Showing posts with label Khilafah Makar. Show all posts
Showing posts with label Khilafah Makar. Show all posts
Tuesday, August 25, 2020
Demokrat: Habib Rizieq ada di Arab, kenapa tak dirikan khilafah di sana?
Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean merasa bingung dengan pihak-pihak yang hendak membangkitkan kembali khilafah di Indonesia.
Sebab, paham serta sistem tersebut tidak sesuai dengan situasi negara di masa sekarang.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ferdinand Hutahaean mengatakan, paham khilafah masih terus digaungkan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.
Meski kelompok tersebut sudah dibubarkan pemerintah, namun dia meminta masyarakat berhati-hati terhadap ide serta gagasan yang mereka usung.
“HTI sudah dibubarkan secara resmi oleh pemerintah berdasarkan Undang-undang.
Mengapa dibubarkan ?
Karena HTI menyebarkan ajaran yang ingin mengganti Pancasila dan mengubah sistem negara ,” tulisnya, dikutip Minggu 23 Agustus 2020.
“Maka yang namanya dibubarkan, jelas terlarang meski tak disebut secara harfiah. Baik itu ormas dan ajarannya,” tambah Ferdinand.
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahean
Pria yang dikenal aktif di media sosial itu memastikan, paham khilafah yang dibawa HTI tak akan bisa tumbuh di Indonesia .
Sebab, seperti yang telah dia singgung di awal , pemerintah sudah melarang seluruh kegiatan mereka.
Sehingga, ruang gerak HTI di dalam negeri semakin kecil dan terbatas.
“Sudah jelas dibubarkan negara berdasarkan Undang-undang, artinya dilarang dan terlarang.
Coba kalian dirikan kembali HTI , bisa tidak ? Kalau bisa , berarti enggak terlarang. Tapi kalau enggak bisa, artinya terlarang ,” terangnya.
Singgung Habib Rizieq dan kebingungan Ferdinand terhadap HTI
Ferdinand bingung , mengapa HTI hendak menyebarkan paham khilafah di Indonesia ?
Padahal , ideologi yang kita anut selama ini cenderung baik-baik saja , alias tanpa masalah.
Alih-alih membawanya masuk ke Tanah Air , kata dia, bakal lebih tepat jika paham tersebut disebarkan ke Arab Saudi.
“ Kenapa HTI ini enggak teriak dan coba dirikan khilafah di Arab Saudi saja ?
Kenapa harus di Indonesia yang jelas beragam agama dan budaya lokalnya ?” ujar Ferdinand.
Lebih jauh, Ferdinand juga menyoroti keberadaan Ketua Umum FPI , Habib Rizieq Shihab yang saat ini berada di Arab Saudi. Menurut dia, sosok yang acap mengenakan sorban putih itu merupakan figur yang dekat dengan paham khilafah.
Sehingga , Ferdinand menyarankan HTI dan kelompok sejenis untuk membawa ajaran tersebut ke sana.
“ ( Habib ) Rizieq Shihab juga sudah ada di Arab , kenapa enggak dirikan saja khilafah di sana ?
Kenapa enggak demo di sana kalau ditolak ?
Kenapa enggak dirikan HTI di sana ? ” kata dia.
https://www.hops.id/demokrat-habib-rizieq-ada-di-arab-kenapa-tak-dirikan-khilafah-di-sana/
Tuesday, September 17, 2019
KHILAFAH DAN GERAKAN MEMBENCI INDONESIA
KHILAFAH DAN GERAKAN MEMBENCI INDONESIA
politikandalan.blogspot.com.
Ancaman kehancuran Indonesia di depan mata. Indikatornya adalah gerakan radikal. Mereka menguasai panggung politik, ekonomi, hukum, ASN/TNI/Polri, dan lembaga negara serta BUMN. Secara sistematis gerakan khilafah bergerak merongrong Indonesia. Mereka menggerus kebanggaan terhadap NKRI – diganti dengan kebanggaan terhadap budaya Arab.
