah gimana pun, sayangnya rekam digital gak bisa bohong.. teriak TNI tapi nyatanya pecatan TNI..

Teriak keadilan... hallooo..?
Bagaimana kabar anak bangsa yg kamu bunuh sampai sekarang gak ada kejelasan kasusnya..?

 Suka pakai atribut TNI.. masih gak malu juga..!?

Teriak rasis China... menyebar isu sara...
Kamu gak punya kaca ..? Lalu kamu anak siapa..?

Selalu teriak orang lain PKI tidak Pro NKRI tidak pro Rakyat... Haaloooo...!?

Kamu pikir orang jaman sekarang gak melek sejarah..?

Kamu pikir sejarah palsu doktrinan Soeharto masih berlaku..?

Sekarang orang sudah pintar gak bisa dibodohi dengan sejarah palsu orde baru/NWO (new world order)

Hmmm..... baca sejarah dulu aahh..

Bapakmu adalah tokoh besar yang membentuk PRRI-PERMESTA, gerakan pemberontak buatan bapakmu dan teman-temannya (Letkol Ahmad Husein, Mayor Eddy Gagola, Kolonel Alexander Evert Kawilarang, kolonel D.J Somba, Kapten Wim Najoan, Mayor Dolf Runturambi, Letkol Ventje Sumual) yang beragenda mengkudeta Presiden Soekarno...

Dibentuk di Sungai Dareh, Sumatra Barat, Januari 1958.
Dengan cara apa mengkudeta pemerintahan..?
dg cara ciptakan pemerintahan tandingan dan menciptakan chaos di Indonesia berawal di akhir thn 50an (1958) sampai awal 60an (1961)..

Bapakmu merupakan figur utama yang mengendalikan dan mengorganisir pasokan kebutuhan pemberontakan dari Amerika Serikat.

Semua persenjataan serta alat komunikasi modern disalurkan kepada gerombolan pemberontak melalui Singapura.

Walau kudeta tdk berhasil tetapi situasi "panas" tetap terjadi setelah 1961 yang berlanjut dg chaos 1965-1966..

Karena apa..? Kenapa begitu ngotot melengserkan Presiden Soekarno..?

Karena Soekarno tidak pernah menyetujui kontrak karya freeport dari USA untuk eksplorasi Papua

Dengan agenda makar, kudeta, lalu Kalian ciptakan chaos, kalian naikkan isu komunis yang berujung lengsernya Soekarno dan dengan di rekayasanya SUPERSEMAR (11 Maret1966), sejak saat itu Suharto menjadi orang pertama pengambil keputusan negara menggantikan Soekarno dan dengan bangganya dia menandatangani kontrak karya 1 (pertama) Freeport pada tahun 1967

Saat Soekarno telah lengser, dan saat pion Asing telah berada di pucuk pemerintahan negeri ini..(Soeharto) bapakmu baru berani pulang indonesia (29-Mei-1968) setelah sebelumnya sempat lari -/+10 tahun ke LN karena kudeta pertama (PRRI) tidak berhasil.

Dan karena bapakmu juga sempat terlibat kasus korupsi besar pada era kepemimpinan Presiden Ir. Soekarno (saat menjadi menteri 1955-1956)

Dengan istimewa bapakmu dirayu dan dijemput dari Bangkok.. oleh Adam Malik yg diutus langsung oleh Suharto..

Gak heran kalau bapakmu langsung diangkat jadi menteri di kabinet Suharto (Juni 1968)

Yang pada akhirnya dengan kedekatan itu karna persamaan visi anti Indonesia maju... persamaan mental korup bapakmu nanti besanan juga dengan Soharto..
Yang artinya kamu jadi menantu presiden.

Lalu... terciptalah dinasti korup selama berpuluh puluh tahun... terwujudlah cita cita NWO menguasai berbagai sumber daya alam negeri ini...

Tapi namanya kejahatan gak akan bisa selamanya berkuasa/menang.

Jaman semakin modern.. masyarakat semakin pintar...

Masyarakat telah bosan dengan kepalsuan.. Lengserlah mertuamu dari pucuk pimpinan negri ini...

Akhirnya kamu dipecat juga khan dari TNI... berbagai kasus mengikuti...

