Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Tuesday, July 30, 2019

Dinamika 2019 Menuju 2022 dan 2024


AKHIRNYA usai sudah hajatan akbar lima tahunan, yaitu untuk kali pertama pemilu legislatif dan presiden digelar serentak tahun 2019 ini. Tidak mudah menjaga kewarasan politik di tengah gempuran badai isu identitas sentimen etnis dan agama sejak 2014 yang sebenarnya sudah timbul bibitnya di 2012.

 Masih segar dalam ingatan untuk pertama kalinya Joko Widodo dan Prabowo Subianto "berlaga" dalam Pilpres 2014 yang melahirkan keterbelahan yang dikenal dengan sebutan "cebong" dan "kampret". Itu disambung dengan Pilkaa DKI Jakarta 2017 yang mengerucutkan politik identitas, terutama mengedepankan sentimen etnis dan agama.

Yang baru berlalu, masih terasa bilur-bilur babak belur pertempuran hebat kubu 01 dan 02. Dengan ditolaknya seluruh dalil gugatan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi, berarti legitimasi terpilihnya Joko Widodo–Kiai Ma'ruf Amin adalah final.

Di titik inilah mulai nampak para "penumpang gelap" yang sebenarnya terang benderang menampakkan jati dirinya. Di seluruh linimasa media sosial, caci maki dan sumpah serapah berhamburan dari kelompok ini ditujukan kepada Prabowo Subianto, di mana sebelumnya secara terstruktur sistematis dan masif ditujukan kepada Jokowi.

Mencapai puncaknya adalah ketika kedua kontestan Pilpres 2019 ini pada 13 Juli 2019 bertemu di Stasiun MRT, disambung duduk bareng dalam MRT dan makan siang bersama di salah satu mal di Jakarta. Diplomasi mulut dan perut ternyata tidak berhenti di situ. Pada 24 Juli 2019, Prabowo Subianto menyambangi kediaman Megawati Soekarnoputri memenuhi undangan "diplomasi nasi goreng". Entah apa yang dibicarakan di situ, hanya orang-orang yang sangat terbatas hadir di situ. Di hari yang sama, Anies Baswedan bertemu Surya Paloh di DPP Nasdem.

Dua hari sebelumnya, 22 Juli 2019, Nasdem, PKB, Golkar, dan PPP juga mengadakan pertemuan. Disusul dengan pertemuan Prabowo dan Rachmawati pada 27 Juli 2019 di kediaman Rachmawati untuk "diplomasi nasi liwet". Pertemuan-pertemuan intensif tingkat tinggi ini selain meredakan dan semoga menghapus sekat perseteruan antara kubu 01 dan 02, justru juga membuka lebar-lebar kedok para penumpang gelap yang memanfaatkan kubu 02 untuk memuluskan tujuan mereka yang ingin mengganti Pancasila dengan khilafah.

Serempak dan kompak kelompok ini mendeklarasikan diri dengan narasi-narasi senada bahwa Prabowo "pengkhianat", bahwa mereka akan terus berjuang, bahwa mereka tetap menolak "presiden hasil kecurangan". Tidak ketinggalan Amien Rais dengan percaya diri meminta komposisi 55:45 untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, entah yang dimaksud 55 persen itu kubu yang mana, kubu pemenang atau saking percaya diri dan menilai diri sendiri tinggi kubunya sendiri.

Tak lain pertemuan-pertemuan ini tentu saja untuk membahas peta alokasi orang-orang dalam pemerintahan 2019-2024. Akankah Gerindra menduduki posisi penting dan strategis di dalam kabinet baru 2019 ini? Posisi-posisi kunci seperti Ketua MPR dan beberapa kementerian tampaknya menjadi incaran Gerindra. Ini becermin dari pengalaman PAN sebelumnya yang tadinya berseberangan di 2014, kemudian merapat dan mendapatkan jabatan Ketua MPR. Bagaimana posisi para partai koalisi pendukung Jokowi sejak awal?