Menggunakan Agama untuk Kebencian
Kini, pakaian hitam-hitam ala ninja para wanita jadi simbol syar’i. Celakanya busana itu jadi alat untuk menakut-nakuti. Bahwa yang tidak berpakaian seperti mereka dianggap agamanya belum kaffah. Tidak masuk surga, paham takfiri tulen.
Mereka membuat jarak dan dikotomi. Surga dan neraka ditentukan oleh baju. Identitas jidat gosong, jenggot panjang, dianggap sebagai kebenaran mutlak. Jaminan masuk surga. Surga pun ditawarkan dalam kehidupan negara.
Ada agenda tersembunyi yang rapi tengah diloloskan di DPR. Sementara publik dikecoh dengan KPK dan Papua. Saat ini revisi KUHP sedang digiring untuk mengatur perilaku seksual di ranah privat.
Pasal karet tentang zina akan digunakan oleh ormas-ormas radikal, khilafah, Wahabi, Ikhwanul Muslimin, untuk melakukan razia ke hotel, ke guest house, ke rumah kost, dan rumah pribadi. Dengan pasal di KUHP semua orang dicurigai kehidupan seksual pribadinya.
Ketentuan ini berlaku kepada semua orang – Islam, non-Islam, WNI dan orang asing. Sejatinya, tujuan mereka untuk mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yang dipukul sektor unggulan: pariwisata. Ditambah gerakan wisata halal, salah kaprah.
Gerakan HTI yang Tidak Berhenti
Hal lain yang lebih membahayakan. HTI dan khilafah selalu mengubah dan menggunakan dalil agama. Ini cara untuk menekan kaum nasionalis, polisi, penegak hukum dan Presiden Jokowi. Contoh: bendera HTI kini disebut bendera tauhid. Padahal dalam Islam tidak ada bendera terkait tauhid. Ini cara khilafah mengelabui dan mengancam penegakan hukum.
Dengan berlindung pada dan mengatasnamakan agama, maka mereka bebas bergerak. Hukum Indonesia tidak bisa menghukum mereka.
Kini gerakan itu terus tumbuh. Panen raya radikalisme yang ditanam mulai 30 tahun lalu. Kini, radikalisme menetas di sekolah, kampus, lembaga negara . Di KPK pun ada istilah Taliban.
Untuk mengelabui kaum nasionalis mereka menggunakan idiom: syariah dan syar’i dan atas nama agama. Lagi-lagi aparat dan penegak hukum tidak bisa membendung mereka.
Menghancurkan Kebanggaan terhadap Indonesia
Mereka memusuhi budaya Indonesia. Sebaliknya, mereka melakukan Arabisasi. Arab dikesankan lambang keunggulan. Bahkan kencing unta pun mereka sembah. Pohon palem diganti dengan pohon kurma.
Pengharaman dan pembencian terhadap busana nasional digerakkan masif. Aksesoris udeng, blangkon, kopiah, diganti dengan ubel-ubel Arabia. Topi putih kaum Wahabi Padri dari Sumatera Barat jadi trend.
Tradisi dan kesenian tradisional disebut syirik. Padahal kebudayaan adalah menjadi perekat sosial di masyarakat. Pesta adat seperti selamatan, Nyadran di Jawa, bersih desa, ruwatan, melarung, disebut syirik.
Suasana batin saat ini persis sama dengan kedatangan Wahabi pertama kali di Indonesia – di Sumbar. Kaum Padri menyalahkan keislaman kaum Adat.
Lebih lanjut mereka membenci karya anak bangsa. Esemka misalnya. Esemka menjadi bahan olok-olok kaum bebal, para eks Kampret yang berubah menjadi Kadal Gurun. Juga provokator bernama Tungku Dengkul Zul. Mental pembenci NKRI.
KPAI berisi orang bermasalah. KPAI ingin dianggap sebagai bagian dari gerakan untuk merusak olahraga bulutangkis – sebagai satu-satunya alat untuk menunjukkan kebanggaan Indonesia. Karena bulutangkis setiap 4 tahun sekali menyumbang pengibaran Merah Putih di Olimpiade. Maka bulutangkis menjadi target. KPAI berperan di sana.