Dan..... kamu pun lari..!
Padahal pada masa kekuasaan Soeharto dengan status sebagai menantu presiden sangat memuluskan karir militermu..

Boleh dikatakan, sebenarnya Kamu hanyalah anak manja yang mendompleng kekuasaan mertuamu

Karena kalau bukan menantu presiden, mana bisa setahun naik pangkat 3 kali.... padahal indisipliner setiap saat kamu lakukan.. Itu jadi dimaklumi karena kamu menantu presiden... (rekam digital pernyataan atasanmu gak bisa hilang)

Naah.. sekarang seakan ingin balas dendam kepada rakyat... kamu mencalonkan beberapa kali sebagai pemimpin negeri....
Tapi.. semua tahu.. tidak segampang itu...

Langkahmu basi... caramu kuno... langkah2 mu mulai terlihat sama dengan bapakmu dan mertuamu... kamu mau menguasai negri ini... membodohkan lagi kami.. disaat negeri ini sudah mulai membangun peradaban maju.. Saat negeri ini semakin disegani negara lain.. saat negeri ini sudah ingin mandiri..

Kamu, kalian antek kaki tangan NWO... Tidak akan senang dengan semua kemajuan negri ini...
Kalian perlahan tetapi bergerilya mulai menggiring opini... kalian ciptakan isu agama... isu ras... menaikkan lagi Isu PKI...

Tidak cukup itu saja...
Karena saat ini pemerintah sedang giat membangun Indonesia tercinta
, pemerintah saat ini sedang mewujudkan sila ke 5 dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan cara:
1. Bayar ganti rugi korban LAPINDO.

2. IKAN Melimpah karena Kapal-kapal  Pencuri ikan ditenggelamkan oleh bu SUSI PUDJIASTUTI.

3. SINGAPURA Semakin "Segan" Kepada INDONESIA karena kebijakan TAX AMNESTI.

4. Pulau NATUNA sudah direbut oleh JOKOWI dari tangan CHINA.

5. Saham FREEPORT 51% untuk INDONESIA.

6. Mafia PETRAL yang merugikan negara bubar di tangani JOKOWI.

7. Bencana KABUT ASAP sudah berhasil diminimalisir nyaris tidak ada lagi.

8. INDONESIA jadi anggota OTDC karena PDB diatas 1T.

9. BBM satu harga seluruh INDONESIA di realisasikan.

10. SERTIFIKAT TANAH untuk rakyat miskin.

11. Dana desa, KIP, KIS untuk rakyat.

12. Listrik sudah menyala di desa terpencil

13. Jalan TRANS PAPUA di selesaikan.

14. Jalan TRANS SUMATRA dan jalan yang mnghubungkan antar provinsi sedang dalam proses penyelesaian.

15. Listrik tenaga angin di SIDRAP.

16. IRIGASI, BENDUNGAN, EMBUN dibangun untuk mengairi sawah pertanian agar bisa panen 3x setahun. ( menuju swasembada pangan)

