Latest News

Selengkapnya Diteruskan DI NEWS.TOPSEKALI.COM

Thursday, May 23, 2019

Bapak ibu sekalian, saat ini kita memiliki PR yang sangat besar, banyak dan serius


Tulisan La Ode Ronald Firman ini patut kita cermati dan perlu kita lakukan sesuatu....

Bapak ibu sekalian, saat ini kita memiliki PR yang sangat besar, banyak dan  serius

Kita sekarang berada di point of no return, tapi tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama dan bergantung pada pola perjuangan yang ada.

Sejak awal reformasi nasionalisme dan persatuan Indonesia mulai terancam dengan masuknya ideologi-ideologi trans nasional dan atributisasi budaya asing melalui pemahaman dan kelirumologi agama.

Munculnya PKS sebagai wadah organisasi Ichwanul Muslimin, dan ormas HTI sebagai kepanjangan tangan Hizbut Tahrir serta berbagai kelompok aliran Wahabi dan/atau yang berafiliasi dengannya, ditambah dengan ormas-ormas berjargon agama semacam FPI menandai dimulainya dekulturisasi nilai-nilai luhur budaya dan adat istiadat warisan leluhur di Nusantara.

Bukan hanya bedug yang menghilang dari mesjid dan mushalla, tapi juga seni rupa, seni patung, seni suara dan seni tari semakin kehilangan penggemar dan panggungnya.
Jaipongan tidak cantik dan sexy lagi, lukisan Cut Nyak Dhien sudeh tidak sesuai asli lagi.
Aneka sanggul dan kebaya Nusantara tidak lagi menjadi mahkota dan jati diri bangsa.
Ke Indonesia an tidak lagi merupakan identitas, melainkan agama dalam kolom KTP.

Suasana dan rantai keBhinekaan dan inklusifitas yang menjadi pengikat rasa persatuan Indonesia di sekolah-sekolah, kampus-kampus, pasar, jalanan, perkantoran, stasiun, bandara dan semua ruang umum di tahun 60-70-90 an, kini hampir sirna.
Kita tidak lagi menandai orang lain dari pola sikap, tutur kata dan perilakunya, melainkan dari atribut dan/atau identitas agamanya, yang menjadi pembeda sekaligus pembatas diri dan tirai toleransi.

Penghormatan kepada setiap perbedaan dan heterogenitas semakin dikalahkan oleh penghargaan yang berlebihan kepada persamaan dan homogenitas.
Exclusivisme dan individualisme menjadi nilai budaya baru di negeri yang berPancasila ini.

Kondisi tersebut berjalan dengan santai tanpa sedikitpun koreksi dari sebagian besar masyarakat kita, sehingga kini bukan hanya siswa sekolah saja yang memperlihatkan identitas agama mereka melalui seragam sekolahnya, melainkan juga mahasiswa, guru, dosen, ASN, anggota POLRI dan TNI.
Dan celakanya atributisasi dan simbolisasi agama tersebut hanya menjadi alat untuk menciptakan exclusivitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Akhirnya, atributisasi agama itu masuk ke dalam dunia politik dan kini istilah politisasi agama seolah hanya jargon untuk menyalahkan lawan politik.
Padahal, sesungguhnya politisasi agama itu telah mulai menggerus jati diri bangsa Indonesia.
Bahkan ketika HTI berteriak lantang di GBK pada tahun 2013, sambil mengajak TNI dan POLRI bergabung menghancurkan sekat-sekat Nasionalisme, kedaulatan rakyat, hukum buatan manusia dan memunculkan hanya 1 (satu) identitas kewarganegaraan di dunia : Islam, serta mendirikan negara khilafah, stasiun TVRI menyebarkannya ke seluruh pelosok Nusantara.

Hasil Quick Count yang sudah dirilis berbagai media, yang nanti juga akan disusul oleh Real Count dari KPU, seharusnya membuka mata kita semua, betapa politik identitas yang sudah berjalan selama 2 dekade ini sangat-sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI dan ketahanan Nasional kita.