Pengikut khilafah pada Agustus 2019 secara terang-terangan tidak mau memasang bendera. Mereka benar-benar membenci NKRI, yang ditanamkan sejak PAUD.
Indonesia Menunggu Ajal
Gerakan membenci Indonesia. Mengadu domba sesama agama. Membenci keyakinan orang lain. Intoleransi. Merongrong kewibawaan Pemerintah yang sah. Mengejek produk karya anak bangsa. Korupsi sebagai alat perjuangan khilafah. Terorisme sebagai perbuatan jihad.
Kehidupan bermasyarakat pilu serasa pilu. Sedih. Mencekam. Kaum nasionalis, pencinta NKRI, minoritas suku, minoritas agama tersingkir. Rasa takut. Tidak nyaman. Tidak sejahtera. Terancam. Saling curiga. Tumbuh dalam masyarakat.
Semua gambaran di atas nyata di depan mata. Belum ada langkah-langkah tegas dari Negara. Mereka merajalela bersama-sama dengan koruptor, teroris, khilafah, bandar narkoba, Ikhwanul Muslimin, Wahabi, menjadi ancaman terhadap eksistensi NKRI. Mau apa kita? (Penulis: Ninoy N Karundeng). politikandalan.blogspot.com
Wednesday, May 15, 2019
Menhan: Ancaman Khilafah Sudah Terang-Terangan
Menhan: Ancaman Khilafah Sudah Terang-Terangan
Jakarta: Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta masyarakat tak terpengaruh paham khilafah. Paham itu telah masuk ke ranah pendidikan.
"Ancaman khilafah ini sudah terang-terangan ingin mengganti ideologi Pancasila. Ini datang untuk merusak, sudah berjalan di sekolah dan universitas," kata Ryamizard di gedung A.H Nasution Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Mei 2019.
Paham khilafah digunakan beberapa kelompok yang ingin memecah belah kesatuan Indonesia. Kelompok tersebut ingin mendirikan negara sendiri dan berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menhan menegaskan pemahan khilafah sangat bertentangan dengan norma yang terkandung dalam Pancasila. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu tak ingin paham khilafah berkembang di tengah masyarakat.
"Pancasila ini harus dilestarikan. Kita tidak bisa biarkan mindset pelajar nantinya berubah. 20 sampai 30 tahun lagi kalau berjalan seperti itu hancur Indonesia, perang," ujar Ryamizard.
Ryamizard meminta Kementerian Pertahanan memutar otak melestarikan Pancasila. Apalagi, ideologi khilafah sudah mulai masuk ke sekolah.
"Kita sebagai kementerian pertahanan harus bisa menghentikan itu, kita harus berpikir, berpikir, berpikir untuk tetap membuat ideologi tetap utuh sampai kapan pun," kata Ryamizard.
Masyarakat pun diminta aktif membantu pemerintah menentang paham khilafah. Ryamizard tak ingin masyarakat terpengaruh dan menyebarkan ideologi itu.
"Jika masuk mindset pemberontakan (khilafah). Selesai sudah," pungkas Menhan.
https://www.medcom.id/nasional/politik/VNnDBDjk-menhan-ancaman-khilafah-sudah-terang-terangan
Thursday, May 9, 2019
Menhan: Yang Mau Mencoba Mendirikan Negara Khilafah Akan Berhadapan dengan Tentara
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa ideologi khilafah dilarang di Indonesia.
Menurutnya, ideologi tersebut dilarang karena ingin menggantikan Pancasila.
Ia bahkan mengatakan bahwa melalui organisasi Hizbut Tahrir, khilafah telah dilarang di 21 negara.
Hal itu dikatakan Ryamizard usai "Simposium Perang Mindset Pada Era Keterbukaan Informasi" di Gedung AH Nasution Kementerian Pertahanan Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).