17. Pembangunan 10 JEMBATAN GANTUNG di BANTEN sudah selesai.

18. Pembangunan 32 JEMBATAN GANTUNG sedang dalam penyelesaian.

19. Bandara KERTAJATI selesai ditangan JOKOWI sehingga menggerakan ekonomi rakyat.

20. Pelabuhan TANJUNG PRIOK sekarang bisa untuk transit kapal besar sehingga tidak perlu transit di Singapura.

21. Pemerintahan pak JOKOWI sudah bisa Mencicil utang rezim SBY 1600 T.

22. Hari SANTRI nasional di berlakukan

23. Proyek proyek mangkrak dibereskan

24. HTI pencinta KHILAFA di bubarkan

25. GOOGLE bayar pajak di wajibkan

26. Bandar NARKOBA nyawanya dihilangkan

27. Pengemplang pajak dipaksa ikut aturan

28. TEAM CYBER pungli di berdayakan

29. OTT gencar dimana mana

30. BLOK ROKAN dan BLOK MAHAKAM direbut kembali

31. OPM kembali kepangkuan ibu pertiwi

32. Pabrik gula terbesar di lampung

33. 15 bandara baru disiapkan

34. Jalan tol 5000 km diselesaikan 3,5th berjalan

35. PLBN mega di setiap perbatasan

36. Dunia mengakui kemajuan REPUBLIK
INDONESIA

37. Atlit Berprestasi Diperhatikan dengan Memberikan Bonus sebelum "Keringat Kering".

39. Bagi Pasien Cuci Darah, Operasi Jantung yang masuk Program BPJS gratis.

40. Anggaran Dana Desa.  program dana desa telah berhasil membangun jalan desa di seluruh pelosok Indonesia sampai 121.709 kilometer. Belum pernah ada dalam sejarah di Indonesia.

Dan Masih banyak lagi prestasi presiden Jokowi.

So what gitu loh...?

✍🏻 Share ini berulang-ulang agar tidak buta dan tuli lagi bagi mereka yang nyinyir ✊🏻✊🏻

Tuesday, March 26, 2019

Keberadaan MRT menjadi tonggak dari kota yang modern.


Silvia Halim, Wanita Besi di Balik MRT

Oleh: Denny Siregar*

Mass Rapid Trans atau MRT baru saja diresmikan Jokowi hari Minggu kemarin.

Keberadaan MRT menjadi tonggak dari kota yang modern. Kota modern bukan kota dengan kendaraan pribadi di mana-mana, tetapi justru ketika transportasi publik menguasai wilayah.

Tapi, di balik gegap gempita sambutan masyarakat terhadap peresmian MRT, tahukah Anda siapa yang bertanggung jawab terhadap seluruh konstruksi MRT?

Ternyata dia seorang wanita. Namanya, Silvia Halim.

Silvia adalah lulusan teknik sipil di Nanyang Technological University, Singapura. Sesudah lulus, ia langsung bekerja di Singapura membangun infrastruktur di sana selama 12 tahun. "Saya sebenarnya anti ke Jakarta, karena macetnya minta ampun," begitu katanya.

Tapi takdir membawanya ke jalan lain. Konon menurut cerita, ia didatangi Ahok dan diminta untuk kembali ke Indonesia dan membangun MRT untuk Jakarta. Mendengar pemerintahan negeri ini sekarang ada di tangan pemimpin yang berbeda, Silvia langsung menerima dan mengepak barangnya untuk pulang ke Indonesia. Tentu ia melewati proses interview dan urusan formal lainnya.

Kepada mereka-mereka yang pulang untuk membangun bangsa, kita harus angkat secangkir kopi setinggi-tingginya.

Jelas, gajinya tidak seheboh waktu di Singapura. Tapi bukan itu yang membuatnya mau pulang. "Saya telah melayani Singapura selama 12 tahun. Kini saatnya saya membantu negara sendiri," begitu kata Silvia saat ditanya ngapain dia pulang dan merelakan gaji besar di negeri orang.

Di Indonesia, Silvia menjabat Direktur Konstruksi MRT dan membawahi puluhan orang pekerja yang semuanya laki-laki. Dia wanita sendiri. Tapi dia tidak canggung karena sudah terbiasa.

Membaca cerita tentang Silvia Halim, saya seperti membaca kisah Bu Sri Mulyani.

Bu Sri Mulyani ketika menjadi pejabat Bank Dunia bertemu Jokowi yang memintanya untuk menjadi Menteri. Sri Mulyani tidak mampu menolak demi negaranya. Akhirnya ia harus meninggalkan pekerjaan dengan gaji aduhai demi membangun negeri sendiri.

Banyak orang Indonesia yang belajar di luar negeri pulang kembali untuk membangun Indonesia. Mereka sudah percaya bahwa di tangan pemimpin yang benar, negeri ini akan berjaya. Dan mereka tidak ingin tertinggal untuk menjadi bagian dari sejarah.

Kepada mereka-mereka yang pulang untuk membangun bangsa, kita harus angkat secangkir kopi setinggi-tingginya.

*Denny Siregar penulis buku Tuhan dalam Secangkir kopi

Sunday, March 10, 2019

Ayah Angkat Jokowi: Kalau Tak Pilih Anak Saya Enggak Apa-apa, tapi Jangan Difitnah

Ayah angkat Presiden Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina (73), mengatakan, fitnah yang ditujukan kepada Jokowi adalah tindakan tidak beradab dan menghasut. "Kalau enggak pilih anak angkat saya (Jokowi) enggak apa-apa, tapi jangan difitnah," kata Nurdin Aman Tursina, saat menerima kunjungan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, di kediamannya, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu (9/3/2019), seperti dikutip Antara. Menurut Nurdin, pihak yang memfitnah Jokowi sebagai anti-Islam adalah tidak mengenal Jokowi sesungguhnya.


Ia menyatakan, Jokowi yang tinggal dan bekerja di Bener Meriah (dahulu Aceh Tengah) pada 1985 hingga 1988 adalah Muslim yang taat beribadah. "Joko rajin shalat berjemaah di mushala dekat rumah saya," kata Nurdin yang menjadi imam dan pengurus di mushala tersebut. Bahkan, kata Nurdin, Jokowi yang saat itu bekerja di pabrik kertas di Aceh Tengah, rela berkorban untuk pembangunan mushala.


Pada 1988, ketika H Nurdin menyampaikan maksudnya kepada Jokowi untuk merenovasi mushala itu, Jokowi menyarankan Nurdin mengambil material yang dibutuhkan di toko material. "Semua material itu, Jokowi yang membayarnya," katanya. Nurdin juga berani menjamin ketaatan Jokowi dalam beribadah, mengingat pada saat Jokowi berada di lingkungan rumahnya di Bener Meriah, dia rajin shalat berjemaah di mushala itu. "Bahkan, Jokowi sering menjadi imam Shalat Maghrib," katanya lagi.


Ia menambahkan, Jokowi muda bersama beberapa temannya tinggal di rumah merah dekat rumahnya, tapi dia sering main dan bersilaturahim ke rumah Nurdin. Setelah menikah dengan Iriana, Jokowi masih tinggal di dekat rumah Nurdin. "Jokowi meninggalkan Aceh pada 1988, karena situasi waktu itu kurang aman. Jokowi sudah memiliki bayi bernama Gibran," katanya lagi. Jokowi waktu itu meninggalkan tiga ekor kambing kepada Nurdin untuk aqiqah putranya. "Jokowi itu orangnya sangat baik dan tulus. Sulit mencari orang sebaik Jokowi," katanya pula.

Karena itu, Nurdin sangat menyayangkan fitnah yang ditujukan kepada Joko Widodo. "Kalau boleh marah, saya marah kepada pihak yang memfitnah Jokowi," katanya lagi.

Editor : Sandro Gatra
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/09/20132601/ayah-angkat-jokowi-kalau-tak-pilih-anak-saya-enggak-apa-apa-tapi-jangan.


Friday, March 1, 2019

Mari Raykan Kehadiran ‘Tol Langit’ oleh Presiden Joko Widodo


Ribuan kilometer jalan darat yang telah dibangun di era Presiden H. Ir. Joko Widodo kian paripurna dengan kehadiran ‘Tol Langit’.
#TolLangitJokowi
Ini merupakan salah satu mahakarya Jokowi dan menjadi bukti kecintaannya kepada bangsa dan negara. #TolLangitJokowi
Tol langit yang dimaksud adalah terkoneksinya Sabang sampai Merauke dengan layanan internet berkecepatan tinggi yang tercover oleh Palapa Ring. Ini sudah bisa dinikmati pada Maret 2019. #TolLangitJokowi
Proyek Palapa Ring yang sempat mandek sejak 1991 ini bakal dieksekusi oleh Pemerintahan Jokowi. #TolLangitJokowi
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer.
#TolLangitJokowi
Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku serta satu backhaul untuk menghubungkan semuanya. #TolLangitJokowi
Pembangunan jaringan serat optik nasional ini akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
#TolLangitJokowi
Proyek Palapa Ring ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur). #TolLangitJokowi
Palapa Ring Timur akan dibangun sejauh 4.450 kilometer yang terdiri dari sub-marine cable sejauh 3.850 kilometer dan land cablesepanjang 600 kilometer dengan landing point sejumlah 15 titik pada 21 kota/kabupaten. #TolLangitJokowi
“Jaringan tersebut berkapasitas 100 Giga Bytes (GB). Jaringan ini bisa ditingkatkan lagi hingga 160 GB dengan mengusung konsep ring.
#TolLangitJokowi
Yakni terdiri dari dua pasang saluran (empat core),” demikian keterangan resmi Kemenkominfo di website resminya. #TolLangitJokowi
Proyek Palapa Ring ini sebagai ‘Tol Langit Jokowi’, yang menyambungkan komunikasi udara tanpa batas dari satu pelosok ke pelosok daerah lain dengan kecepatan tinggi.
#TolLangitJokowi
Proyek senilai Rp7,7 triliun ini ditargetkan akan sudah selesai pada 2019 ini. Palapa Ring di Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Indonesia Barat, Tengah, dan Timur sesuai dengan pembagian zona waktu di Indonesia. #TolLangitJokowi
Palapa Ring Barat memiliki panjang 2.275 kilometer yang sudah dibangun sejak tahun 2016 lalu dan sudah dipakai sejak Maret 2018 lalu.  #TolLangitJokowi
Begitu juga dengan Palapa Ring Tengah yang sudah diresmikan dan digunakan sejak Maret 2018 lalu, memiliki panjang 2.995 kilometer. #TolLangitJokowi
Palapa Ring Barat memiliki panjang 2.275 kilometer yang sudah dibangun sejak tahun 2016 lalu dan sudah dipakai sejak Maret 2018 lalu. #TolLangitJokowi
Begitu juga dengan Palapa Ring Tengah yang sudah diresmikan dan digunakan sejak Maret 2018 lalu, memiliki panjang 2.995 kilometer. #TolLangitJokowi
Khusus untuk zona timur yang memiliki panjang jaringan 6.878 kilometer baru selesai 89 persen. #TolLangitJokowi
ditargetkan pada 2019 ini akan selesai dan keseluruhan Indonesia barat, tengah dan timur akan memiliki koneksi yang tersambung secara real timeminimal dengan layanan konektivitas 4G. #TolLangitJokowi
Konektivitas Palapa Ring yang dipopulerkan dengan nama ‘Tol Langit’ ini memastikan bahwa seluruh Indonesia termasuk ke daerah terluar dan terdalam sekalipun akan mampu dijangkau oleh koneksi internet supercepat dengan kecepatan minimal 30 mbps. #TolLangitJokowi
Dengan terciptanya akses komunikasi yang lebih baik dengan proyek Palapa Ring, maka diharapkan akan tercipta pemerataan dan kemudahan akses telekomunikasi-informasi. #TolLangitJokowi
Mulai dari membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan berbasis internet (e-commerce), meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem kerja, dan meningkatkan kompetensi untuk berkompetisi di pasar global. #TolLangitJokowi
Akses internet yang memadai ke daerah terpencil sekalipun akan membuka peluang digitalisasi bagi usaha kecil dan menengah, seperti apa yang telah terjadi di Indonesia barat dan tengah. #TolLangitJokowi
Akses internet yang meningkat secara signifikan ini jelas akan meningkatkan pembelanjaan alat, teknologi informasi, dan komunikasi. #TolLangitJokowi
Menkominfo Rudiantara menyatakan, perkembangan dunia digital di Indonesia ditargetkan bakal mencapai USD130 milyar pada 2020, atau sekitar Rp1.978 triliun. #TolLangitJokowi
“Dan kenapa kita bangun 20 ribu digital talent, mimpi saya. 5 tahun lagi kebutuhan talent di Asean, paling tidak di regional. Ekonomi digital kita di tahun 2020, kita harapkan mencapai USD130 milyar. Itu kurang lebih sekitar 12 persen dari GDP kita,” ungkapnya. #TolLangitJokowi
Tersambungnya Palapa Ring secara utuh merupakan perwujudan dari Nawacita Indonesia. Palapa Ring bisa menyatukan seluruh daerah di Indonesia dengan komunikasi layakan telekomunikasi yang cepat dan real time membuat kesenjangan akan semakin berkurang.
#TolLangitJokowi
Source : https://threadreaderapp.com/thread/1098041339659247616.html

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)