Menurut kabar, partai-partai koalisi pendukung Jokowi keberatan jika oposisi masuk dalam kabinet kali ini. Tak kalah heboh adalah sinyal bahwa Anies Baswedan akan maju dalam Pilpres 2024. Gelagat ke situ sebenarnya sangat samar sudah dapat dirasakan sejak pidato pada hari pelantikannya tentang pribumi dan non-pribumi dan kemudian pelahan tapi pasti sentimen etnis tertentu terus dibangun. Yang baru lewat adalah ketika Anies dihajar isu pembongkaran instalasi bambu Getih Getah di Bundaran Hotel Indonesia, dengan enteng dia mengatakan, jika menggunakan besi nanti uangnya akan lari ke Tiongkok karena besinya impor dari sana. Secara sederhana, jumlah besi yang dibutuhkan untuk instalasi semacam itu, sepertinya berlebihan jika dikatakan harus impor. Anies Baswedan tidak akan melewatkan setiap detik masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk mulai dan terus membangun dukungan untuk melaju di 2024.

Mengutip tulisan saya di sini dua tahun lalu, Perlawanan Koruptor dan Oligarki Berbungkus Agama dan Sentimen Etnis, saya mencoba memisahkan sejernih mungkin urusan hiruk pikuk politik semenjak 2012 sampai sekarang ini dan saya yakin akan menghebat di Pilpres 2019 dengan level yang mungkin terdahsyat dalam sepanjang sejarah Republik Indonesia. Terlebih lagi saya tidak mengkritik agama apa pun karena saya meyakini ajaran agama apapun adalah kebaikan. Namun, seringkali agama digunakan, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan politik.

Di seluruh penjuru dunia terbukti agama merupakan bungkus paling manjur dan mujarab untuk mengobarkan fanatisme membabibuta. Timur Tengah, Irlandia, Afrika, bahkan di Amerika--agama (dan biasanya bersinergi dengan etnis) masih merupakan senjata paling ampuh. Para anasir politik identitas sentimen etnis dan agama ini tahu persis bagaimana memainkan isu ini terus menerus serta memanfaatkan momentum Pileg dan Pilpres 2019 ini untuk terus bertahan di semua lini, baik pemerintah ataupun swasta.

Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh Pemerintah ternyata justru menaikkan perolehan suara PKS secara signifikan yang menerima limpahan dari HTI. Dua partai, yaitu PKS dan PAN, yang diperkirakan tidak lolos ke Senayan kali ini di 2019 justru memperoleh kenaikan suara cukup signifikan dibanding tahun 2014. Semenjak pertemuan Jokowi-Prabowo dan disusul dengan pertemuan-pertemuan lainnya, para anasir politik identitas sentimen etnis dan agama tersebut mulai ancang-ancang mencari tempat berlabuh yang lain setelah Gerindra sebagai juara 3, bisa dibilang "rujuk" dengan PDIP, partai pemenang Pemilu 2019 ini.

Pilkada DKI Jakarta 2022 
Sewaktu menuliskan ini, rasanya seperti déjà vu di tahun-tahun 2011-2012 ketika Gerindra dan PDI-P berkoalisi mengusung seorang tukang kayu yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo dan seorang etnis Tionghoa menjadi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. Banyak orang menilai pasangan calon ini adalah pasangan aneh dan tidak akan menang melawan petahana ketika itu menghadapi pasangan calon lain yang dianggap lebih berakar di DKI Jakarta. Sejarah mencatat pasangan Jokowi-Ahok menang gilang gemilang di DKI Jakarta tahun 2012. Danm dua tahun kemudian Jokowi maju sebagai capres dan menang. Akankah sejarah berulang? Fauzi Bowo hanya menjabat satu periode setelah menang pada tahun 2007 berpasangan dengan Prijanto.

Siapa nantinya yang akan berlaga di Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2022? Bisa dibilang laga di Ibu Kota tahun 2022 nanti akan menjadi "pemanasan" untuk maju dalam laga skala nasional yaitu presiden di 2024. Nama-nama mulai sayup-sayup berseliweran. Dari nama-nama yang berseliweran belum ada calon kuat yang cukup greget melawan petahana Anies Baswedan. Akankah fenomena "satria piningit" seperti Jokowi akan terulang, dari yang sebelumnya tidak masuk radar bursa calon gubernur DKI Jakarta, tiba-tiba mencuat dan meroket dengan cepat?

Pilkada serentak 2020 
Yang mungkin terlewatkan dari perhatian publik adalah tahun depan, tahun 2020 akan ada pilkada serentak di 270 daerah seluruh Indonesia. Terbetik berita bahwa Gerindra membuka peluang berkoalisi dengan PDI-P untuk maju dalam Pilkada Sumatera Barat 2020. Kedua partai besar ini sangat menyadari bahwa Sumatera Barat adalah lumbung suara signifikan untuk pilpres. Kemudian, yang paling menarik dicermati adalah Pilkada Surakarta. Sudah ada dua partai politik yang bersiap mengusung Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi, maju menjadi calon wali kota Solo tahun depan. Dua partai politik itu adalah Demokrat dan PKS.

Cukup mengagetkan melihat manuver PKS, partai yang selama ini cukup bertentangan dengan pemerintah, serta merta berancang-ancang mengusung Gibran. Jelas tapi tak terpaparkan melalui kata-kata maksud dan tujuan PKS. Kalau Demokrat memang jelas harus berpikir strategis untuk lima tahun ke depan termasuk di sela-sela perhelatan politik dalam lima tahun ke depan ini, berbagai pilkada di berbagai daerah. Akankah Gibran maju sebagai calon wali kota Solo untuk Pilkada 2020? Jika ya dan jika menang, akankah mengulangi menyusuri rute yang sama dengan Jokowi untuk kemudian maju 2022 di DKI dan 2024 di nasional? Saat ini memang sangat terlalu dini untuk menebak. Tetapi yang jelas, seluruh partai politik akan menapaki "rute" yang sama, yaitu Pilkada 2020, Pilkada DKI Jakarta 2022, dan Pilpres 2024.

Visi Indonesia dan radikalisme
Dalam pidato Jokowi di Sentul pada 14 Juli 2019, berulang kali ditekankan bahwa dalam periode kedua ini, Jokowi tidak memiliki beban politik dan akan secara maksimal dengan segala daya upaya untuk Indonesia. Pidato ini dirangkum dalam Visi Indonesia.

Salah satu poin utama Visi Indonesia adalah membangun sumber daya manusia dan menuntaskan revolusi mental yang merupakan janji politik Jokowi sejak 2014. Yang tidak kalah penting adalah bangkitnya semangat nasionalisme dan perlawanan nasional terhadap maraknya paham-paham yang ingin mengganti Pancasila yang semakin mengkhawatirkan merasuk ke seluruh lini masyarakat. Menyebut dua contoh terbaru adalah wacana (atau sudah?) akan digantikannya rok menjadi celana panjang untuk pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) dalam perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus di Istana Negara dan satu lagi heboh-heboh diblokirnya kanal Kimi Hime yang dinilai terlalu vulgar.

Dimulai dengan hal-hal seperti ini, kemudian akan meluas ke hal-hal lain yang biasanya akan dikaitkan dengan ajaran agama. Perlawanan secara budaya muncul diawali dengan Selasa Berkebaya yang ingin mengembalikan identitas busana nasional serta perlawanan masyarakat ratusan ribu penandatangan petisi pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Ditambah beberapa hari belakangan semakin santer kemungkinan pembubaran FPI oleh pemerintah jika dinilai tidak sejalan dengan haluan negara. Jika memang FPI jadi dibubarkan, bisa jadi Pilkada DKI Jakarta 2022 akan jauh berkurang panasnya sentimen etnis dan agama seperti 2017 kemarin. God bless Indonesia, bukan indonestan.

AJI CHEN BROMOKUSUMO

https://nasional.kompas.com/read/2019/07/30/06000081/dinamika-2019-menuju-2022-dan-2024?page=4.
Editor : Laksono Hari Wiwoho

No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)