Totalitas perolehan suara tidak serta merta membuktikan bapak Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin menjadi pemimpin dambaan rakyat Indonesia, mengingat hampir separuh dari rakyat di wilayah NKRI ini lebih memilih Prabowo-Sandi sebagai pemimpin bangsa.
Di Aceh, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Jawa Barat, Banten, NTB, Kalsel, Sulsel, Sultra, Gorontalo, Maluku Utara, bahkan nyaris di DKi Jakarta atau sekitar 14-15 dari 34 provinsi di Indonesia menganggap presiden mereka Prabowo.
Dan jika ditelusuri lebih jauh, hampir semua wilayah tersebut dikenal dengan kekentalan unsur dan jargon agama Islamnya.
Bahkan di kampungnya TGB pun Jokowi-Ma'ruf Amin kalah telak.

Sebaliknya, paslon 01 justru menjadi presiden dan wakil presiden hanya di wilayah yang penduduk non muslimya signifikan atau di wilayah-wilayah NU dan fanatik Soekarno.

Yang membuat PR kita semakin berat adalah paslon 02 di wilayah-wilayah "agamis" tersebut sama sekali tidak merepresentasikan figur religius atau agamis. Bahkan dari rekam jejak dan rekapitulasi kekeliruan bersikapnya, paslon 02 sangat jauh lebih sekuler dari paslon 01.

Apa artinya ini semua?
Kita tahu, hanya dalam 4 tahun lebih Jokowi melakukan 7 (tujuh) perubahan penting di negeri ini, yaitu :
1. Penyebaran dan pemerataan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah;
2. Perampingan birokrasi dan penyederhanaan pelayanan publik yang menghalangi atau mengurangi perilaku KKN;
3. Penyetaraan harga kebutuhan pokok di semua wilayah, terutama BBM dan Bahan Bangunan di wilayah yang sulit terjangkau;
4. Perbaikan UU Anti Terorisme yang sangat komprehensif;
5. Perbaikan UU Ormas dan pembubaran HTI.
6. Pemberantasan Illegal Fishing di seluruh wilayah maritim Indonesia;
7. Pembangunan dan perbaikan sistim pengelolaan transportasi publik seperti kereta api, LRT dan MRT.
Ketujuh prestasi tersebut ternyata nyaris tidak berdampak apapun untuk meningkatkan elektabilitas Jokowi, dan seolah kehadiran Partai Golkar ke dalam Koalisi 01 dan penempatan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres tidak ada pengaruhnya.

Kenaikan perolehan suara 01 hanya berkisar 1-2℅ dari perolehan suara di pilpres 2014, padahal 5 tahun lalu issue agama hampir tidak ada sama sekali.

Kini kita melihat fakta di atas, negara yang dimerdekakan tanpa jargon agama apapun dan identitas agama sekecil apapun, kini mulai terpecah belah dan menjadi incaran utama semua organisasi trans nasional di seluruh dunia, karena di negeri Ibu Pertiwi (bukan Bunda atau Umi Hj Pertiwi) yang luasnya sepanjang Eropa ini rakyatnya tidak mau berpikir...

Ketika Nanggroe Aceh Darussalam berdiri tanpa melalui Referandum selauruh Bangsa Indonesia, melainkan hanya melalui kesepakatan dengan penduduk Daerah Istimewa Aceh, saya sudah berpikir dan membayangkan, kelak akan muncul Nanggroe-nanggroe serupa di Nusantara ini, yang akan menuntut infrastruktur menuju surga versi masing-masing.

Sertifikat Tanah memang suatu bukti kepemilikan yang melambangkan ketertiban kehidupan manusia di dunia.
Tapi sertifikat halal adalah suatu entitas Illahi yang dibekukan dalam materi artifisial buatan manusia, sehingga di negeri ini Tuhan mulai di tempel di resto dan produk.
Kini ditambah dengan Halal park dan wisata halal, seolah yang boleh kesana hanya Nabi Adam dan Hawa saja.

Bayangkan bapak dan ibu (bukan Abi dan Umi atau Achi dan Uchti) sekalian, seorang Rizieq yang sesungguhnya hanya sebutir debu tidak bermanfaat bagi Republik ini bisa mendapatkan gelar "Imam Besar", padahal dia berani menyalahkan filsafat dan struktur Pancasila yang digali Bung Karno.
Bagaimana mungkin mempersatukan memerdekan Bangsa Indonesia ini melalui Ke Tuhanan Yang Maha Esa??
Tak ada satupun negara dan bangsa di dunia ini yang merdeka karena berTuhan!!
Semua merdeka karena berBANGSA.
Itulah sebabnya nilai luhur Pancasila itu digali, bukan ditumpuk, itulah sebabnya 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan, bukan Reklamasi bib!!