"Ada orang-orang lain paham lain, ujug-ujug mau masuk dan mengubah negara ini, siapa? Khilafah. Saya kasih tahu, khilafah itu sudah 21 negara melarang. Katanya Arab itu juga tidak boleh Khilafah. Itu dibubarkan, ditangkap. Di sini tidak boleh juga. Dilarang. Hanya satu, Pancasila. Yang tidak suka ya keluar dari sini. Enak sekali. Kalau tidak suka Pancasila ya keluar," kata Ryamizard.
Ryamizard juga mengatakan, siapa pun pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan yang lain maka harus berhadapan dengan TNI.
Ia juga menjelaskan, dalam sejarah Indonesia juga pernah ada kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila dengan yang lain.
Kelompok tersebut juga pada akhirnya harus berhadapan dengan TNI.
"Jadi yang mau merubah itu berhadap dengan tentara. Dulu juga, yang ingin mendirikan negara Islam DI/TII, Kartosuwiryo, Kahar Muzakar, itu tentara yang menghalanginya. Sekarang sama, yang mencoba mendirikan negara Islam berhadapan dulu dengan tentara. Tentara, siap-siap saja," kata Ryamizard.
Sebelumnya, Ryamizard mengungkapkan keprihatinannya atas sejumlah aksi teror di Indonesia antara lain di Jawa Timur dan di Sibolga yang dilakukan kelompok teroris.
Ryamizard prihatin karena aksi teror yang merupakan bentuk ancaman nyata bagi negara itu dilakukan oleh ibu yang bunuh diri dengan meledakan diri bersama anak-anaknya.
Menurutnya, hal itu adalah hal yang terlewat kejam dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang mindsetnya telah diubah ke arah yang salah.
"Saya sudah beberapa kali melihat ini bahaya. Mulai dari Jawa Timur, seorang ibu tidak mungkin membunuh anaknya. Macan saja tidak membunuh anaknya. Melukai juga tidak. Ini tidak mungkin seorang ibu. Tapi (contoh ibu membunuh anaknya karena mindsetnya diubah) mungkin, diulangi lagi di Sibolga, di Srilanka. Ini kan mindsetnya diubah," kata Ryamizard.
Untuk itu, ia mengatakan hal tersebut harus dicegah dengan berbagai upaya yang bisa dilakukan mengingat upaya mengganti konstitusi Pancasila dengan ideologi lain sangatlah berbahaya di Indonesia.
"Ini harus dicegah kalau tidak bangsa ini bubar. Jadi alat pemersatu bangsa ini Pancasila. Tidak ada kebenaran yang mendua di Republik ini," kata Ryamizard.
Tuduhan Khilafah
Mantan Ketua GNPF Ustaz Bachtiar Nasir mengecam pihak-pihak yang menuduh jika Prabowo dekat dengan khilafah.
"Mari bersama-sama dengan Garuda Pancasila ini saya tegaskan saya Bachtiar Nasir yakin bersama Prabowo-Sandi kita akan berdaulat bersama Pancasila kita," kata Bachtiar di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).
"Saya pasang Garuda saya sebagai orang Indonesia, yang telah melakukan penistaan kekotoran tentang tuduhan-tuduhan khilafah yang sangat tolol itu," ujarnya.
"Saya nyatakan diri saya secara terbuka dan mengajak seluruh ulama di Indonesia, dan mengajak umat muslim di Indonesia, dan mengajak seluruh pimpinan ormas Islam di Indonesia, dan mengajak seluruh aktivis di Indonesia mari kita bangun Indonesia berdaulat bersama Prabowo-Sandi," ujarnya.
Prabowo-Sandi, menurutnya, akan membuat masyarakat menjaga nilai Pancasila khususnya sila pertama.
Dia juga meyakini, dengan kepemimpinan Prabowo-Sandi, semua pemeluk agama di Indonesia tak akan terpecah belah.
"Keimanan kita akan semakin kokoh kepada ketuhanan yang maha esa dan apa pun agamanya Insya Allah kita akan bersatu di Indonesia," pungkasnya.
http://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/09/menhan-yang-mau-mencoba-mendirikan-negara-khilafah-akan-berhadapan-dengan-tentara.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco