Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Saturday, October 31, 2020

Hidup zaman sekarang jauh lebih enak

 

Suara dari seorang Gurubesar UI :
(Rhenald Kasali) 

Hidup zaman sekarang jauh lebih enak. Sy bingung kl ada yg bilang enak zaman dulu.  Juga bingung kl dikatakan ekonomi susah. Yg susah kan cuma tinggal preman, koruptor dan politisi2 yg tak terpilih lagi oleh rakyat.

 Ngga tahu ya bagaimana takutnya kita sbg mahasiswa, dulu waktu kita dikejar2 intel, ngumpet di kamar jenazah, mau menyatakan pendapat susahnya minta ampun. Itu saat negeri dikuasai oknum diktatur militer. Ngeri...

Cari seribu perak saja saat itu susah sekali. Cuma krn dulu gak ada WA dan FB kita gak saling komen. Lagian kl mengeluh ya besoknya dah hilang diciduk aparat. Ngeri...

Naik bis ngga ada yg ada AC nya. Copetnya ada dimana2. Bahkan pada bawa sangkur. Kita penumpang bis dulu biasa dirogoh dan diperas copet dan begal.

Preman di setiap sudut jalan.

Untuk bisa Makan paling2 sama krupuk dan sudah top kl dapat sop kaki kambing. Itu baru bisa kite makan bbrp bulan sekali.

Mudik, ampun...susahnya setengah mati. Naik kereta semua orang rebutan sampai masuk lewat jendela dan bawa kardus2 bau ikan asin, bukan koper. Toiletnya kotor.  Anak2 kegencet-gencet. Tak ada celah kosong. Orang tidur sambil berdiri. Calonya juga banyak. Uang THR habis diembat calo dan copet.

Di kampung2, dulu, ada babinsa yg galaknya minta ampun. Lurah2 juga korup. Bupatinya harus tentara. Kita apa2 harus urusan sama tentara.  Ada litsus dll. Di jalanan tentara galaknya minta ampun. Kita ambil jalan mereka, habis kita digamparin. Lewat komplek tentara serem sekali. 

Koran2 sering dibredel. Lalu puncaknya waktu anak2 mahasiswa sudah gak tahan gegara mertua kawan kita mau terus jadi raja, maka penculikan2 terjadi.  

Banyak mahasiswa2 saya yg hilang. Orangtua menangis. Mereka bukan cuma ditembak aparat. Tetapi juga di-injak2 dgn sepatu lars dan  nyawanya meregang. Mereka juga dihadapkan dgn laskar2 berjubah, muncul pasukan berjubah agama yg menyerang mahasiswa pakai bambu runcing. Penjarahan dibiarkan. Banyak orang hilang.

Kekerasan itu adalah bagian dari sesuatu yg awalnya adalah intoleransi. Jangan biarkan itu terulang lagi di negeri yg sudah diperbaiki oleh para ulama dan umaroh hebat. GUS Dur sdh mengembalikan militer ke barak untuk fokus ke pertahanan dan keamanan. Tentara zaman sekarang sdh jauh lbh manusiawi dan punya tantangan baru, yaitu perang proxy.

Sekarang para oknum yg dulu gagal melanjutkan kekuasaannya secara diktatur mencoba kembali.  Tentu mereka senang mengendalikan orang2 lugu dan mereka yg mudah dimanipulasi dgn "sorga"
Tetapi janganlah kita mudah tertipu, sahabat. Sebab apapun yg datang dari Allah pasti adalah kelembutan  dan kasih sayang, bukan amarah atau meng-anjing-anjingkan manusia. Bukan yg "keras" dan menakut2i. Juga bukan yang haus kuasa dan korup.

Bahkan mereka kini memakai teknologi internet. Menyerang TGB dan ustadz2 baik.  Menyerang Jokowi, Sri Mulyani, Susi, Adi MS, Rudiantara, BUMN, Maruf Amin dll

Orang2 baik ini diserang pakai bot dan robot, pakai "senjata pemusnah massal" hoax.  Pakai segala yg serba palsu.

Kita semua ditakut-takuti. Seakan2 besok Indonesia tak ada lagi. Se-akan2 jadi sopir ojol itu pekerjaan budak dan bodoh, seakan2 kita semakin miskin. Semua kemajuan dianggap kemunduran. 

Faktanya kita justru tengah menuju negara yg makmur. Daya beli meningkat, ketimpangan turun, harga2 terkendali, banyak yg semakin murah. Tetapi memang banyak yg berubah, orang sekarang lebih senang pindah2 kerja shg kesannya banyak yg nganggur. Padahal mereka lebih punya pilihan jrn orangtua mereka lbh kaya dari orangtua kita dulu.

Taksi dulu hanya ada yg seratus ribuan yg silver dan gold. Sekarang ada ribuan taksi yg ongkosnya hanya ribuan perak. 

Dulu bini kita beli kerudung cepek dapat satu, sekarang bisa dapat 4 gegara bisnis online dibuka pemerintah.

Dulu kl orang jakarta naik mobil ke Surabaya  butuh 15-20 jam. Sekarang cukup 8 jam. Airport2 baru cakep2. Pelabuhan juga keren2. Sekolah2 tak terdengar lagi yg roboh krn koruptor disikat habis. PNSnya sdh digaji lbh baik, kontrolnya jauh lbh kuat.

Dulu kita malu kalo ngaku jadi orang Indonesia pas jalan2 ke luar negri. Orang asing memandang kita rendah. Miskin prestasi. Jalanannya buruk, ambles, macet, banyak lubang, gak menarik.

Jembatannya dulu juga sempit2 dan reyot sampai2 anak2 sekolah harus bergelantungan mengerikan. Jalan tol cuma bisa dibuat di jabodetabek dan sebagian kecil pulau jawa.  Itupun banyak yg sampai 20 tahun gak kelar2. 

Korupsinya menggunung. Sebab  Anak2 presiden, dulu  ngambil proyek2 besar scr serakah dan bekerjasama dgn para kroni2nya. Merekalah yg menjadi rolemodel awal para koruptor. Mereka   merusak nilai2 bangsa. 

Militer juga dulu sangat berkuasa, dan selalu maunya punya presiden dari militer. Seakan2 tak ada pemimpin sipil. Maka kita dipandang sejajar dengan Uganda di era Idi Amin  atau Irak di era Jendral Sadam Husen. Dianggap diktatur militer.  Duh, malu deh zaman itu...  efeknya masih ada smp sekarang, setiap kali sipil menjadi presiden, kok selalu dikatain PKI... ada apa ini? 

Sekarang bangsa kita dibawah Jokowi sudah muncul sbg kekuatan baru yg nyata di dunia. Orang sipil berbadan kecil dan sdh merasa cukup dengan makan sedikit tapi semangat membangunnya begitu kuat. Freeport tunduk, Singapura takut, Swiss mau tandatangan untuk kembalikan harta2 kita yg disimpan para koruptor di sana. Malaysia kembali memandang RI.  Bahkan di Asian Games kita bisa unjuk prestasi. Anak2 muda kita semakin menonjol dengan inovasi sejak diberi ruang lewat Bekraft dan sering dikunjungi presiden. Bahkan produk2nya dipromosikan beliau.

Banggalah punya pemimpin yg meski dia orang sipil, tetapi dia adem, ibadahnya jelas, puasanya disaksikan ustad Yusuf Mansur, kerja keras buat kita, dan hasilnya nyata.    

Sahabat, Hanya orang2 baguslah yg selalu ditakuti para diktator dan koruptor.

Hanya karena dia diperhitungkanlah maka dia dikirim rumor dan hoax yg ngga2. Mereka yg mentereng hanya berani dari semak2  benar2 terlalu kerdil, mentang2 tak punya prestasi kini  membual dan memutarbalikkan fakta2.

Hidup ini begitu indah dan akan ada banyak hal indah yg bisa kita nikmati kalo negri ini damai dipimpin pemimpin yg adem, optimis, rendah hati dan mau mendengarkan.... itu sebabnya mata batin kita tertuju pada Jokowi.  Tuhan selalu menjaga orang2 baik... Amiiinn...🙏👍


==============================================

SAAT BERSAMA AMERIKA MISKIN SEKALI - SETELAH DITINGGAL AMERIKA - ISRAEL & TIONGKOK MEMBANTU DAN ETHIOPIA MAJU PESAT MENJADI NEGARA MAJU .

Setelah di tinggal oleh Amerika, Israel dan Tiongkok China masuk.
Ethiopia menjadi negara yang maju.

Kisah kelam, kelaparan dan kemiskinan pernah merenggut nyawa 1,2 juta penduduk negara ini selama 4 dekade. Di tahun 80-an Ethiopia adalah cerita tentang kemiskinan dan kematian yang begitu menyayat hati. Lebih dari separuh penduduknya terancam kelaparan. Kita pernah mengirimkan 100.000 ton gabah ke negara di benua hitam ini.

Iwan Fals bahkan menuliskan kepiluannya tentang kondisi Ethiopia dalam lirik lirik lagunya berjudul sama dengan nama negara itu. Mungkin semua orang pernah berpikir, bahwa negara ini akan punah karena kelaparan dan kemiskinan. Tapi ternyata tidak. Dalam dua dekade terakhir, Ethiopia melesat menjadi negara dengan ekonomi terkuat di Afrika. Orang orang Ethiopia yang pernah berada pada era paling rendah di negaranya, menyebut ini keajaiban.

Negara yang beribukota di Addis Ababa tersebut, makin mari makin makmur, kian dikenal secara positif, dan juga menjadi model bagi pembangunan bangsa-bangsa Afrika. Menurut Bank Dunia, sejak tahun 2000 hingga 2018, Ethiopia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia di antara negara-negara yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.

Yang menarik, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Ethiopia tak hanya dinikmati segelintir orang, namun juga terdistribusikan secara luas. Kemiskinan turun menjadi 31% pada 2015 (menurut Bank Dunia), dan tingkat harapan hidup naik dari 52 tahun di tahun 2000, menjadi 66 tahun di tahun 2017, tingkat kematian bayi juga berkurang 50% selama periode tersebut.

Selama periode tersebut, Bank Dunia juga mencatat bahwa Ethiopia menduduki peringkat ke-12 sebagai Negara Adidaya Pertanian dan Ketahanan Pangan menurut Food Sustainability Index (FSI) tepat satu tangga di bawah Amerika Serikat (urutan ke-11). Pada saat yang sama, Ethiopia melakukan pergeseran secara bertahap dari ketergantungan tradisionalnya pada pertanian menuju industry dan jasa.

Pembangunan infrastruktur juga dilakukan dengan sangat pesat di negara tersebut. Dalam dua dekade terakhir, China menggelontorkan begitu banyak investasi dan pinjaman untuk pembangunan infrastruktur, termasuk jalur kereta api yang menghubungkan Addis Ababa, ibukota Ethiopia dan tetangganya Djibouti senilai $ 4 milyar. Sebagai negeri yang tak punya laut, Ethiopia perlu mengakses laut, dan jalur kereta api sepanjang 750 km tersebut akan berfungsi sebagai penghubungnya dengan laut, yakni Teluk Persia, melalui pelabuhan di Djibouti.

Ethiopia juga membangun sistem kereta ringan (LRT) bawah tanah pertama di kawasan Sub-Sahara Afrika. Jalur kereta ini melintasi pusat kota Addis Ababa dan mampu membawa 30.000 penumpang per jam. Menurut Ian Taylor, pengamat hubungan internasional dari University of St. Andrews, Skotlandia, percepatan pembangunan di kota Addis Ababa, mirip seperti yang pernah terjadi di kota-kota China pada awal abad ke-21.

Di berbagai sektor Ethiopia sedang membangun, mereka memberi kemudahan pada investor untuk membangun negara itu. Di dunia penerbangan, mereka punya Ethiopian Air, yang terbaik di Afrika saat ini dan salah satu armada penerbangan terbaik di dunia.

Apa yang pernah dituliskan Iwan Fals dalam lirik lirik lagunya, kini hanya tinggal cerita. Generasi generasi akhir Ethiopia tidak lagi merasakan kelaparan, itu cerita orang tua mereka. Saat ini, produk produk fashion dunia ternama seperti Michael Kors dan Marc Jacobs punya pabrik di negara ini.*

=====================================================
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Ziarah Nasional Hari Pahlawan Tahun 2020 di TMP Kalibata

Presiden Joko Widodo memimpin upacara Ziarah Nasional dalam rangka Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020. Upacara yang kali ini digelar dengan konsep minimalis dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat tersebut berlangsung di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.

Rangkaian upacara dimulai dengan penghormatan kepada arwah pahlawan yang dipimpin oleh Komandan Upacara Kolonel Laut (P) Yudi Kuncoro. Kemudian, dalam suasana hening, dibunyikan sirene selama 60 detik untuk mengenang Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dipimpin oleh Presiden Joko Widodo selaku Inspektur Upacara.

Kepala Negara kemudian meletakkan karangan bunga dan diikuti dengan pembacaan doa bagi arwah para pahlawan yang dipimpin oleh Menteri Agama Fachrul Razi.

Selepas rangkaian upacara peringatan, Presiden bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dengan didampingi oleh sejumlah jajaran terkait meninggalkan tempat upacara untuk melaksanakan tabur bunga di pusara beberapa pahlawan, di antaranya ialah B.J. Habibie, Ainun Habibie, Ani Yudhoyono, Umar Wirahadikusuma, Soedarmono, Adam Malik, Taufiq Kiemas, para pahlawan revolusi, hingga sejumlah pahlawan tak dikenal.

Presiden Joko Widodo sendiri, dalam unggahannya di akun Instagram pribadi, mengatakan bahwa bangsa ini masih tegak berdiri dan maju berlayar mengarungi zaman oleh karena perjuangan para pahlawan yang selalu hadir di setiap masa dan menyambut tiap tantangan.

Para penerus bangsa yang hari ini mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur harus memancang tekad untuk meneruskan perjuangan mereka dalam perjuangan yang lainnya.

"Perjuangan kita kini adalah memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19 yang sudah delapan bulan mendera negeri ini," tulisnya.

Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis.


Jakarta, 10 November 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Website: https://www.presidenri.go.id
YouTube: Sekretariat Presiden

No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)