Itulah sebabnya ketika menggali, pertama kali Bung Karno menemukan Nasionalisme, atau Persatuan Indonesia terlebih dahulu, karena Nasionalisme itulah syarat utama atau Roh Bangsa Indonesia yang ditiupkan Tuhan ke dalam diri manusia Indonesia yang berdiam di kepulauan Nusantara.
Dan itulah sebabnya, ridha (kasih sayang) Tuhan ditempatkan di belakang sebagai bentuk kesyukuran dan afirmasi bahwa kemerdekaan dan lahirnya Nasionalisme Indonesia hanya ada karena restuNya, siapapun dan apapun NamaNya dalam sebutan bangsa Indonesia yang majemuk.

Itulah sebabnya, ketika negara kita berdiri Rahmat Tuhanlah yang menaungi dan ke Tuhanan yang Maha Esa ditulis sebagai sila pertama sebagai bukti kita adalah bangsa yang berTuhan, yang memulai segala sesuatunya dengan mengingat Tuhan dan meminta perlindunganNya dulu sebelum mengatas-namakanNya.
Setelah itu, karena sudah berani mengatas-namakanNya, maka seluruh bangsa Indonesia wajib memelihara Bhineka Tunggal Ika dalam setiap sendi dan nafas kehidupan, karena Tuhan maha Pembeda dan Maha Toleran.

Nyatanya, perjalanan panjang bangsa Indonesia kini tidak lagi sesuai dengan sejarah, filosofi dan cita kemerdekaan, karena kita semakin terpersok ke dalam lubang politik identitas yang dalam tanpa dasar...

La Ode Ronald Firman
18 April 2019

No comments:

Post a Comment

Tags

Analisis Politik (275) Joko Widodo (150) Politik (106) Politik Baik (64) Berita Terkini (59) Jokowi (58) Pembangunan Jokowi (54) Lintas Agama (31) Renungan Politik (31) Perang Politik (29) Berita (27) Ekonomi (25) Anti Radikalisme (24) Pilpres 2019 (23) Jokowi Membangun (22) Perangi Radikalisme (22) Pembangunan Indonesia (21) Surat Terbuka (20) Partai Politik (19) Presiden Jokowi (19) Lawan Covid-19 (18) Politik Luar Negeri (18) Bravo Jokowi (17) Ahok BTP (14) Debat Politik (14) Radikalisme (13) Toleransi Agama (12) Caleg Melineal (11) Menteri Sri Mulyani (11) Perangi Korupsi (11) Berita Hoax (10) Berita Nasional (9) Education (9) Janji Jokowi (9) Keberhasilan Jokowi (9) Kepemimpinan (9) Politik Kebohongan (9) Tokoh Dunia (9) Denny Siregar (8) Hidup Jokowi (8) Anti Korupsi (7) Jokowi Hebat (7) Renungan (7) Sejarah Penting (7) Selingan (7) imlek (7) Ahok (6) Health (6) Perangi Mafia (6) Politik Dalam Negeri (6) Gubernur DKI (5) Jokowi Pemberani (5) KPK (5) Khilafah Makar (5) Kisah Nyata (5) Lawan Radikalisme (5) NKRI Harga Mati (5) Negara Hukum (5) Partai PSI (5) Pengamalan Pancasila (5) Pilkada (5) Refleksi Politik (5) Teknologi (5) hmki (5) kota tangsel (5) natal (5) pengurus (5) peresmian (5) relawan (5) Anti Teroris (4) Bahaya Khalifah (4) Berita Baru (4) Dugaan Korupsi (4) Indonesia Maju (4) Inspirasi (4) Kebudayaan Indonesia (4) Lagu Jokowi (4) Mahfud MD (4) Menteri Pilihan (4) Pancasila (4) Pendidikan (4) Pileg 2019 (4) Politik Identitas (4) Sejarah (4) Tokoh Masyarakat (4) Tokoh Nasional (4) Vaksin Covid (4) Adian Napitupulu (3) Adudomba Umat (3) Akal Sehat (3) Analisa Debat (3) Artikel Penting (3) Atikel Menarik (3) Biologi (3) Brantas Korupsi (3) Breaking News (3) Covid-19 (3) Demokrasi (3) Dewi Tanjung (3) Hukum Karma (3) Karisma Jokowi (3) Kelebihan Presiden (3) Kesaksian (3) King Of Infrastructur (3) Lagu Hiburan (3) Makar Politik (3) Melawan Radikalisme (3) Musibah Banjir (3) Nasib DKI (3) Nasihat Canggih (3) Negara Maju (3) Negara Makmur (3) Nikita Mirzani (3) PKN (3) Pembubaran Organisasi (3) Pemilu (3) Pendidikan Nasional (3) Pendukung Jokowi (3) Penegakan Hukum (3) Poleksos (3) Politik Adudomba (3) Rekayasa Kerusuhan (3) Rencana Busuk (3) Revisi UUKPK (3) Sederhana (3) Tanggung Jawab (3) Testimoni (3) Tokoh Revolusi (3) Waspada Selalu (3) barongsai (3) jakarta (3) Ada Perubahan (2) Agenda Politik (2) Akal Kebalik (2) Akal Miring (2) Anggaran Pemprov (2) Antusias Warga (2) Arsitektur Komputer (2) Basmi Mafia (2) Basmi Radikalisme (2) Beda Partai (2) Berita Internasional (2) Budiman PDIP (2) Capres Cawapres (2) Cinta Tanah Air (2) Dasar Negara (2) Denny JA (2) Erick Thohir (2) Etika Menulis (2) Filsafat (2) Fisika (2) Free Port (2) Gerakan Budaya (2) Gereja (2) Himbauan (2) Information System (2) Isu Sara (2) Jaga Presiden Jokowi (2) Jalan Toll (2) Jenderal Pendukung (2) Jihat Politik (2) Jokowi Commuter (2) Jokowi Guru (2) Jokowi Motion (2) Kabinet II Jokowi (2) Kasus Hukum (2) Kasus Korupsi (2) Kehebatan Jokowi (2) Kemajuan Indonesia (2) Kemanusiaan (2) Kerusuhan Mei (2) Komputer (2) Komunikasi (2) Kriminalisasi Ulama (2) Langkah DPRD-DPR (2) Lawam Penghianat Bangsa (2) Lawan Fitnah (2) Mafia Indonesia (2) Media Sosial (2) Menteri Susi (2) Merakyat (2) Miras (2) Motivasi (2) Nilai Rupiah (2) Olah Raga (2) Opini (2) Pembangunan Pasar (2) Pemimpin Pemberani (2) Pengadilan (2) Pengatur Strategi (2) Penjelasan TGB (2) Penyebar Hoax (2) Perangi Terroriis (2) Pidato Jokowi (2) Political Brief (2) Politik ORBA (2) Program Jokowi (2) Raja Hutang (2) Relawan Jokowi (2) Ruang Kesehatan (2) Sampah DKI (2) Selengkapnya (2) Sertifikat Tanah (2) Simpatisan Jokowi (2) Suka Duka (2) Sumber Kekuasaan (2) Survey Politik (2) Tegakkan NKRI (2) Tenaga Kerja (2) Tirta Memarahi DPR (2) Toll Udara (2) Transparan (2) Ucapan Selamat (2) Ulasan Permadi (2) Ultah Jokowi (2) Undang Undang (2) amandemen (2) jokowi 3p (2) jokpro (2) news (2) perjuangkan (2) Adek Mahasiswa (1) Aksi Gejayan (1) Aksi Makar (1) Alamiah Dasar (1) Ancaman Demokrasi (1) Andre Vincent Wenas (1) Anggarana Desa (1) Anies Dicopot (1) Ansor Banten (1) Antek HTI (1) Anti Cina (1) Anti Terrorris (1) Anti Vaksin (1) Anti Virus (1) Arti Corona (1) Aset BUMN (1) Atheis (1) BIN (1) BTP (1) Bahasa Indonesia (1) Bahaya Isis (1) Bangkitkan Nasionalisme (1) Bangsa China (1) Bank Data (1) Bantu Dishare (1) Basuki Tjahaya Purnama (1) Bawah Sadar (1) Bencana Alam (1) Berani Karena Jujur (1) Berani Melapor (1) Binekatunggal Ika (1) Bintang Mahaputera (1) Bisnis (1) Bongkar Gabeneer (1) Bravo Polri (1) Bravo TNI (1) Budiman Sujatmiko (1) Bumikan Pancasila (1) Bunuh Diri (1) Busana (1) Buya Syafii Maarif (1) Calon Menteri (1) Cari Panggung Politik (1) Cctvi Pantau (1) Cendekia (1) Croc Brain (1) Cudu Nabi Muhammad (1) Cybers Bots (1) Daftar Tokoh (1) Dagang Sapi (1) Danau Toba (1) Data Base (1) Demo Bingung (1) Demo Gagal (1) Demo Mahasiswa (1) Demo Nanonano (1) Demokrasi Indonesia (1) Deretan Jenderal (1) Dewan Keamanan PBB (1) Digital Divelovement (1) Dosa Kolektif (1) Dubes Indonesia (1) Ekologi (1) Extrimis (1) FBR Jokowi (1) Faham Khilafah (1) Filistinisme (1) Filosofi Jawa (1) Fund Manager (1) G30S/PKI (1) GPS Tiongkok (1) Gagal Faham (1) Gaji Direksi (1) Gaji Komisaris (1) Gaya Baru (1) Gelagat Mafia (1) Geografi (1) Gerakan (1) Gerakan Bawah Tanah (1) Gibran (1) Grace Natalie (1) Gubernur Jateng (1) Gus Nuril (1) Gusti Ora Sare (1) HTI Penunggang (1) Hadiah Tahun Baru (1) Hari Musik Nasional (1) Hiburan (1) Hukuman Mati (1) Hypnowriting (1) Identitas Nusantara (1) Illegal Bisnis (1) Ilmu Pengetahuan (1) Ilusi Identitas (1) Imperialisme Arab (1) Indonesia Berduka (1) Indonesia Damai (1) Indonesia Hebat (1) Injil Minang (1) Intermezzo (1) Internet (1) Intoleransi (1) Investor Asing (1) Islam Nusangtara (1) Istana Bogor (1) Isu Agama (1) Isu Politik (1) J Marsello Ginting (1) Jadi Menteri (1) Jalur Gaza (1) Jangan Surahkan Indonesia (1) Jembatan Udara (1) Jenderal Moeldoko (1) Jenderal Team Jkw (1) Jilid Milenial (1) Jiplak (1) Jokowi 3 Periode (1) Jokowi Peduli (1) Jualan Agama (1) Jurus Pemerintah (1) Jusuf Kalla (1) Kadrun (1) Kambing Hitam (1) Kampus Terpapar Radikalisme (1) Kasus BUMN (1) Kasus Keluarga (1) Kebusukan Hati (1) Kecelakaan (1) Kehilangan Tuhan (1) Kehilangan WNI (1) Kekuasaan (1) Kekuatan China (1) Kemengan Jokowi (1) Kena Efisensi (1) Kepribadian (1) Keputusan Pemerintah (1) Kerusuhan 22 Mei (1) Kesaksian Politikus (1) Keseahatan (1) Ketum PSI (1) Kitab Suci (1) Kode Etik (1) Komnas HAM (1) Komunis (1) Konglomerat Pendukung (1) Kopi (1) Kota Bunga (1) Kota Misteri (1) Kota Modern (1) Kota Zek (1) Kredit Macet (1) Kuliah Uamum (1) Kunjungan Jokowi (1) Kurang Etis (1) LPAI (1) Lagu Utk Jokowi (1) Lahan Basah (1) Larangan Berkampanye (1) Larangan Pakaian (1) Lawan Rasa Takut (1) Leadership (1) Legaci Jokowi (1) Lindungi Jokowi (1) Lintas Dinamika (1) Luar Biasa (1) MPG (1) Mabok Agama (1) Mafia Ekonomi (1) Mafia Tanah (1) Mahakarya (1) Mahkamah Agung (1) Manfaat Vaksin (1) Mari Tertawa (1) Masa Kampanye (1) Masalah BUMN (1) Matematika (1) Membunuh Sains (1) Mempengaruhi Musuh (1) Mempengaruhi Orang (1) Mendisplinkan Siswa (1) Mengharukan (1) Menghasut Pemerintah (1) Menghina Lambang Negara (1) Mengulas Fakta (1) Menjaga Indonesia (1) Menjaga Jokowi (1) Menjelang Pemilu (1) Menjlang Pelantikan (1) Menko Polhukam (1) Menteri (1) Menteri Agama (1) Menteri Sosial (1) Menydihkan (1) Mesin Pembantai (1) Minuman Keras (1) Model Tulisan (1) Muhamad Ginting (1) Mumanistik (1) Muslim Prancis (1) Musu RI (1) Musuh Dlm Selimut (1) Obat Tradisional (1) Oligarki (1) Omnibus Law (1) Oramas Terlarang (1) Orang Baik (1) Orang Beragama (1) Orang Bodoh (1) Orang Kaya (1) Ormas Islam (1) Otak Kebalik (1) Overdosis Haram (1) PHK dan Buruh (1) Palestina (1) Panduan (1) Pantau Jakarta (1) Para Makar (1) Parawisata (1) Partai Baru (1) Partai Komunis (1) Pasar Murah (1) Pelarian (1) Pembayaran Utang Negara (1) Pembela Rakyat (1) Pembumian Pancasila (1) Pemerintahan Jayabaya (1) Pemilihan Presiden (1) Pemprov DKI (1) Pencerahan (1) Pencucian Uang (1) Pendukung Lain (1) Penebaran Virus so (1) Pengacau Negara (1) Pengalaman (1) Pengangguran (1) Pengaruh (1) Pengertian Istilah (1) Pengertian Otoritas (1) Penggulingan Rezim (1) Penghianat Bangsa (1) Pengobatan (1) People Power (1) Perang Dunia III (1) Perangi Tetroriis (1) Peraturan (1) Perayaan Natal (1) Percobaan (1) Perguruan Tinggi (1) Peringatan Keras (1) Peristiwa Mei 1998 (1) Pernikahan (1) Pernyataan ISKA (1) Pertamina (1) Pertemuan Politik (1) Pesan Gus Nuril (1) Pesan Habib (1) Peta Politik (1) Pidato Prisiden RI (1) Pil Pahit Srilanka (1) Pilkada 2018 (1) Pilkada Solo (1) Pilpres Curang (1) Pimpinan MPR (1) Politik Agama (1) Politik Catur Jkw (1) Politik Kepentingan (1) Politik LN (1) Politik Uang (1) Politikus (1) Pollitik (1) Profesional (1) Propaganda (1) Propaganda Firehose (1) Psikoanalisa (1) Psikologi Praktis (1) Puisi (1) Pulau Terindah (1) Quick Count (1) RUU Kadrun (1) Raja Bonar (1) Raja Debat (1) Raksasa (1) Rakyat Kecil (1) Realita Politik (1) Rekam Jejak (1) Rekapitulasi DPS (1) Reklamasi Pulau (1) Remix Sunda (1) Rendah Hati (1) Reungan Politik (1) Rhenald Kasali (1) Risma (1) Ruhut P Sitompul (1) Saksi Yehuwa (1) Sangat Canggih (1) Scandal BLBI (1) Seharah Pers (1) Sehat Penting (1) Sejarah Politik (1) Sekilas Info (1) Selamat Imlek (1) Sembuhkan Jiwasraya (1) Seni (1) Seniman Bambu (1) Shanzhai (1) Sidak Harga (1) Sidang MPR (1) Sigmun Freud (1) Silaturahmi (1) Sistem Informasi (1) Skema Kerusuhan (1) Skenario 22 Mei (1) Skenario Demonstrans (1) Skripsi (1) Soekarno (1) Stasiun KA (1) Suku Minang (1) Sumber Inspirasi (1) Super Power (1) Superkarya (1) Syirianisasi (1) System Informasi (1) TKA Siapa Takut (1) Tahun Kampret (1) Taliban (1) Tanda Kehormatan (1) Tanda Zaman (1) Tanggapan Atas Pidato (1) Tanya Jawab (1) Tebang Pilih (1) Teori Kepribadian (1) Terkaya Indonesia (1) Terorisme (1) Terrorisme (1) Tidak Becus Kerja (1) Tindakan Makar (1) Tingkat Kemiskinan (1) Tinjauan Filsafat (1) Tips dan Trik (1) Toleransi Identitas (1) Travelling (1) Tuan Rumah (1) Tukang Kayu (1) UU Cipta Kerja (1) Ucapan Gong Xi Fat Choi (1) Ulama Bogor (1) Ulasan Berita (1) Ulasan Suriah (1) Ustadz Bangsa (1) Via Vallen (1) Virus Covid-15 (1) Wajib Baca (1) Wakil Tuhan (1) Wali Kota (1) Wanita Kartini (1) Wewenang (1) Yusril Blakblakan (1) breaing news (1) karo (1) kontemporer (1) tari (1)